New Activities (2)

Hello, good evening

We meet again in Saturday 😁😁😁

Sorry, I update this story very late, because getting busy🤭🤭🤭

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉









🌹🌹🌹🌹🌹















Previous...

"Nyonya, saya permisi dulu, mau mencuci piring dan menyiapkan sarapan untuk par Rudi dan pak Diman," pamit bibi

"iya, bi. Silakan!" jawab Ai

Bibi berjalan menuju dapur sambil membawa piring kotor serta mangkuk Dion. Kia membantu membawakan makanan yang ada di meja makan untuk dihangatkan, agar bisa dimakan pak Diman dan pak Rudi. Ai meninggal meja makan dan berjalan menuju ruang keluarga. Ai meletakkan Dion di dalam kolam plastik lalu meletakkan bola di dalamnya. Dion terlihat senang karena di tubuhnya dikelilingi oleh bola. Dia tertawa sambil melempar bola yang bisa dia raih.

"Dion….." terdengar suara perempuan berteriak memanggil Dion



***



"suara siapa itu?" gumam Ai

Tak berapa lama, muncul seorang perempuan cantik yang memakai dress peach tanpa lengan dipadukan dengan skinny jeans, membuatnya terlihat muda dan ramping. Perempuan itu memakai tas selempang kecil berwarna nude. Dia juga membawa dua paper bag di kedua tangannya.

"lho? Kamu siapa?" tanyanya saat melihat Ai yang sedang duduk di dekat kolam karet

"anda yang siapa? Asal masuk rumah orang dan berteriak?" tanya Ai balik dengan lembut tapi terdengar marah

"harusnya saya yang bertanya seperti itu. Bagaimana kamu bisa masuk ke rumah kak Daaniyaal? Setahu aku, pengasuh Dion itu ngga berjilbab," kata perempuan itu dengan nada ketusnya

"saya memang bukan pengasuh Dion, tetapi istrinya mas Daaniyaal," jawab Ai yang masih penasaran dengan perempuan itu

"hah…? Kak Daaniyaal menikah? Jangan bohong deh. Masak kak Daaniyaal menikah ngga kasih tahu aku sih," kata perempuan itu dengan nada terkejut sambil duduk di samping Ai

Ai melihat perempuan itu duduk di samping dengan ekspresi bingung. Perempuan itu terlihat sedang mengamati Ai dari dekat. Ai merasa risih dengan tayapan perempuan itu. Ai menjauh dari perempuan itu.

"seriusan, kamu istrinya kak Daaniyaal?" tanyanya lagi
Ai yang mendengar pertanyaan itu hanya menganggukkan kepala karena bingung, kok kak Daaniyaal ngga bilang kalo udah nikah?"

"anda siapa?" tanya Ai lagi

"kamu sama kak Daaniyaal kapan nikahnya?" tanya perempuan itu, yang tidak memperdulikan pertanyaan Ai

"bulan lalu. Dan saya baru tinggal disini seminggu yang lalu," jawab Ai

"berarti baru aja nikah ya. Kalo dua minggu yang lalu," perempuan itu nampak berpikir, "berarti waktu anak - anak pulang dari rumah dong."

Ai yang mendengar ucapan perempuan itu, menatapnya bingung. 'Siapa perempuan ini? Kenapa tadi dia bilang, anak - anak pulang dari rumah? Rumah siapa? Bukannya anak - anak mas Daaniyaal kemarin pergi ke rumah neneknya?'

"anda siapanya mas Daaniyaal?" tanya Ai yang mulai penasaran dengan wanita yang duduk dihadapannya

"maaf, lupa. Aku Anisa, adiknya kak Daaniyaal," kata perempuan itu sambil mengulurkan tangannya ke Ai

Ai terkejut karena ternyata perempuan di depannya itu adalah adik Daaniyaal, suaminya. Ai langsung menjabat tangan perempuan itu sambil tersenyum. Perempuan bernama Anisa itu juga tersenyum.

"Dion…. Aunty datang lho," Anisa menciumi Dion yang berada di dalam kolam karet.

Dion yang merasa risih, langsung merenggek dan berusaha menjauh dari Anisa. Melihat Dion yang menjauh, membuat Anisa tidak hilang akal. Dia mengambil paper bag yang dia bawa tadi. Kemudian mengeluarkan isinya. Ternyata ada berbagai mainan robot avanger.

"nih, aunty bawain robot lho," Anisa menyebutkan nama robotnya sambil meletakkan di dalam kolam karet, "ada Spiderman, Hulk, Captain America, Thor dan banyak nih lho.

"ayo sayang, dikasih mainan sama aunty!“ Ai mencium kepala Dion

Ai berjalan mendekat Anisa untuk mengambil mainan itu. Ai duduk di samping Anisa sambil bermain robot yang diberikan oleh Anisa. Ai bermain dengan robot itu. Melihat bundanya itu, Dion merangkak menuju dimana tangan bundanya sedang bermain dengan robot itu.

