17. Jangan sakiti aku.
Entah kenapa semenjak Kento magang dia jarang sekali pulang, aku sendirian dirumah bahkan dihari ulang tahunku dia melupakannya. Dia sulit dihubungi bahkan saat aku berkunjung dirumah sakit dia juga tidak bisa ditemui.
Aku sudah tidak melanjutkan terapi dirumah sakit aku memilih pergi ke klinik ayah. Di sana ayah sering memberi ku semangat memberi ku kepercayaan bahwa biasanya siswa magang itu jarang sekali pulang. Aku harus lebih bersabar.
Ini tahun ketiga ku disekolah, aku juga mulai sibuk dengan belajarku. Ayah yang menemaniku dirumah semenjak Kento memutuskan untuk tinggal dirumah sakit dengan alasan bolak balik kerumah akan membuang buang waktu.
Dia sungguh jahat padaku, melupakan semua janji janjinya. Bahkan dia juga membatalkan pergi mengunjungi ayahku di korea.
Menangis ditengah malam adalah rutunitas ku kini, aku rindu Kento yang dulu aku rindu dekapannya.
.......
"hiks hiks hiks"
"Kanata.... apa kamu menangis lagi? " tanya ayah
Aku terdiam dan mulai menggigit bibirku menahan isak tangisku.
"Baiklah ayah akan bicara pada Kento besok agar bisa menemuimu. "
"Terimaksih ayah..... "gumanku dalam hati.
......
Keesokan harinya,
Seperti biasa aku pergi kesekolah, kali ini aku berangkat bersama ayah. Ayah bilang dia banyak pasien mungkin akan pulang terlambat.
Berjalan menyusuri koridor, aku bertemu Mei.
"Ohayo...... "
"Ohayo..... " aku membalas salamnya. Kami berjalan beriringan menuju kelas.
Jam pelajaran usai aku dan Mei menuju club dance sebentar lagi ada acara perpisahan semua siswa yang ingin berpartisipasi mulai sibuk mempersiapkan diri untuk pagelaran.
Akupun juga mulai sibuk, berlatih dengan giat agar acara nanti aku tak mengecewakan.
"Kanata, istirahatlah...... "teriak Yamazaki mendekati ku dan memberikan sebotol air minum.
Aku berhenti dari latihanku, semua teman yang akan menari bersama pun sudah istirahat dan kembali pulang. Aku tak ingin pulang ke rumah aku akan kesepian ayah juga bilang akan pulang terlambat.
Setelah meminum minumanku aku beranjak bangkit dan mulai peregangan lagi.
"Bisakah nanti kita menari bersama, hanya kita. " pintaku.
"Baik.... " Yamazaki tersenyum kearahku.
"Satu kali latihan yuks.... " pintaku.
"Besok saja ya.... Kamu sudah terlihat lelah. "
"Satu kali lagi, baru kita pulang"
"Baik..... "Yamazaki mengiyakan permintaanku. Mulai menainkan musik dan kita mulai menari bersama.
Belum sampai pertengahan lagu aku terjatuh, Yamazaki menghampiriku dengan perasaan cemas.
"Apa kau baik baik saja.....? "
Aku menggelengkan kepala, rasanya sakit kakiku mungkin terkilir. Yamazaki menggendongku membawaku ku ke klinik terdekat. Kakiku perlu digips, karena geseran sendinya cukup banyak.
(thor thornya hanya berimajinasi bila ada kesalahan diagnosa mohon maaf sebesar besarnya)
Yamazaki menggendongku sampai dirumah, membawaku duduk di sofa depan tivi dan membuatkanku makanan.
"Mau ramen.....? "
Aku mengangguk.
Setelah nembuatkan ramen Yamazaki membantuku meniupkan ramen panasnya. Setelah itu dia memaksa untuk menyuapiku.
"Aku pulang...... "
Kento melihat adegan romantis kami, mungkin dia yang menafsirkannya seperti itu. Dia marah melempar ramen itu. Aku kaget, air mataku tiba tiba jatuh aku tak tahu kenapa Kento menjadi seperti ini. Dia memukul Yamazaki aku mencoba melerai mereka dan aku terjatuh, Yamazaki langsung menggendongku dan mendudukkanku di sofa kulihat Kento merasa kacau melihat keadaanku ini.
Yamazaki menarik Kento keluar rumah, aku tak bisa mengikuti mereka kakiku terasa sakit untuk berjalan, aku hanya merintih kesakitan dan mulai menangis mengetahui sikap kasar Kento.
........
Diluar rumah.
"Apa kau sudah gila hah..... " Yamazaki memukul Kento,
"Tidak bisakah kau bertanya lebih dulu, benar benar sifatmu tak berubah sama sekali. Kau bisa membunuhnya dengan rasa cemburumu yang seperti itu. Aku tidak akan membiarkan Kanata bersamamu, aku benar benar akan merebutnya darimu. Aku tidak akan menyerah kali ini, cukup sekali aku menyerah untukmu dan merelakan Clara meninggal karena ulahmu. "
Teriakan Yamazaki memecahkan lamunan Kento, Kento mulai menangis mengingat kejadian yang lalu. Kalau saja dia percaya pada Clara mungkin Clara tidak akan melakukan bunuh diri.
Yamazaki meninggalkan Kento yang terlihat rapuh.
........
Flashback.
Kento dulu kakak kelas Yamazaki saat di SMP. Dia berpacaran dengan kakak Yamazaki, entah karena kesalahpahaman apa, Kento memutuskan hubungan dengan Clara dan mengakibatkan Clara bunuh diri.
Sedangkan Kento pulang kerumah dengan kesal karena Nazomi memberikan video padanya Kanata sedang digendong Yamazaki saat pulang sekolah dan dalam keadaan memeluk Yamazaki dan hari sudah malam.
......
Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan
Musmuslove
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top