Malam itu aku bermimpi tentang sebuah kebenaran yang dihakimi oleh jutaan kesalahan. Seolah-olah saat itu kebenaran bukanlah suatu hal yang benar, ia diasingkan dan tidak ada satu manusia pun yang mau menerima kebenaran. Ada banyak kesalahan yang dibangga-banggakan seperti kebenaran, dan kebenaran diinjak-injak hingga hancur.

Saat itu makna kebenaran hilang, sementara kesalahan berubah menjadi kebenaran karena banyak manusia yang mengatakan kesalahan itu benar. Kesalahan menjadi kebenaran karena ia diagungkan, banyak ditiru, banyak diikuti dan akhirnya mendarah daging.

Sementara kebenaran yang hilang itu bersembunyi dalam kegelapan, entah ia akan melawan atau tetap bersembunyi.

Tapi aku bersyukur, karena itu hanyalah mimpi. - Anonim 2k18

*
*
*
*
*
*

Kurasa itu bukan mimpi, itu fakta nyata yang terjadi sekarang pada zaman ini.

Contohnya pemuja porn dan antek-anteknya. Ketika dikasih tahu bahwa pornografi itu salah dan bahaya malah marah-marah dan ngebully.

Malah bikin pembenaran dengan menuliskan bahwa kecanduan gula dan olahraga lebih bahaya dari kecanduan pornografi, nonton video bokep lebih baik daripada nonton video non-bokep, baca tulisan porn lebih baik daripada baca tulisan non-porn.

Contoh lainnya, hitz-nya anak-anak yang nyari ilmu tapi lupa dengan orang tua.

Sibuk organisasi, sibuk pinter, sehingga gak ada waktu buat sekedar bantuin ibu nyapu.

Contoh lainnya, anak-anak jaman now yang hobi pacaran. Mereka lebih sayang pacar daripada sama orang tua.

Atau, kalian mau nambahin? Sok atuh tambahin.

Jadi, apakah menurut kalian tulisan anomin tadi hanya sekedar mimpi atau mimpi yang menjadi kenyataan?