"sini sayang! Robotnya juga pengen main bola sama Dion," kata Ai sambil tetap memainkan robot itu

Anisa yang melihat itu merasa takjub dengan wanita yang mengaku istri kakaknya itu. Dia terkejut karena si kecil Dion begitu tertarik ketika wanita di sampingnya ini mengajaknya bermain. Dion bahkan sekarang sudah mengambil robot itu dan memainkannya di kolam karetnya.

"pintarnya, putra bunda!" Ai mencium kepala Dion yang sekarang sudah duduk di depannya

"wah, hebat. Kamu bisa membujuk Dion!" Anisa bertepuk dan Ai hanya tersenyum

"kakak beneran istrinya kak Daaniyaal?" tanya Anisa yang masih tidak percaya dan Ai menganggukkan kepalanya

"hebat sekali kak Daaniyaal! Bisa dapet istri cepet bangat. Udah cantik, islami, pinter lagi ngurus Dion," puji Anisa yang terlihat bahagia

"iya, saya istrinya mas Daaniyaal," jawab Ai sopan dan tersenyum

"ih kak, ngga usah ngomong formal gitu. Santai aja ngomong sama aku, kan aku adiknya, kakak," kata Anisa

"ngomong - ngomong, namanya siapa kak?" lanjut Aniaa bertanya

"aku Ai," jawab Ai sambil tersenyum

"ih… kak Ai tuh lembut banget kalo ngomong. Pasti jarang marah nih," kata Anisa dengan nada gemas

"ngga juga, saya juga pernah marah dong," kata Ai sambil tertawa

"iya, tapi pasti banyak ngomong halusnya ketimbang ngomong sambil marah, iya kan?" kata Anisa

"bisa aja kamu," jawab Ai sambil tersenyum karena memang benar Ai jarang marah. Sebisa mungkin, Ai akan menahan amarahnya. Tetapi jika memang sudah mengusiknya, Ai akan marah.

"Anisa masih kuliah?" tanya Ai

"iya kak, udah semester akhir nih. Sekarang lagi libur kuliah, baru mulai lagi bulan depan," jawab Anisa sambil bermain dengan Dion

"berarti mau skripsi dong," kata Ai dan dijawab anggukan oleh Anisa

"udah sampe mana skripsinya?" tanya Ai lagi

"baru aja ngajuin judul kak, dari semester kemarin tapi belum lolos juga, huft…." jawab Anisa

"memang Anisa kuliah jurusan apa?" tanya Ai

"aku kuliah jurusan Ekonomi, kak," jawab Anisa

"kalo kak Ai kuliah juga?" tanya Anisa dan Ai menganggukkan kepala

"kuliah jurusan apa kak?" tanya Anisa

"Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris," jawab Ai

"kalo pendidikan, berarti jadinya guru dong," kata Anisa

"iya, jadinya guru, tapi Aku ngga ngajar Bahasa Inggris. Aku ngajar TK," jawab Ai

"wah. Kak Ai hebat. Ilmunya Asing terus dapet ilmu baru buat ngajar anak keci," kata Anisa yang takjub sambil menatap Ai

"eh kak… Kok kak Daaniyaal ga bilang kalo dia udah nikah sih?" tanya Anisa

Ai bingung dengan pertanyaan Anisa. Bukankah mas Daaniyaal dulu bilang kalo keluarganya tidak bisa hadir di pernikahan mereka karena keluarganya ada urusan? Tapi mengapa Anisa bertanya seperti itu? Dia juga terlihat bingung saat melihat Ai di depannya tadi? Apalagi saat mengaku sebagai istri kakaknya. Anisa juga terlihat terkejut denagn status Ai.

"maksudnya?" Ai bertanya karena tidak mengerti maksud ucapan Anisa

"ya, kak Daaniyaal tuh ngga bilang ke kita, kalo dia udah nikah," jawab Anisa

"kita?" gumam Ai yang mampu di dengar oleh Anisa

"iya, aku, mama dan papa, sama keluarga lainnya. Kok kak Daaniyaal ngga bilang ke kita," jawab Anisa

Ai yang mendengar jawaban Anisa terkejut dan bingung. Berbagai pertanyaan muncul di kepala Ai. Apa maksud dari ucapan Anisa, adik mas Daaniyaal? Apa maksud dari keluarganya tidak tahu kalo mas Daaniyaal sudah menikah?












🌹🌹🌹🌹🌹













Enough for today

Tunggu lanjutannya di sabtu depan ya 😊😊😊

Don't forget vote and comment

Follow this account fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day



Press the star here 😊😊
👇

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top