His Ex Wife Is Their Mom (1)
Hello, good night 😄😄😄
Sorry I update this story at night because I have to make report for education department and submit on 16th of November 2022 🤣🤣🤣
Hope you all are healthy and in good condition
Please enjoy this story
Happy reading
😉😉😉
🌹🌹🌹🌹🌹
"Jangan kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat." (QS. Thaahaa : 46)
Terlihat suasana tenang di ruang keluarga itu. Banyak mainan berserakan, seperti lego, robot avanger, bola-bola kecil. Semuanya bercampur menjadi satu. Dan terlihatlah pemandangan yang membuat orang memijat pelipisnya. Karena sudah parno sendiri 'pasti nanti membenahi mainannya.'
Waktu menunjukkan siang hari. Jika siang begini, Dion sudah tidak mengantuk, karena tadi pukul 11 pagi, dia sudah tidur sampai pukul 12 siang. Setelah shalat, Ai langsung menyuapi Dion makan siang dan berakhir menemaninya main. Siang begini, pengasuhnya akan membersihkan semua keperluan Dion yang berada di kamar.
Terlihat seorang bayi laki-laki yang berdiri sambil berpegangan sofa di depannya. Dia berjalan pelan - pelan di sepanjang sofa itu. Kaki kecilnya mencoba untuk bergerak. Terkadang berhenti, karena ada mainan yang berada di dekat kakinya. Si kecil itu berusaha untuk menghindari mainan itu agar tidak terinjak. Dia berusaha untuk mencari jalan lain tapi takut jika melepas pegangannya. Alhasil, dia kembali berjalan kembali ke sisi yang tadi.
Seorang wanita berkerudung ungu duduk di karpet, yang tidak jauh dari tempat si kecil itu, hanya bisa tertawa melihat kelakuannya. Dia menertawakan aksi bayi kecil tadi yang sedang belajar berdiri dan berjalan. Wanita itu akhirnya membantu sang bayi. Dia menyingkirkan mainan yang berserakan dan meletakkannya di keranjang mainan.
"Dion….." panggil wanita itu dan sang bayi pun menoleh ke suara yang memanggilnya
"ayo kesini! Bunda udah singkirkan mainannya. Ayo jalan kesini!" kata Ai
Dion yang melihat tempat tadi sudah tidak ada mainan, pun tertawa senang. Dia langsung membalikkan badannya dan berjalan dengan cepat. Bahkan dia hampir berlari menuju bundanya yang berada di depannya.
Ai melihat itu, tertawa. Dia gemas dengan kelakuan bayi kecil itu, yang berlari ke arahnya. Bahkan bayi itu berpegangan dengan satu tangan saja. Ketika hampir mencapai tujuan, bundanya langsung mengulurkan kedua tangannya untuk bayi kecil itu. Melihat itu, sang bayi mulai berlari lebih cepat bahkan melepas pegangannya.
"pintarnya anak bunda!" kata Ai saat bayi itu sudah berada di pelukannya. Sang bayi tertawa bahagia saat berada di pelukan sang bunda.
"ayo main lagi!" Ai menuntun Dion berjalan di tempat dimana mainannya tadi berserakan
Dion duduk di antara mainannya. Dia mengambil robot avenger yang memiliki tubuh paling besar dari yang lain dan berwarna hijau, dia adalah Hulk. Dion bermain dengan si hijau. Saat sedang asyik bermain, terdengar suara bel rumah berbunyi. Ai membiarkannya karena mungkin bibi yang akan membukanya. Tapi suara itu terus terdengar. Akhirnya terpaksa Ai yang akan membukanya.
Ai beranjak dari duduknya di karpet. Melihat bundanya berdiri, sontak Dion langsung berteriak kepada bundanya itu. Si kecil berusaha berdiri untuk mengikuti sang bunda. Melihat itu, Ai tidak tega meninggalkan bayi kecil itu. Akhirnya Ai menggendong si kecil dan berjalan untuk membuka pintu.
"ada tamu, sayang. Siapa ya, yang bertamu?" Ai berbicara sambil berjalan menuju pintu dengan Dion memeluk Ai
"kira - kira siapa ya, yang bertamu siang hari?" Ai mengajak Dion berbicara dan Dion hanya menggelengkan kepalanya
"apa jangan - jangan, temannya Dion?" Ai memperlihatkan ekspresi dan suara terkejut yang dibuat - buat. Dion hanya bisa melihat bundanya sambil terdiam.
Ai membuka pintu. Terlihat seorang wanita cantik dengan pakaian modisnya. Rambut panjangnya tergerai model spiral, terlihat rambut itu disemir menjadi warna merah samar. Make up yang terlihat jelas menandakan bahwa dia adalah tipe wanita sosialita. Bahkan dari barang dan baju yang dipakai, terlihat jelas bahwa itu adalah barang branded.
Belum sempat Ai menyapa wanita itu, terdengar suara di belakang wanita itu, "assalamualaikum…. Bunda,"
"wa'alaikumsalam…….kok sudah pulang?" pemilik suara berdiri di samping wanita yang bertamu
"gurunya ada rapat, bun. Jadi pulang lebih awal," jawab pemilik suara itu sambil mencium tangan Ai
"bunda kira kamu bolos," kata Ai sambil tertawa
"ngga lah, bun," sangkal suara itu, "aku masuk dulu."
