-12⚡-

Kaira memasuki kantin rumah sakit dengan mata yang bergerak ke hampir seluruh sudut tempat itu. Hal yang sama juga dilakukam Hessan di sampingnya.

Setelah pertemuan yang sangat canggung, Kaira dan Hessan berinisiatif untuk pamit sebentar. Selain karena tidak ingin menganggu, kedua orang ini juga memang malas berasa di sana-atau lebih tepatnya Kaira saja. Perempuan itu mengabaikan Jairo yang semula sempat mencegah untuk pergi, sampai akhirnya cowok itu harus membiarkan mereka keluar dari kamar inap dengan pandangan tidak rela.

Kaira menemukan perempuan yang duduk bersama beberapa lelaki di bagian sisi kiri kantin, tengah mengangkat tangan kanan dan melambai ke arahnya.

Kaira melemparkan senyum sebelum mengajak Hessan menghampiri mereka.

"Weits, weits, ada yang beda, nih. Mana jelas banget lagi. Gue mencium aroma-aroma pasangan baru." Shaun menyambut Kaira dan Hessan dengan mata memicing. Walaupun beberapa orang di sana tidak sespontan Shaun, Kaira menyadari tatapan aneh mereka saat menatapnya juga Hessan.

"Kepo lo!" tukas Kaira dengan wajah yang dibuat menjengkelkan dan tawa kecilnya.

Julia yang posisinya di paling ujung bangku, langsung menarik Kaira untuk duduk di sampingnya. "Lo kok bisa sama Ka Esa, sih?" bisiknya.

"Panjang ceritanya," jawab Kaira yang juga berbisik lantas menunjukkan senyumnya.

Sementara Hessan saling melakukan tos ala pria dengan empat lelaki di sana terkecuali Shaun. Lalu ia duduk di samping Serhan, dan tepat di depan Kaira.

"Kok, lo bisa bareng Kaira, Bang?" tanya Serhan, menyuarakan pikiran sebagian teman-temannya yang memang pada dasarnya suka penasaran dengan urusan orang lain. Mata Serhan bergantian menatap Kaira juga Hessan.

"Kenapa? Emangnya nggak boleh kalo gue ke sini bareng Ka Esa?" Kaira membuka suara, membuat semua tatapan di sana beralih padanya dengan serempak.

"Dih, nyolot," sahut Jake.

"Tau, orang yang ditanya Ka Esa, juga," tambah Shaun.

"Biarin." Kaira menjulurkan lidahnya pada Shaun.

"Yang lain di mana?" tanya Hessan yang akhirnya membuka suara.

"Ada yang udah sempetin jenguk tadi siang. Sebagian udah pulang tadi, sisanya nggak bisa dateng hari ini," jawab Yoandri.

Sementara Julia yang hari ini baru pertama kali mendengar suara Yoandri semenjak mereka datang, memainkan jemarinya gugup di bawah meja. Jantungnya sudah berdetak tidak jelas walaupun ia tidak berani menatap orang yang sedang bicara itu di sudut lain bangku.

Julia hendak menyikut Kaira, tetapi baru menyadari kalau gadis itu sudah lebih dulu pergi untuk memesan makanan. Ia beralih pada Shaun yang memang sedari tadi melakukukan kontak mata dengannya, berkomunikasi dengan lelaki cantik itu.

Tak berapa lama Kaira kembali dengan nampan persegi panjang di tangan. Bertepatan dengan Jake yang membuka suara. "Eh, ini disuruh Jiro ke ruangannya. Clara udah pulang."

"Yah, baru gue mau makan," keluh Kaira dengan raut pasrah.

"Bisa nyusul, nanti," kata Hessan.

Jake, Shaun, Yoandri, Julia, dan Glen yang sedari tadi hanya diam, mulai bergerak dari posisi masing-masing. Berbeda dengan Serhan yang terus diam setelah melirik Hessan yang tampaknya tidak ada niatan untuk mengikuti yang lainnya.

"Gue duluan ya, Kai," ucap Julia.

"Lo gak ikut, Ser?" Shaun bertanya saat empat orang temannya sudah berdiri.

Serhan menggerahkan dagu ke arah Kaira. "Nunggu dia selesai makan."

