12. Bersama Kento.
Hari ini sepulang sekolah aku mampir di Universitas Tokyo bersama Mei, Kento janji memberikanku ponsel baru dan Mei seperti biasa bertemu dengan Sou.
Sedangkan tiga member sezone lainnya kini tidak berada di Tokyo melainkan mereka pergi belajar keluar negeri.
Aku dan Mei berjalan beriringan melewati taman, dengan seragam kebanggaan kami, kami memutuskan untuk duduk dibawah pohon sakura yang berbunga.
"Kanata, apa kamu sudah melakukan malam pertama dengan Kento?" Mei membuka percakapan konyol.
"Ha........ " hmmmm aku terlalu heboh dalam mengucapkan kata ha.
Mungkin Mei lagi mengujiku, jadi Kanata harus tenang dan gak boleh terpancing.
"Kento terus sibuk, jadi aku..........? "
"Jadi kamu belum pernah melakukannya kan.....? " kurasa ini obrolan yang gak penting, Mei mulai mengulik ngulik masalah pribadi.
Aku bangkit dari tempat dudukku kini, mengibaskan bokongku dengan kedua tangan biar tak ada debu yang menempel. Mei menddongakkan wajahnya padaku seraya mengintimidasiku.
"Kenapa Mei.....? Dia hanya terlalu sibuk. " sebuah pernyataan yang pada akhirnya akan menjadi masalah untuk diriku.
"Kau payah Kanata, aku aja sudah pernah melakukannya. " dengan pedenya dia pamer padaku.
"Ha......... "aku mengulang ungkapan rasa kaget tak percaya.
.........
Sou dan Kento berjalan mengarah pada kami.
"Kento..... Kanata ingin sentuhan darimu lo..... Jangan terus menyibukkan diri. " kata Mei membuat suasana tiba tiba canggung.
Karena Mei terlalu ngablak dan membuat suasana berasa dikejar setan, Sou langsung mengalihkan pembicaraan.
"Kita ke Departemen Store sekarang!"Sou menggandeng tangan Mei dan berjalan didepan kami.
Ting
Tong
Ting,
Perasaan canggung menyiksa, dan pikiranku melayang layang ke Eropa.
Brukkkkk, sepertinya aku menabrak sesuatu atau mungkin aku sedang tertabrak. Toh buktinya dia meminta maaf.
Kento membantuku bangun, dan segera membantu seorang wanita cantik yang mungkin tadi menubrukku.
Dia terlihat sempurna, mata belo, hidung mancung bibir tipis bahkan tubuhnya indah, jauh..... Banget dari tubuh Mei yang sedikit gempil.
"Ma.... Maafkan aku terburu" dia membawa peralatan bedah, dan semua berantakan. Kento membantu membereskannya, aku tak bisa membantu banyak. Jujur tanganku sedikit ngilu karena tadi kepentok baskom dingin mungkin berisi es.
"Lain kali hati hati.... Senior"
Owala, dia senior dan dia terlihat sangat sopan bahkan sangat sopan terhadap junior.
"Apa aku melukaimu?" tanya Wanita itu karena sedari tadi aku menegang tanganku meringis.
"Hmmmm, tidak apa apa. " jawabku dan aku berdiri dibalik punggung Kento. Aku tak mau bersaing sama wanita di depan Kento jelas aku beda.
Memberi salam ala orang Jepang, wanita itu bergegas meninggalkan kami.
Kento memegang tanganku, memijatnya perlahan.
"Apa masih sakit? "
Aku menggelengkan kepala tanda aku baik baik saja. Kento meraih tanganku memasukkannya dalam saku jaketnya.
" Hangat kan..... " ucap Kento dan kami mengejar Sou dan Mei yang sudah berjalan jauh.
Aku terdiam, tanganku merasa hangat hatiku juga. Mungkin pipiku memerah lagi karena kulihat Kento tersenyum kearahku dan menyentuh pipiku sesekali.
