-40⚡-
Hari sudah gelap ketika Jairo membawa dirinya menuju rumah yang tak jauh dari miliknya sendiri, rumah Kaira. Lelaki itu bisa melihat lampu kamar Kaira yang belum menyala yang berarti pemiliknya sedang tidak ada di tempat. Kendati demikian ia tetap meneruskan langkahnya masuk ke dalam pagar yang terbuka sedikit itu.
"Malam!" seru Jairo, sembari berjalan terus hingga sampai di ruang tengah di mana ada Dinda yang sedang menonton sinetron malam.
"Hai, Tan!" sapa Jairo.
Dinda menoleh, sedikit kaget dengan keberadaan lelaki itu. "Loh, kamu kapan dateng?"
"Barusan, Tante sih fokus sama sinteron mulu." Dinda tertawa mendengar itu. "Kaira mana Tan?"
"Bukannya pergi sama kamu?"
Jairo menggeleng.
"Dia tadi siang sih izinnya mau keluar main. Nggak ngasih tahu sama siapa. Mungkin sendiri."
"Ya, udah aku pulang ya, Tan."
"Nggak mau nungguin Kaira aja?"
"Aku nunggunya di rumah aja, Tan. Kalo dia udah pulang, nanti aku balik."
Dinda mengangguk dan kembali memutar kepala menghadap ke televisi. Sedangkan Jairo menyempatkan untuk menutup pintu rumah sebelum keluar pagar. Mengingat barusan Dinda sama sekali tidak sadar kalau dia masuk. Akan sangat berbahaya bila nanti ada orang berniat jahat yang datang ke sana.
Jarak rumah Kaira dan Jairo yang tidak terlalu jauh bisa membuat lelaki itu melihat jika Kaira sudah pulang sehingga ia memilih menunggu gadis itu di teras rumahnya. Sambil mengisi waktu, ia mempraktekan gerakan baru yang diajarkan seniornya untuk duetnya dengan Natsuo.
Lewat dari 30 menit, Jairo mendengar sebuah mobil yang sesuai dugaannya, berasal dari depan rumah Kaira. Mobil hitam itu rasanya tidak asing dan si pemilik rumah turun dari sana bersamaan dengan pria yang merupakan salah satu teman dekat mereka.
Serhan? Jairo membatin.
Niat hati ingin langsung menghampiri kedua orang itu dan bertanya mereka dari mana. Tetapi Jairo cukup tahu diri untuk tidak mencampuri urusan orang lain, apalagi dengan situasi antara ia dan Kaira yang memang sedang tidak stabil.
Jairo pikir Serhan akan langsung pulang, tetapi mereka malah masih berbicara. Jairo merasa udara di sekitarnya semakin panas ketika Serhan mengacak rambut Kaira dan cewek itu malah tertawa senang. Jairo akhirnya memutuskan untuk duduk di bangku terasnya sebelum ia benar-benar pergi menghampiri mereka.
Berusaha fokus bermain ponsel dan mengabaikan dua orang yang sedang berbicara itu di seberang sana. Tetapi bukannya tenang seperti yang ia harapkan, Jairo malah semakin jengkel saat membuka story Instagram Kaira yang cukup banyak. Semuanya diisi oleh dirinya dan juga Serhan.
Jairo mendecih tidak suka seiring jarinya mengetuk layar untuk berpindah ke story selanjutnya. Lelaki itu terdiam melihat salah satu video di story Kaira, lebih tepatnya memperhatikan cara Serhan menatap Kaira dalam video itu. Jairo meremas ponselnya sedikit lebih kuat sampai video itu selesai dan berpindah ke story berikutnya.
Jairo belum melihat semua story Kaira, tetapi entah kenapa ia merasa cukup. Lelaki itu merogoh kunci dari dalan saku lantas mengeluarkan motornya. Melaju dengan kecepatan tinggi melewati dua orang yang baginya terlihat sedang dimabuk asmara di depan rumah Kaira.
