Equilibrium : Pilih Kebebasan atau Perdamaian?


Seringkali kita mendengar kata 'Freedom & Peace', seolah-olah dua kata itu bisa dijadikan satu pasangan ideal. Nyatanya? Dua kata itu bagaikan api dan es. Sepanjang sejarah manusia, dunia ini tidak pernah terjadi suatu keadaan utopia di mana kebebasan dan perdamaian ada dalam waktu bersamaan. Tidak akan pernah. mengapa bisa begitu?

Kebebasan adalah api yang berkobar, yang nyalanya akan menerangi sekitar, namun membakar apapun yang disentuhnya. Kebebasan seseorang cenderung merusak kebebasan orang lain. Api-api ini saling berebut oksigen untuk mempertahankan hidup masing-masing. Maka yang terjadi selanjutnya adalah kekacauan, efek dari egoisme atas nama kebebasan.

Sedangkan perdamaian adalah es yang dingin, yang hawanya menyejukkan sekitar, namun dapat membekukan apapun yang disentuhnya. Perdamaian diciptakan dari keteraturan yang tercipta dengan pembakuan atau standarisasi, yang tentunya sifatnya memaksa. Pembakuan alias pembekuan ini adalah pengekangan, efek dari standarisasi atas nama perdamaian.

"Jika kamu menghendaki kebebasan, bersiap-siaplah akan adanya kekacauan. Jika kamu menghendaki perdamaian, bersiap-siaplah akan adanya pengekangan." -FRK-

Sekarang, bagaimana mungkin api dan es bisa bersatu jika keduanya bersifat saling melenyapkan?

Di mana posisi kita, menghendaki kebebasan atau perdamaian?

*Tulisan ini terinspirasi dari film berjudul Equilibrium garapan sutradara Kurt Wimmer.

Dan tulisan ini bukan milikku (baper-ing) melainkan milik seseorang yang aku copast. Wkwkwkwk

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top