Seperti yang aku bilang dipart sebelumnya bahwa tak ada manusia yang tak pernah melakukan kesalahan.

Gak hanya aku, kamu, dia, mereka. Tapi kita semua pasti pernah berbuat salah.

Hanya saja kenapa orang yang sudah mengakui bahwa dia salah dan sudah meminta maaf masih dibully? Seolah-olah kesalahan yang dia lakukan itu adalah keburukan yang tak pantas untuk dimaafkan?

Banyak sekali manusia yang berperilaku seperti itu, contohnya aku sendiri yang suka membully penulis porno.

Wkwkwk #ditabok

Ketika kita menemukan seseorang yang berbuat salah, lalu kita dengan mudahnya membullynya, bahkan ketika dia sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Kita menghakimi seseorang yang punya salah, sehingga melupakan bahwa diri sendiri juga pernah berbuat salah.

Apa dengan begitu kita sudah benar? Apa dengan begitu kita sudah baik?

Tanyakan pada diri sendiri. Tanyakan pada hati nurani yang paling dalam.

Aku menulis ini bukan karena aku sok baik atau sok benar. Bukan karena juga aku tak pernah melakukan kesalahan.

Karena aku pernah mengalami, pernah merasakan. Mengalami dan merasakan pengalaman dari diri sendiri, dan pengalaman dari orang-orang sekitar.

Apakah harus baik dan benar dulu baru boleh menyampaikan nasehat?