29. Perasaan itu.......? "
Suasana horor rumah Kanata kini berangsur menghilang yang tersisa hanya candaan para penghuni rumah,Hiroshima berniat menetap dan pindah ke polisian Jepang.
Akhirnya skripsi Yamazaki beres padahal dia yakin akan gagal. Urusan jurusan memang tidak boleh dibuat main main karena pada akhirnya akan seperti Yamazaki kelimpungan saat membuat skripsi bahkan dalam semua mata kuliah yang dia ambil nilai nya selalu buruk. Semoga atas bantuan Hiroshima Yamazaki bisa lulus bersama Kanataa.
......
Hari ini pertandingan panahan Inako , Hiroshima tidak bisa datang Karena harus mengurus kepindahan warga negara sedangkan Yamazaki sedang sidang skripsi Kento pun tidak bisa hadir ada operasi dan tersisa hanya Kanata untuk saat ini memang dia sedang menganggur. Tapi dia kurang sehat dan diminta Kento untuk istirahat urusan Inako biar nanti ikut menonton dipertandingan final.
Kento memberi kabar pada Inako, sebelumnya Inako marah tapi Dia mengerti karena Kanata sedang sakit.
Dan berjanji masuk final agar mereka bisa menontonnya.
.......
Sidang Yamazaki.
Sensei tahu itu bukan pekerjaan tangan Yamazaki, terlalu sempurna untuk ukuran Yamazaki yang selalu gagal dalam mata pelajaran. Akhirnya dosen memberi alternatif lain.
"Sebenarnya apa yang paling kamu sukai tama? "Sensei
"Aku suka menari," jawab Yamazaki jujur, memang dia sungguh berbakat dibidang tari karena cintanya pada kanata akhirnya dia terjebak di musik. "
"Lantas.... " dosen menyelidik
"Ya saya suka tari tapi saya ingin belajar musik. " jawaban Yamazaki meyakinkan.
" Baiklah, selama empat tahun apa yang kamu dapat? "
" Aku bisa belajar lebih banyak, lebih bisa menghargai musik disetiap grerakan tari yang dimainkan. "
Sensei mengangguk mengerti dan senang akan jawaban Yamazaki dan atas kejujurannya. Karena tari tak akan bernyawa tanpa musik dan Yamazaki sangat menghargai itu walau dia tak tahu musik itu seperti apa kekuatannya.
Sensei meng ACC skripsi Yamazaki dan Yamazaki terlihat senang, dia melompat kegirangan karena pada akhirnya bisa ikut wisuda bersama Kanata.
Menuju rumah Kanata dan disana Kanata masih terlihat pucat.
" Hay zombie.... Kenapa kamu terlihat lelah begitu.....? "Yamazaki
" Aku sedang acting, apa kau tak mengerti" Kanata masih kesal, dia tak pernah sakit seperti ini hingga berhari hari itu sungguh menyiksa .
" Aku lulus..... " Yamazaki kegirangan
" Sungguh..... "
" Iya..... " Yamazaki memeluk Kanata, Kanata pun membalas pelukan itu. Dia ikut senang karena sahabatnya bahagia.
Yamazaki masuk kekamar hendak berganti pakaian dan ingin berkemas karena kemarin Kento mengusirnya namun Yamazaki kaget melihat kamar ayah Kanata kini terlihat luas. Ada dua kasur walau tidak berdekatan.
" Kanata..... '" teriakan Yamazaki dalam kamar, Kanata mengerti apa yang bakal ditanyakan Yamazaki.
" Tinggalah disini, aku tahu ayahmu lagi kesusahan. Memang benar dulu Yamazaki adalah anak orang kaya namun kini keluarganya sedang krisis perusahaan ayahnya bangkrut dan kini keluarganya pindah ke desa untuk bekerja disana.
Yamazaki terlihat sedih, rahasia yang disimpanya rapat akhirnya terbongkar.
"Setelah lulus aku kembali ke desa Kanata" terimakasih sudah menampungku selama ini membungkuk sopan.
" Tinggalah disini dan mulailah bekerja, kalau kembali kedesa kamu tidak akan membantu orang tuamu kamu hanya membuat mereka sedih anak kebanggaannya tidak mengejar impiannya. "
" Woaaaaaa.. ...kamu bijak sekali Kanata? " senyum Yamazaki kembali.
Sebelumnya mereka berdua telah merencanakan bisnis dam sudah menyewa sebuah gedung dua lantai dan gedung lantai satu akan dibuat toko alat musik dan gedung lantai dua akan digunakan Yamazaki untuk melatih dance. Dan dipakai Kanata juga melatih bela diri kendo sesuai amanat ayahnya.
Mereka berdua duduk minum diteras, memandangi langit biru, indahnya kebersamaan bila kita dapat saling membantu dan meringankan bebannya.
" Aku pulang....." Kento pulang cepat karena operasinya sudah selesai, mendapati Kanata sedang minum Kento marah marah pada Yamazaki karena meracuni Kanata untuk minum lagian Kanata juga masih demam.
Yamazaki langsung berlari menuju kamarnya karena tahu tanduk Kento mulai meninggi, Kanata tersenyum kearah Kento.
" Aku tak ikut minum, kamu mau? "
Ternyata kaleng yang tadinya dipegang Kanata masih utuh dia hanya menemani Yamazaki minum karena dia sedang senang akan kelulusannya dan juga sedih akan keadaannnya kini.
Kento tersenyum kearah Kanata, dia sungguh senang dapat mendapatkan Kanata, mendapatkan laki laki sesempurna Kanata.
Memeluk Kanata, dan menikmati pergantian sore menuju malam.
"Aku mencintaimu Kento..... " kata dalam hati kanata saat melihat Kento yang tersenyum melihat langit.
Kanata kamu harus bilang langsung, biar Kento senang.
........
Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan musmuslove
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top