"Udah, lo duluan aja," tolak Kaira. Matanya beralih pada Hessan. "Lagian gue mau ngomong berdua sama Kak Esa.".

"Nah, kan, bener!" Jake dengan suara yang agak tinggi langsung heboh sendiri.

Julia dan Glen menatap tidak percaya pada dua tersangka yang dibicarakan Jake.
Yoandri tetap dengan wajah datarnya. Sementara raut Serhan berubah dengan cepat, yang sayangnya disadari Jake.

Akhirnya dengan mata yang memicing dan telunjuk yang diarahkan pada Kaira, Shaun mengancamnya. "Awas aja lo kalau gak cerita sama gue!"

"Udah, sana! Rusuh banget!"

Lima menir setelah kepergian Shaun dan yang lainnya. Dan Kaira masih saja merasa geli mengingat apa yang telah diduga teman-temannya. Walaupun begitu ia masih tetap menikmati makanannya.

Hessan yang sedari tadi fokus pada ponselnya, mendongakkan kepala. Menatap sekilas Kaira yang cengengesan di depannya.

"Makan, ya, makan. Halu, ya, halu," tegurnya.

🌍

Kaira membuka pintu kamar rawat inap Jairo sedikit dan melongokkan kepalanya. Mengantisipasi apa yang akan dilihatnya mengingat hal yang terjadi sebelumnya-walaupun dirinya yakin itu sangat tidak perlu. Setelah memastikan di dalam hanya ada teman-temannya, gadis itu langsung membuka pintu dengan lebar. Membiarkan tubuh kecilnya masuk sepenuhnya, diikuti Hessan dari belakang yang menyempatkan untuk menutup pintu kembali.

"Tidur dia?" tanya Kaira pada Julia sambil mengarahkan dagu pada Jairo-dengan langkah menuju ranjang rumah sakit. Kedua tangan ia taruh di pinggang saat sudah berdiri di sisi Jairo. Kepalanya ia geleng-gelengkan. "Belom liat gue, udah tidur aja. Parah emang."

Kaira berjalan ke meja tinggi di samping kanan ranjang Jairo. Gadis itu mengambil gelas dengan sisa air yang tinggal sedikit, lalu menambah air panas juga air biasa dan kembali ditaruh di tempat semula. Dua potong apel yang tersisa di piring, Kaira masukkan ke dalam mulutnya. Sesudahnya ia membuang kulit apel yang tercecer ke tempat sampah serta menaruh piring kotor itu di meja lain di sisi ruangan. Tisu-tisu yang berserakan di meja dan tempat tidur Jairo pun juga ia pungut untuk dibuang.

Setelah merasa sedikit lebih rapi dan bersih, Kaira pun menghampiri Julia dan Shaun yang sedang duduk di sofa kamar. Ia mendudukkan dirinya tepat di samping Hessan, sehingga ia sekarang berada di antara cowok itu dan juga Julia. Sementara Shaun terlihat asik memakan cemilan sambil memainkan ponsel di sofa khusus untuk satu orang.

"Yang lain ke mana?" tanya Hessan.

"Cabut duluan, sok sibuk banget mereka," cetus Shaun dengan mata yang tidak beralih dari dua benda di tangannya. Hessan hanya mengangguk-angguk.

Kaira menatap heran pada Julia yang juga sedang asik memainkan ponsel. Gerakan jarinya terus menggulir layar yang menampilkan timeline instagram dengan pandangan yang kosong, seolah sedang memikirkan hal lain tetapi tidak ingin orang mengetahuinya.

Kaira refleks menyikut gadis itu. "Kenapa?"

Julia kaget. "Hah? Apaan?" Sedetik kemudian gadis itu menggeleng cepat. "Besok Minggu. Gue nginep di rumah lo, ya?"

"Eng ... oke."

🌍

Lama tidak berjumpa, yorobun!😁
Alurnya emang sengaja kubuat lambat ya, hehe🤗
Ah, iya, Merry Christmas!❣️
Semoga sukacita natal menghampiri teman-teman semua😘
Dan semoga tahun baru aku lebih rajin update😭🤣
Amin aja y kan
Keep vomment!
& taking care 4 u self
luv, zypherdust 💋
-yang sedang kangen jay rambut item🥺

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top