24. Inako......!?"

Kento dan Kanata terlihat bingung melihat ekspresi Yamazaki dan Inako,  terlihat seperti seseorang yang pernah bertemu lama. Kento akhirnya membawa Kanata keluar ruangan.

Diluar kamar rawat.

"Apa mereka saling mengenal? "tanya Kanata pada Kento

"Aku tak tahu,  setahuku Inako itu berasal dari desa Konoha mungkin Yamazaki mengenalnya secara kita dulu satu sekolah di SMP yang satu letak dengan desa Konoha. "

"Mungkinkah mereka pernah pacaran...? "Kanata

"Mungkin......? "Kento

"Sialan kamu Yamazaki.....! "Kanata terlihat kesal.

"Kenapa Kanata,  apa kamu sedang cemburu? "memperlihatkan muka intimidasi.

"Aku rasa iya,  dia baik di kelas, dia juga perhatian terlebih dia selalu mengantar dan menjemputku selagi kamu melupakan aku. "Kanata menyindir dan tersenyum binar membuat Kento naik darah.

"Kanata......!!!! "teriak Kento.

"Apa....!!! "Kanata memasang muka kesal membuat Kento tambah kelimpungan,  dia berfikir Kanata masih marah atas kejadian tadi. Insiden pukulan telak untuk si lampir.
Kento menarik Kanata dalam pelukannya,  mencium pipinya.

"Kenapa hanya ciuman di pipi,  bukankah aku sudah berhasil mengusir lampir itu. Seharusnya aku punya hadiah yang lebih. (Kanata menginginkan gitar baru) "memandang Kento,  Kento mah pikirannya jorok. Mendekati Kanata dan mulai mencumbunya.

Satu

Dua

Tiga.....

Brakkkkkk,

"Kanata.... kenapa kamu membantingku? "teriakan Kento menahan sakit

"Kenapa kamu berbuat mesum dirumah sakit, apa jangan jangan kamu juga sering melakukannya. " menampilkan muka curiga,  Kento lagi lagi dibuat pusing akan tingkah Kanata.

"Apa kamu sedang PMS" kata Kento kesal.

"Gila kami Kento,  mau aka banting lagi....!!! "Kanata mengejar Kento yang hendak melarikan diri.

......

Di dalam ruang rawat.

Inako vs Yamazaki.

Ternyata dugaan Kanata salah,  dia pikir Yamazaki pernah menjalin hubungan dengan Inako. Mereka kenal karena ada dendam yang belum terselesaikan,  waktu Yamazaki masih SMP pernah merusak violin punya Inako,  dulu Inako masih duduk di bangku sekolah dasar. Tapi sebelum masalah itu selesai Yamazaki keburu pindah.

"Dasar..... " Inako berdecih kesal

"Maafkan aku Inako.... " membungkuk sopan.

"Kapan kamu mau mengganti violinku...? "

Yamazaki menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal,  membungkuk lagi dan meminta maaf.

"setelah kamu keluar rumah sakit aku akan nemberikan violin itu. "

"janji..... "

"iya.... Janji. "

Terlihat Inako menampilkan senyum manisnya membuat Yamazaki senam jantung.

Violin itu bukan barang antik yang besar akan niali sejarahnya namun karena violin itu rusak membuat Inako tidak dapat berlatih lagi. Dia masuk tim nasional panahan atas paksaan ibunya,  sebelum itu dia belajar violin bersama ayahnya.  Ayah Inako adalah musisi besar pemegamg alat musik violin sedangkan ibunya seorang atlit panahan. Setelah mereka bercerai Inako ikut dengan ibunya karena ayahnya sering tour yang membuat harus berkeliling dunia dan itu akan sulit untuk Inako belajar karena harus berpindah pindah.

......

Yamazaki pamit pulang,  membungkuk sopan dan meninggalkan kamar inap Inako.

"Hah.... Ternyata dia hanya ingin violin baru. Aku pikir dia minta yang keluaran tahunnya sama. Carinya kan susah, syukurlah.... " guman Yamazaki berjalan keluar rumah sakit. Sampai didepan gerbang dia mengingat sesuatu, Dia melupakan kanata.

Mengambil ponsel dan membuat panggilan untuk Kanata.

"Kanata apa kamu sudah pulang....? "

"Aku menunggumu,  aku ada dibelakangmu".

Yamazaki menoleh dan didapatinya Kanata ada dibelakngnya.

"Apa dia pacarmu yang kamu tinggal kabur....? "selidik Kanata.

"Apa.... "menampilkan wajah datar.

"Gila aja,  mudah sekali kamu berpaling. " Kanata kesal.

"Apa Kanata..... Kamu cemburu....? "

Kanata berdecih dan mengambil ancang ancang untuk melempar Yamazaki ke jalanan.

"Ampun Kanata.... Apa kamu sudah gila.....!!!! Simpan tenagamu,  ikut denganku sekarang. " menarik tangan Kanata membawanya masuk dalam taxi.

"Apa kamu punya uang banyak....? " tanya Kanata khawatir dia takut harus merelakan hpnya untuk membayar taxi seperti kejadian lalu.

"Kau tak ingat aku anak orang kaya...
"Yamazaki sombong.

"Iya kaya,  tapi pelitnya minta ampun? "

"Pelit apanya Kanata,  bukannya setiap hari aku menjemputmu naik taxi.... "

" Hanya sekali itupun harus patungan,  selebihnya kamu selalu memakai sepedahmu. "

"Hahaha,  kau punya ingatan kuat. Setahuku penyakit syaraf suka merusak otak tapi kayaknya kamu tak terpengaruh. Maaf Kanata waktu insiden taxi itu karena dompetku ketinggalan dan masalah sepeda kita kan harus mencegah polusi udara kita harus membersihkan udara di Tokyo." melebarkan tangannnya dan mengenai wajah Kanata.

"Gila kamu..... Mau pergi kemana kita.?"

"Kita ketoko alat musik,  pilihkan aku violin yang bagus plus ajari aku memainkannya. Kamu kan jago.... "

" Kamu mulai gila hah..... " Kanata kesal,  gimana gak kesal dia pemegang gitar kenapa tiba tiba ke violin kan gak pas.

"Ayolah ajari aku,  di kelas violin kamu kan dapat nilai A. " rengek Yamazaki,  Kanata itu ahli dalam semua hal cuman dia nol masalah percintaan.

"Apa kamu yakin......." melirik Yamazaki dengan tatapan membunuh.

"Iya" mengangguk sering.

"Tapi kamu itu lemot Yamazaki,  kamu pasti akan menyerah..... "

"Kali ini tidak.... " jawab Yamazaki yakin.

" Oke baiklah, dengan satu syarat... " membuat kesepakatan.

"Apa.....? "

"Tinggal dirumahku beberapa hari."

"Apa itu tak apa bagi Kento. "

Kanata menggelengkan kepala,  hanya itu yang bisa membuat keperjakaannya aman. Dia ingin menikah dulu dengan layak bersama Kento sebelum menyerahkan semuanya.

"Oke deal..... "

"Masak juga setiap hari,  rumahku tidak gratis. "

Yamazaki mengangguk, dan sampailah ketoko alat musik. Karena tahu harganya selangit Yamazaki harus merelakan tabungannya untuk membeli violin itu.

.........
Jangan lupa vote

Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan

Musmuslove

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top