21. Kekuatan.
Dimana cinta bisa menjadi kekuatan.
Kento dan kanata kembali ke Jepang mulai dari awal. Ayah kento kembali ke desa untuk menanam jagung karena ayah Nazomi membuat bangkrut klinik ayah Kento.
Kini Kento berhenti sekolah karena Kanata masuk tahun pertama kuliah. Kento harus bekerja keras untuk membiayai Kanata, itu adalah janjinya janji seorang suami untuk Kanata. Ayah Kanata meninggal dunia berapa waktu lalu. Kento kesulitan dalam keuangan namun dia tak mau Kanata terbebani, mencoba kuat didepan Kanata karena tidak ingin kanata tersakiti. Keluarga Nazomi sudah menghancurkan mereka Kento dengan hanya mengandalkan ijasah SMU sulit untuk mendapatkan pekerjaan hanya bekerja paruh waktu yang bisa Kento lakukan untuk saat ini.
Sedangkan Sou dan Mei pindah ke China mereka telah mengabarkan bahwa mereka sudah menikah.
.......
Rumah Kanata.
Kanata menunggu Kento pulang, ini sudah larut namun Kento belum juga kembali, Kanata gelisah akhirnya dia memututuskan menunggunya hingga tertidur di ruang tv yang masih menyala.
"Aku pulang...... " mengerti ini sudah larut suara kento dipelankan, melihat Kanata sedang tidur disofa Kento berjalan kearah Kanata. Mengusap ujung kepalanya dan mencium keningnya.
"Kau sudah pulang..... " perlahan membuka mata.
"Maafkan aku Kanata membuatmu menunggu. "
"Apa kau lelah? "
Kento menggelengkan kepalanya, Kanata memeluk Kento. Memeluk tubuh yang dulu berisi kini semakin kurus.
"Maafkan aku Kento, aku membuatmu susah. "
"Tidak Kanata, aku senang bisa berada didekatmu seperti ini. "
Mencium Kanata dengan lembut.
..........
Pagi yang cerah, namun saat membuka mata Kanata tak melihat Kento, Kanata mencari di sudut rumah namun tak didapatinya Kento. Sarapan Kanata sudah tersaji, tadi malam Kento pulang sangat larut dan kini pagi pagi dia sudah berangkat bekerja.
Kanata merasa sedih Kento kini menjadi susah. Berjalan gontai menuju kampusnya.
Namun saat di tengah perjalanan Kanata dihadang oleh segerombolan brandal yakni teman Naruto. Naruto benar benar akan menghancurkan Kanata kali ini. Dengan lima puluh pemuda tangguh dan Kanata hanya sendirian.
"Hei Kanata, akhirnya kamu tidak diikuti pengawalmu. "menyeringai keji.
"Apa...... "
"Hah, apa? Apa kau tak takut kali ini kau akan benar benar mati. Serang........"
Teriakan Naruto, memberi isyarat pada para cecurutnya untuk menyerang Kanata. Ini mah terlalu kecil buat Kanata. Satu kali tendang tiga pemuda langsung jatuh, sekali salto satu pemuda tumbang. Membanting dan menendang hingga lima puluh pemuda dinyatakan KO, kalau masalah beginian jangan tanya Kanata karena dia sangat terampil. Naruto tidak tahu kalau Kanata semahir ini, yang dia tahu dia atlit tennis dan ayahnya memiliki perguruan bela diri Kendo. Bela diri Kendo tidak bisa dilakukan dengan tangan kosong melainkan dengan pedang kayu.
Naruto tercengang, dia langsung beelutut didepan Kanata.
"Ampuni aku....... "
"Belajarlah yang rajin Naruto, kelak bila kamu jadi orang sukses jangan melupakan aku. Kamu masih ada hutang satu lawan satu main tennis. "
Kanata membungkuk sopan meninggalkan Naruto yang tengah kacau melihat lima puluh pemuda yang disewanya terkulai lemah tak berdaya.
Namun saat perkelahian terjadi ada seseorang yang tidak sengaja melihatnya.
"Aku akan mendapatkanmu. "
.......
Kento mengirim galon air dirumah sakit Internasional Tokyo, sebenarnya dia malas namun apalah daya dia harus profesional dalam bekerja. Duapuluh galon dia antarkan. Saat ingin turun dari lift dia bertemu Nazomi.
Kento membungkuk sopan dan ingin segera meninggalkan rumah sakit. Ternyata Nazomi belum menyerah dia mengejar Kento sampai diparkiran.
"Kento tunggu...... "
Kento menghentikan langkahnya.
"Ada apa? "
"Aku akan memberikanmu lisensi itu, kembalilah bekerja di rumah sakit. Lanjutkan kuliahmu. "
"Tidak dengan syarat apapun? "
"Iya.... Aku akan memberikan lisensimu, besok kembalilah kerumah sakit. "
Lampir hanya berpura pura, karena kemarin dia ditolak karena agresif kini dia memainkan permainan halus.
"Terimakasih Nazomi. " membungkuk sopan dan meninggalkan rumah sakit.
Hari ini kento pulang lebih awal dan ingin mendiskusikan perihal dia akan kembali kerumah sakit untuk bekerja. Namun Kanata yang penuh luka memar sedang mengompres pergelangan tangannya.
" Aku pulang..... "
Dengan buru buru Kanata menyembunyikan wajahnya yang terluka.
"Kau sudah tidur, " saat mendekati Kanata, Kento merasa curiga kenapa ada es batu didekat Kanata. Kento membuka selimut Kanata, dia panik Kento lagsung memeluk Kanata.
" Siapa yang menyerangmu? '
"Aku tadi terjatuh, ada paman paman yang membawa barang berat namun sepedanya hilang kendali dia menabrakku dan aku jatuh ditangga "
Kento tahu Kanata berbohong, namun dia tak mau terus menanyai Kanata. Kento membantu membalut luka Kanata. Memijat halus tangan Kanata, walau tangan Kanata sudah sembuh tidak menutup kemungkinan akan kambuh.
"Kanata besok aku kembali kerumah sakit, apa kamu mengijinkanku. "
Kanata mengangguk, dia sungguh senang akhirnya Kento mendapat pekerjaan yang layak.
"Tapi disana ada Nazomi."
"Tak apa Kento, yang terpenting kali ini kamu bisa kembali sekolah dan mendapat lisensimu. Aku percaya kamu akan selalu bersamaku. "
Memeluk Kento.
......
Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan
Musmuslove
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top