4.waktu itu

Satu tahun lalu di rumahsakit terbaik di tokyo.

Okaasan (ibu)  ku sedang dirawat dirumah sakit dan waktu itu aku masih duduk di bangku SMP.  Ayah dengan telaten membantu ibu untuk sekedar membersihkan lengannya dengan handuk hangat.

Ibu sudah tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya,  ia hanya bisa bicara dan itu sungguh sulit.

Ayah memutuskan untuk mensetujui tindakan medis yakni operasi walau kemungkinan sembuh sangat sedikit.

"kanata..... Ibu akan baik baik saja.  Kanata harus mencari teman yang banyak. Kanata harus hidup dengan baik. Jaga ayah jangan terlalu banyak melakukan kegiatan yang berat. Tubuhmu sangat kecil. "

"iya..... " aku mulai meneteskan air mata.

.........

Dua jam diruang operasi dan dokter memberi kabar buruk. Ibu bisa saja sembuh namun saat operasi berlangsung jantung ibu berhenti.

Dan dokter mengumumkan kematiannya sontak membuat ayah jatuh dari tempat berdirinya,  dia sungguh terpukul. Begitu pula denganku.

Dan yang membuat ayah tambah terpukul aku dinyatan mempunyai penyakit seperti ibu. Penyakit bawaan itu diketahui saat ayah memaksaku untuk memeriksakan diri setelah dokter menyarankan.

Gejalanya sudah diketahui dan itu harus cepat ditangani. Ayah terus memaksaku untuk melakukan operasi dan aku terus menolaknya.

.........

Kento nakajima satu tahun lalu. Dirumahsakit.

"bibi nobuya apa ayah ada...... "tanya kento pada seorang kepala suster.

Ayah kento adalah dokter ahli bedah syaraf.

"hmmmm dr. Nakamoru baru saja menyelesaikan pemeriksaan. Kamu bisa langsung keruangannya. "

Perlahan kento menuju ruangan ayahnya,  namun saat hendak membuka pintu dia melihat seorang pria dewasa dan pria yang baru memasuki masa remaja sedang bertengkar.  Pria dewasa itu adalah ayah kanata dia menarik paksa puteranya menuju koridor rumahsakit yang sepi. Karena penasaran kento mengikuti mereka.

"ayah.... Aku tak mau melakukannya, aku akan berhenti melakukan kegiatan berat agar gejalanya berkurang. "

"kanata..... Ayah mohon mengertilah. Ayah tak ingin kehilanganmu seperti ayah kehilangan ibu.  Gejala itu sudah timbul dam harus cepat ditangani. "

"dokter akan memotong tanganku ayah.. " 

Kalimat yang membuat kento tertawa geli. Anak itu sungguh polos.

"kanata,  dokter tidak akan memotong tanganmu dia hanya akan membantu mengurangi getaran dan rasa sakit ditanganmu. "

"aku tetap tidak mau.... " anak lelaki itu berlari meninggalkan ayahnya.

......

Kento kembali ke tujuan awalnya menemui ayahnya

" selamat pagi dokter..... "sapa kento ramah.

"wah..... Anak lelaki ayah datang,  apa yang membawamu kemari. "

"sebentar ayah,  aku ingin bertanya tentang pasien yang baru keluar. "

" oh...... Itu mr. Hongo sakuragi.  Di baru kehilangan isterinya karena sarafnya merusak otak. Dan putera satu satunya memiliki gejala sama karena memang itu penyakit bawaan. Namun tetap dapat dicegah dengan melakukan tindakan operasi,  seperti yang terlihat anak itu enggan melakukannya. Dan ayah hanya bisa menyarankan agar dia tidak melakukan hal berat berkaitan dengan tangannya, tapi sungguh ironis anak itu punya bakat yang luar biasa, namun sayangnya semua hal yang disukainya berkaitan dengan tangannya dan ia harus benar benar meninggalkannya bila tidak melakukan tindakan operasi. "

"apa itu bahaya..... "

"iya..... Bila dibiarkan akan menyerang syaraf otak dan membuat kelumpuhan. "

Kento mengangguk, seakan paham apa yang dibicarakan ayahnya.

"baik ayah kalau begitu,  berikan saran untuk aku masuk universitas yang mempelajari syaraf aku ingin seperti ayah menjadi dokter ahli syaraf. "

"wo ho ho..... Putra ayah sudah mempunyai keputusan ya,  baiklah..... Ayah pikir kamu tidak mau jadi dokter. Apa gara gara anak tadi,  mungkinkah karena dia terlalu manis untuk ukuran seorang pria. " goda ayah.

Kento nakajima hanya tersenyum tipis dan meninggalkan ayahnya.

Sebenarnya kento ingin bilang kepada ayahnya dia akan pergi sekolah musik di LA.  Tapi setelah melihat pria manis itu dia merasa ingin melindunginya.  Ingin membantunya melewati masa sulit.

..............

Hari itu adalah awal pertemuan sepihak,  dimana kento nakajima yang pertama kali bertemu dan mengetahui kanata sedang sakit.

Setelah mengetahuinya dan memutuskan untuk belajar kedokteran kento belajar dengan tekun. Dia mempelajari bagaimana penanganan awal seseorang terkena penyakit syaraf.

Menambah jadwal les agar dapat masuk di universitas yang bagus.

........

Saat mengetahui kanata bersekolah sama dalam insiden lapangan basket, kento merasa senang dan ia lebih bersemangat untuk menjaga kanata dan dalam belajarnya.

Masalah medis itu murni karangan saya,  jadi mohon maaf kalau saya  salah dalam mengartikan suatu penyakit dan gejalanya atau mungkin pengobatannya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top