-42⚡-
"Kamu udah nelpon Julia, nanti nginep sini?" lagi dan lagi Dinda bertanya, mengundang helaan napas Kaira. Gadis itu gemas dengan ibunya yang tidak ingin kelihatan khawatir ini.
"Aku juga izin sama papa-mamanya, nanti siang Julia udah ke sini."
Ulang tahun anak menjadi hari penting bagi orang tua. Apalagi bagi anak yang menginjak usia tujuh belas tahun, Daripada meminta dibuatkan acara yang besar, Kaira memilih untuk diberikan waktu bersama para sahabatnya. Sebab hari lahirnya yang sama dengan ibu dari Ayahnya, menjadikan kebiasaan setiap tahun untuk dirayakan bersama Sang Oma yang berada di Bandung. Mengharuskan Kaira baru bisa membuat perayaan kecil ulang tahun bersama teman-temanya di hari setelahnya.
Sebenarnya dari jauh-jauh hari Kaira sudah sering berceloteh sendiri di depan Dinda dan Julio, ingin diberi waktu di ulang tahunnya yang ketujuh belas. Awalnya Dinda berencana untuk kali ini tidak perlu ke Bandung dan merayakan ulang tahun putri mereka bersama, tetapi karena Kaira yang tampak kecewa dengan keputusan itu, membuat ayahnya memilih untuk membujuk Dinda. Dan berhasil, hari ini mereka berangkat ke Bandung, meninggalkan Kaira yang malah terlihat semangat.
Julio mengelus rambut Kaira dan berkata bahwa ia akan menghubungi putrinya itu. Sementara Dinda untuk yang terakhir kalinya memeluk Kaira sebelum ia bersama suaminya masuk ke mobil.
Kaira menutup pagar saat mobil Julio menjauh dari rumah. Ia melangkah ke dapur dan memakan birthday cake yang sempat diberikan orang tuanya tadi pagi, sambil mengirim pesan pada Julia.
Julia
Otw jam berapa?
Keterangan centang satu pada pesan yang baru dikirim Kaira, membuat gadis itu berpikir mungkin saja Julia belum bangun, lagipula ini baru jam setengah sembilan pagi.
Saat potongan kedua cake masuk ke dalam mulut Kaira, ia memeriksa brand pada packaging yang yang ada di atas meja. Kaira merasa asing dengan nama brand tersebut, meskipun begitu ia tetap mengakui kelembutan cake-nya.
Kaira membawa masuk cake yang masih setengah ke dalam kulkas dan melihat cake lain di sana. Ia tersenyum lantas berjalan ke kamarnya. Tadi malam para sepupunya datang memberi kejutan tepat pukul 12 malam. Kaira hanya memesan makanan cepat saji untuk mereka dan menghabiskan waktu sampai jam empat pagi. Sebagian dari mereka pulang, dan hanya seorang yang menginap di rumahnya, Carol. Dan Carol pun tadi pagi-pagi sudah pulang karena harus packing sebab ia akan ikut ke Bandung.
Kaira membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan mengecek ruang obrolannya dengan Julia tetapi gadis itu masih belum aktif. Kaira sekali lagi mengirim pesan pada temannya itu.
Julia
Otw jam berapa?
[9.34]
Kalau udah sampe masuk aja yaaa
🌍
Kaira tersadar pukul setengah enam lewat. Bukan dari tidurnya, melainkan dari series yang telah selesai ditontonnya. Tiba-tiba rasa kantuk yang teramat sangat menyerangnya. Gadis itu langsung mengecek aplikasi chatting, barangkali ada pesan dari Julia. Nihil. Pesan terakhirnya tadi pagi saja belum dibaca cewek itu
Kaira memeriksa ulang pesannya di grup ia dan teman-temannya, dan mendapati bahwa pesan undangannya untuk dinner nanti malam masih belum dibaca juga. Gadis itu lantas mulai membalas pesan-pesan selamat ulang tahun dari teman-temannya yang baru masuk & me-repost story instagram mereka yang menandainya.
Sedangkan Julia, Shaun, George, dan Serhan belum mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Mereka benar-benar tidak berkontak seharian ini.
Julia mendengus. Kebetulan ini terlalu bisa ditebak. Merasa gemas dengan para sahabatnya itu yang pasti sedang menyiapkan kejutan untuknya. Dan bisa ia tebak kalau yang paling semangat adalah Julia & Shaun, walaupun Kaira sangat yakin kalau mereka berdua sebenarnya tahu bahwa dirinya tidak akan terkejut. Sementara yang menjadi tim hore adalah George dan Serhan. Jairo juga.
Kaira langsung menggeleng begitu wajah seseorang nampak di kepalanya. Kenapa jadi memikirkan cowok itu? Lagi pula, ia tidak terlalu yakin Jairo bisa datang, mengingat ada seseorang yang begitu penting bagi lelaki itu untuk ditemani.
