37. Untuk Kento

Kanata membuka matanya setelah dua hari tidak sadarkan diri,  disana ada Kento yang sejak dua hari lalu enggan meninggalkan Kanata.

Kanata meminta bangun dan Kento membantunya,  membuat Kanata agar duduk lebih nyaman dengan menata bantal di belakang punggungnya.

" Kento...... "

" Iya.......... "

" Maafkan aku,  tidak bisa menjaganya. " memegang perut yang masih rata.

Kento langsung memeluk Kanata.

" Terimakasih Kanata,  atas hadiah tahun baru yang sungguh indah. " Kento mencium kening Kanata. Kanata masih terdiam kurang mengerti apa yang dimaksud Kento.

Maklum Kanata memiliki Syindrom lemot. Walau dia hebat dalam segala hal namun dia lambat dalam menangkap pembicaraan seseorang.

"Bayi kita selamat,  aku akan jadi seorang ayah......!!!! " Kento bahagia dan memeluk Kanata,  terlihat Kanata sama bahagianya. Mengetahui bayinya juga selamat.

Hanya goresan kecil,  darah yang terkucur banyak kemarin karena tangan Kanatalah yang menghalau pisau masuk dalam perut Kanata. Namun tidak untuk pinggang Kanata,  tiga tusukan tepatnya namun kesemuanya tidak melukai bayi Kanata.

"Benarkah dia selamat? " tanya Kanata sembari meraba perutnya,  air matanya tak terbendung,  dia menangis keras dalam pelukan Kanata.

"Bagaimana dengan kuliahmu,  bukankah seharunya kamu sudah kembali? " Kanata melepas pelukannya.

" Tidak.... aku tak akan kembali ke Eropa,  dokter senior disini baik denganku.  Membiarkanku menerusjan S3 disini dan melakukan penilitian di sini. Jadi aku tak perlu pergi ke Eropa. "

" Bagiamana dengan lisensimu? "

" Jangan khawatir tentang itu,  aku akan kembali ke Eropa setelah penelitiannya selesai dan itu masih lama. Yang terpenting kali ini hanyalah dirimu,  kesehatanmu dan bayi kita. " Kento tersenyum kearah Kanata mengusap lembut rambut Kanata,  Kanata membalas senyuman Kento.

...........

Yamazaki berulah,

Ditoko beberapa hari ini dialah yang menjaganya dan Hiroshima tak dapat membantu karena ada tugas di pemerintahan dia akan beralih tugas di kepolisian Jepang untuk kedepannya.

Yamazaki merasa jadi Uke yang teraniaya tidak diperhatikan oleh pasangannya sendiri,  dan kini dimana dia mendramatisir keadaan yang sebenarnya tidak terlalu menghawatirkan.

Dia terkilir yang hanya perlu dibalut saja namun dia berusaha minta kamar yang dekat dengan Kanata. Dan meminta perawatan, dengan alasan ingin dijaga terus dan diperhatikan seperti Kanata.

Hiroshima yang mendengar Yamazaki dirawat langsung bergegas menuju rumah sakit. Perasaan khawatir itu tiba tiba sirna dan menjadi rasa kesal. Dia hingga rela meninggalkan para senior yang menjamunya saat dia pindah tugas namun yang didapatinya Yamazaki yang nyengir ria.

"Apa ini akal akalanmu? " Hiroshima kesal.

"Abisnya kamu sibuk terus,  bahkan kirim pesan saja enggak pernah sampai dua hari ini. Aku kesepian..... Kento juga gak pulang dan terus menemani Kanata. "

Kanata mendengar Yamazaki merajuk,  tepok jidat dan menghela nafas panjang.

"Kanata yuk kakak antar kembali kekamarmu? " Hiroshima mendorong kursi roda milik Kanata dan meninggalkan Yamazaki yang teriak teriak marah sambil guling guling.

........

Sampai di kamar Kanata.

" Kak.... Kasian Yamazaki? "

" Dia udah keterlaluan,  dia gak ada dewasa dewasa nya seperti kamu yang lebih dewasa dan terkesan tak merepotkan Kento. Apa apa Yamazaki selalu merajuk. " Hiroshima
menggendong Kanata kembali ke kasur pasien.

" Tapi kak.... dia hanya butuh perhatian kamu,  emang kan kakak selalu sibuk.  Dia iri padaku yang selalu diperhatikan Kento. " ucapan Kanata membuat Hiroshima berfikir.

Memang benar akhir akhir ini dia selalu sibuk,  dulu dia yang meminta Yamazaki untuk jadi pasangannya dan kini dia yang meninggalkannya sendiri.

" Dimana Kento?! " Hiroshima

" Dia ada pasien darurat,  pergilah temui Yamazaki, aku tak apa apa. " mengusir Hiroshima agar segera menemui Yamazaki.

Hiroshima  Merasa bersalah dan segera meninggalkan Kanata menuju kamar Yamazaki.

Memang salah bila membandingkan pasangan kita terhadap pasangan orang lain yang lebih sempurna dan seperti keinginan kita. Berani memulai sebuah hubungan tentunya harus berani menerima resiko bahwasanya pasangan kita tak sesuai apa yang diharapkan. Saling melengkapi kuncinya agar hubungan itu berjalan lama.

Hiroshima datang menemui Yamazaki yang menangis ria di balik selimutnya,  Hiroshima terkekeh melihat kelakuan kekasihnya itu dan memeluknya.

" Maafkan aku Yamazaki yang tidak peka akan situasinya. Jangan terluka lagi aku sangat sedih bila kamu terluka." ucap Hiroshima asli dalam hati tanpa dibuat buat.

Yamazaki keluar dari balik selimutnya. Tersenyum binar bak malaikat. Berbalas memeluk Hiroshima,

" Maafkan aku Hiro...... Selalu menyusahkanmu, setidaknya kirim pesan padaku agar aku tidak khawatir. "

" Iya..... " Hiroshima megusap rambut Yamazaki perlahan dan mencium keningnya. Memeluk tubuh Yamazaki.
Hmmmmmm, 

"Maafkan aku Yamazaki." Ucap Hiro perlahan karena tahu Yamazaki sudah terlelap dalam pelukannya. Mungkin dia lelah menangis.

......

Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove

.......

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top