Jairo menepikan motornya untuk berhenti sebentar, sekadar membuka ponsel dan mengirim pesan pada George yang beruntungnya langsung dibalas.
George
di mana lo?
|rumah, knpa?
gue otw
|ngapain?
|gak bwa martabak gak gue bukain pintu
🌍
George menyuapkan potongan pertama martabak tanpa memedulikan tarikan napas Jairo. Sebenarnya ia sadar, tapi lebih memilih menikmati makanan di depannya. Toh, Jairo akan bercerita jika ia ingin.
"Lo percaya gak kalo cewek-cowok gak bisa sahabatan?"
George sudah bisa menangkap ke mana arah pembicaraan Jairo. "Percaya-percaya aja, sih. Kenapa?" pancingnya.
"Kaira, Serhan."
George menaikkan sebelas alisnya, pura-pura terlihat penasaran. Walaupun sebenarnya ia bingung kenapa sampai bisa Jairo berpikiran seperti itu.
Jairo lantas menunjukkan story Instagram milik Kaira. George melihatnya beberapa saat sebelum mengembalikan ponsel temannya itu.
Jairo menunjukkan ekspresi bertanya.
"Ya nggak masalah sih. Bukannya bagus? Kan udah lama tau sifat masing-masing."
"Guenya yang masalah," tandas Jairo.
"Maksudnya?" Sekali lagi, George berpura-pura bingung.
Jairo kelihatan tidak rela untuk mengucapkan kalimat selanjutnya, padahal niatnya kemari memang untuk bercerita pada George yang ia harap bisa membantunya mengurangi perasaan tidak enak.
"Gue suka sama Kaira."
Nah, kan! Batin George. Ia diam-diam tersenyum.
"Suka bukan sebagai temen ... kayaknya," tambah Jairo.
"Apaan kayaknya? Suka ya suka. Enggak ya enggak. Gimana sih lo!" George menyuapkan martabak ketiga ke dalam mulutnya. "Berarti lo udah nggak suka lagi sama Clara?"
"Ya, masihlah!"
"Aneh deh lo. Bingung gue. Satu-satu aja kenapa."
Jairo menyandarkan punggungnya pada sandaran. Helaan berat kembali terdengar. "Kalo pun emang beneran gue suka, nggak ada harapan sih. Kaira juga naksir Serhan, tinggal tunggu mereka jadian aja. Mana sekarang Kaira nganggep gue kasat mata lagi." Lelaki itu mengacak rambutnya frustasi.
Bukannya menanggapi, George malah mengalihkan pembicaraan. "Kaira bentar lagi ultah."
Jairo berdecak. "Baru inget lagi gue. Kira-kira kalo gue kasih surprise, ditolak gak ya? Sekalian minta maaf. Kan gak lucu kalo gue udah nyiapin semuanya tapi malah dikacangin Kaira."
"Lo tiap buat salah pasti minta maaf 'kan sama dia?"
Jairo mengangguk.
"Dari yang gue inget, lo itu sering banget minta maaf. Dan semarah-marahnya Kaira, ujung-ujungnya pasti baikkin lo juga." George menenggak segelas air dingin sebelum melanjutkan. "Lo yakin kali ini dia mau maafin lo?"
🌍
(bonus foto konser day 1)
if you reading this story on any other
platform OTHER THAN WATTPAD, you're
very likely to be at risk of a MALWARE
ATTACK. if you wish to read this story in it's
ORIGINAL, SAFE, FORM, PLEASE GO TO : https://www.wattpad.com/story/237308125?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=zypherdust&wp_originator=p2dzYSnKzhguzaLEfMOmHv%2BNuCFrRXI5mZBveXlVvdbGFA330koVZAt74fNLtroUxRPTM2UrDlcIgP2%2BjLwz2%2FvQRn1lRKUZ0HUGsb5QwM7FyJIu0rAGO%2FWOKGk1Qyq%2B
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top