Perjalanan cukup panjang dan akhirnya sampai di Departemen Store, kita harus berjalan karena tidak ada halte bus didepan Universitas dan kalaupun mau naik kereta jalannya nanti tambah lama. Sungguh sehat orang Jepang itu.
Kami mulai memasuki toko satu ketoko lainnya. Mei berniat mengganti ponselku kemarin yang kuberikan pada sopir taxi karena tak sanggup membayar. Tapi Kento menolaknya dan aku mengiyakan saja. Kento lah yang akhirnya membelikanku ponsel baru.
Setelah puas berjalan jalan, dan makan malam. Saat berjalan keluar Departmen Store aku melihat cincin pasangan dipajang, mereka sungguh manis.
Aku mungkin sudah terlalu lama berdiri didepan cincin itu, karena Mei yang sudah jauh memanggilku.
" Kanata ayo....... "
" iya...... " aku bergegas menghampiri Mei.
" Dimana Kento...? "
" Dia pergi ketoilet dulu. " jawab Sou dan membawaku keluar Departmen Store duluan.
Lelah dengan perjalanan panjang aku duduk di depan sebuah penginapan yang lumayan besar dekat Departemen Store.
Aku melihat Kento berlari kearahku.
"Dimana yang lainnya. "
"Mereka masuk, katanya merrka lelah. "
"Apa kau juga lelah? "
Aku mengangguk, sebenarnya aku sungguh sangat lelah. Karena perjalan pulang masih cukup jauh.
"Mau pulang? "
Aku mengangguk lagi, kento meberikan punggungnya padaku. Dia berniat menggendongku sampai halte bis. Tapi aku tak boleh seegois ini, aku saja lelah mungkin Kento juga lelah dan tak seharusnya aku menambah beban dia.
" Kita menginap saja, aku sungguh sangat lelah. "
Kento membawaku masuk dalam penginapan memesan kamar dan kami berjalan menuju kamar yang dituju.
Aku merebahkan tubuhku dalam kasur empuk, menepuk nepukkan tanganku di kasur. Aku berguling guling merasa nyaman. Tubuhku merespon baik dengan kenyanan penginapan.
Aku melihat Kento keluar kamar mandi dengan handuk yang dililitkan dipinggangnya.
"Aku sudah mengatur suhu airnya. Kamu mau langsung mandi. "
"Ya..... " aku berlari karena ingin membuang jauh rasa lelahku. Berendam di air hangat sungguh merenggangkan sendi sendi otot yang kaku.
"Kento.... Besok belikanku sepeda ya.... Aku tak mau berjalan seperti ini lagi, sungguh melelahkan" teriakanku di dalam kamar mandi dan ku dengarkan Kento mengiyakan namun suaranya sedikit lemah. Ah mungkin dia sudah tidur.
Aku keluar kamar mandi melilitkan handuk dipinggangku. Berjalan menuju kasur dan merebahkan diriku.
Aku melihat punggung Kento, dia berbaring miring membelakangiku. Nuansa Junjou Romatika merasuk ditubuhku. Aku mendekati punggung itu, hembusan nafasku membuat punggung itu menggeliat tak nyaman.
Aku melingkarkan tanganku ke pinggang Kento. Kubisikkan kata yang selama ini kupendam.
"Arigato...." menenggelamkan wajahku dipunggung Kento.
Ternyata Kento belum tidur, dia membalikkan tubuhnya kearahku, kita saling berhadapan. Wajahku memerah, Kento memegang pipiku lembut.
" Aku menyayangimu Kanata? " mencium keningku dan memeluk tubuhku dengan erat.
" Tidurlah, besok kamu akan kesekolah. "
Aku tidur dalam dekapan Kento. Perasaan hangat itu menjalar keseluruh tubuhku aku merasa benar benar menyukainya.
.......
................
Jangan lupa vote
Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan
musmuslove
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top