"Nino…" wanita yang bertamu itu, memanggil nama Nino
Orang yang tadi berbicara dengan Ai adalah Nino, putra pertamanya. Seketika Nino menghentikan langkahnya ketika namanya dipanggil oleh suara wanita yang begitu dia kenal. Dengan santai Nino menatap wanita yang tadi berdiri di depan pintu rumahnya. Nino menatap wanita itu dengan ekspresi biasa saja. Berbeda dengan wanita itu. Dia menatap Nino dengan ekspresi bahagia.
Berbeda dengan Ai. Dia menatap Nino dan wanita itu secara bergantian. Berbagai pertanyaan berbaris di kepalanya. Siapa wanita ini? Bagaimana bisa dia tahu nama Nino? Bagaimana bisa dia kenal dengan Nino? Ngga mungkin kan, wanita ini pacarnya Nino? Masak iya, Nino punya pacar seusia dengan aku? Ngga mungkin lah, Nino pasti pacarnya seusia dengannya, kan?
"Nino masuk dulu, bun," Nino berjalan masuk ke rumah dan tidak menghiraukan wanita yang memanggilnya itu
Suara Nino menyadarkan Ai dan wanita itu. Mereka berdua sama-sama diam mematung dengan pemikirannya masing-masing. Ai dengan tanda tanya yang besar. Dan wanita itu dengan keterkejutannya karena Nino mengabaikannya.
"maaf, sebelumnya. Ibu cari siapa?" tanya Ai menghilangkan kesunyian diantara mereka
"saya mencari mas Daaniyaal? Apa dia ada?" tanya wanita itu dengan suara tegasnya
"ada. Kebetulan mas Daaniyaal hari ini libur kerjanya. Jadi dia ada di rumah. Silahkan masuk!" jawab Ai
Ai membalikkan badanya dengan Dion di gendongannya. Wanita itu memasuki rumah itu sambil memandang isi rumah yang terlihat sama. Tidak berubah sama sekali. Dia juga memandangi bayi yang digendong.
"silakan duduk dulu! Saya panggilkan mas Daaniyaal sekalian ambil minum untukmu!" kata Ai
"maaf sebelumnya, dengan siapa?" tanya Ai
"aku Elmira, Elmira Isnadiantari," jawab wanita itu
"iya. Tunggu sebentar ya," jawab Ai sambil berjalan memasuki rumah paling dalam
Ai berjalan menuju dapur. Disana ada bibi yang sedang mencuci piring. Mungkin bekas makannya Nino. Ai menghampiri bibi.
"bi, bisa minta tolong buatkan minuman?" tanya Ai yang berdiri tidak jauh dari tempat bibi
"iya, nyonya. Mau minum apa?" tanya bibi sambil memutar tubuhnya menghadap Ai
"terserah bi, itu untuk tamu kok. Nanti langsung diantar ke ruang tamu saja ya!" kata Ai
"baik, nyonya. Berapa tamunya?" tanya bibi
"cuma satu bi," jawab Ai
"tamu siapa nyonya?" tanya bibi lagi
"itu tamunya mas Daaniyaal, bi. Ya sudah. Saya panggil mas Daaniyaal dulu ya," kata Ai
Ai pun meninggalkan dapur dan berjalan menuju lantai dua. Dia berjalan menuju ruangan yang tak jauh dari kamarnya. Itu adalah ruang kerja sang suami. Jika suami berada di rumah, biasanya dia akan menghabiskan waktunya disitu. Tidak tahu, apa yang dilakukannya disitu?
Tok tok tok
"Assalamualaikum…… Mas Daaniyaal," panggil Ai sambil mengetuk pintu
Ai langsung membuka pintu itu. Di dalamnya terlihat banyak sekali kertas - kertas yang berjajar rapi membentuk gulungan seperti tongkat. Terlihat suaminya itu duduk di meja kerja dengan berbagai buku dan lembaran kertas di atasnya.
"mas, di bawah ada tamu yang nyariin mas Daaniyaal," kata Ai
Daaniyaal memalingkan wajahnya menatap sang istri yang sudah berada di hadapannya dengan Dion di gendongannya. Laki-laki itu beranjak dari duduknya dan menghampiri istrinya itu. Dia membawa Dion untuk digendong. Terdengar suara tawa kencang khas bayi karena sang papa mencium wajah anaknya itu. Ai yang melihat itu ikut tertawa.
"siapa?" pertanyaan Daaniyaal menghentikan tawanya
"wanita mas. Namanya Elmira Isnadiantari," jawab Ai
Mendengarkan nama yang keluar dari mulut istrinya membuat Daaniyaal menghentikan aksi menciumi putra kecilnya itu. Dia menegang. Suara tawa sang anak masih terdengar jelas. Tapi tidak terdengar oleh Daaniyaal.
"mas?" sentuhan lembut di lengannya menyadarkannya
"ayo mas, ke bawah! Ibunya udah nunggu dari tadi," ajak Ai
🌹🌹🌹🌹🌹
Enough for today
Don't forget to vote and comment
Follow fanyawomenly
Thank you have vote and comment my story
Thank you have read my story
Semangat berpuasa ya!
😁😁😁
Have a nice day
😉😉😉
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top