Kaira menguap lebar dan merasa matanya berat sekali. Dengan cepat ia bangun dan meregangkan badan. Kemudian pergi mengunci pintu depan sebelum masuk ke kamar mandi. Semoga saja air dingin dapat menghilangkan rasa kantuknya. Tak lupa, Kaira juga membawa ponsel, berniat membersihkan diri sambil mendengar lagu dari spotify. Ia sempat melirik pada baterai ponsel di ujung kanan atas di mana menampakkan angka 20.
Fokus mencari lagu yang ingin diputar, membuat kaki Kaira mendorong sedikit kuat bangku kecil untuk menyanggah pintu, dan pintu tersebut tertutup rapat sebelum gadis itu berhasil menahannya. Kaira menghela napas. Beberapa kali berusaha menggerakan gagang pintu, tetapi tetap tidak mau terbuka.
Kaira berdecak sambil keluar dari aplikasi pemutar musik. Sebetulnya, orang yang terlintas pertama kali adalah Jairo. Tetapi karena gengsi, room chat Julia yang malah dibukanya.
Julia
Otw jam berapa?
[9.34]
Kalau udah sampe masuk aja yaaa
[10. 04]
Jul, mampir ke rumah gue dulu dong
Gue baru mandi tpi malah kekunci
Gak sngja tendang bangku yg biasa dipake buat nahan pintu
Taulah ya wktu mandi gue, jdi lo masih ada wktu ke sini
Plis pas gue slsai mandi lo udah dsini ya bestie
Klo bsa ajk oji atau serhan, pintunya agak keras soalnya
Pintu dpan tadi gue kunci, kuncinya ada di pot bunga dpan garasi
Tak lupa, Kaira juga mengirim pesan pada George dan Serhan
George
Oii
Mampir ke rmh gue ya sama julia
Gue kekunci di kmr mndi nih, bntu bukain pintu agak keras soalnya
Kuncinya ada di julia
Maaciw ojii
Serhan
serr :(
Klo bisa mampir bentar ke rumah gue yaa
Pntu kmr mndi gue rusak, dn gue ke kunci
Bntu bukain, pintunya agak keras
Nnti sama julia, kunci rmh ada sma dia
Gue tdi smpt cht oji, tpi tkut dia gak bsa jdinya cht elo juga
Kaira sontan melihat ke atas begitu di sekitarnya menjadi gelap. Chat terakhirnya pada Serhan otomatis pending. Gadis itu langsung mengirim pesan biasa pada Serhan, berdoa semoga cowok itu mau membayar collect SMS darinya.
Serhan
Listrik di rumah gue padam, batre gue lemah, tolong banget ini mah😭
🌍
Hampir dua jam dan Kaira masih duduk di sudut kamar mandi yang gelap. Di balik balutan jubah mandi, Kaira hanya mengenakan tanktop & celana pendek yang beruntung tergantung di jemuran kamar mandi dan sudah kering.
Kaira tidak bisa menghitung sudah berapa lama ia menatap kosong ke depan, menanti kedatangan Julia, George, Serhan atau siapa pun itu. Namun, tak ada tanda-tanda kehadiran mereka.
Gadis itu entah sudah berapa kali menguap dan berusaha mengahalau matanya yang ingin tertutup. Belum lagi hawa dingin menembus jubah mandinya yang tidak terlalu tebal.
Diam-diam menyesal karena tidak kunjung memperbaiki pintu kamar mandi, dan selalu mengatur AC-nya pada suhu terendah karena tubuh rampingnya sekarang benar-benar dirasa kaku.
Kaira melebarkan matanya dan mengaktifkan kembali ponsel yang sempat ia matikan demi menghemat baterai.
Tidak ada pesan atau telepon dari teman-temannya. Kaira jadi dongkol sendiri. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul sembilan. Sebenarnya mereka berniat memberikan kejutan pukul berapa, sih? Ia membatin.
Masa bodoh! Kaira berniat kembali mematikan ponselnya sampai id caller Serhan muncul di layar. Matanya yang tadi mulai sayup-sayup langsung terbuka sepenuhnya.
"Ser lo di mana?"
"Di depan. Lo masih di kamar mandi?" Kaira bisa mendengar nada panik dalam suara Serhan.
"Masih. Dingin banget, Ser. Mata gue berat banget dari tadi."
"Gue gak bisa masuk. Julia gue telpon-telpon nggak angkat mulu."
"Pot bunga di depan garasi. Kuncinya di situ."
Serhan tidak berbicara. Dan terdenger suata gaduh dari seberang telepon.
"Nggak ada, Kai."
Suara Serhan yang pasrah membuat Kaira menahan napas dan mengigit bibirnya. Wajahnya mulai panik. Tetapi sejurus kemudian ia teringat seseorang.
"Jiro!" seru Kaira. "Jiro pegang–"
"Bangsat!" rutuk Kaira begitu menatap layar ponselnya yang mulai mati total. Ia mengusap wajah kasar, berharap Serhan mendengar ucapan terakhirnya tadi.
🌍
mon maap banget aku up-nya selalu lamaaa
makasih buat yang selalu setia sama kaira dkk hiks😭
sayang kalian banget bangetttt💓
jan lupa vomment yawww
luv, zypherdust💋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top