Go To Doctor (2)

Hello, good afternoon

We meet again in Sunday

😁😁😁

Hope you all are healthy and in good condition

I full fill my promise hehe...

Sorry for update this story very late, because get busy. I work at education department, but I don't get holiday like the students

😂 😂 😂 😂

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉










🌹🌹🌹🌹🌹














Ai memasuki pintu tersebut dan bertekad untuk melakukannya. Meski beberapa bulan lalu, Daaniyaal, sang suami menolak untuk mempunyai anak dengannya. Ai tetap akan berkonsultasi dan mencoba agar dia bisa hamil dan melahirkan anak dari dalam rahimnya. Disinilah Ai berada, yaitu di rumah sakit yang cukup besar dan terkenal di kota ini. Ai akan bertemu dengan seorang dokter kandungan untuk berkonsultasi tentang program hamil untuknya.

Ai berjalan dimana dia harus mengantri loket. Terdapat beberapa loket. Loket 1 dan 2 untuk mereka yang memiliki askes. Loket 3 dan 4 untuk mereka yang mendaftar di BPJS. Loket 5 dan 6 untuk mereka yang mandiri atau tidak mempunyai askes dan BPJS. Ai menuju loket 5. Dia mengambil nomor antrian yang tersedia. Dia mengambil loket 5 karena dia tidak mempunyai asuransi kesehatan. Dulu saat bekerja, tempat bekerjanya tidak memberikan fasilitas asuransi kesehatan dan Ai pun juga tidak mendaftarkan diri untuk BPJS mandiri.

Ai duduk di kursi antrian yang sudah disediakan. Suasana lumayan ramai padahal masih pagi. Bahkan loket pun belum buka tapi antrian yang sudah disediakan sudah berkurang. Bahkan baru saja Ai mengambil nomor antrian, kursi tunggu sudah dipadati oleh pengunjung.

Pukul 8 tepat, loket dibuka. Nomor antrian yang dipanggil langsung mendapat panggilan. Sampai pada saat panggilan nomor 7, Ai langsung berjalan menuju loket 5.

"mau apa bu?" tanya petugas loket

"saya mau konsultasi ke dokter kandungan," jawab Ai

"ingin konsultasi ke dokter siapa, bu?" tanya sang petugas

"yang perempuan saja. Kalo konsultasi, biayanya berapa ya?" tanya Ai

"saya pilihkan dokter kandungan, dr Rita. Untuk biaya konsultasi, 200,000 bu. Tapi jika nanti anda melakukan check up kandungan, nanti ada paketannya," jawab petugas dan Ai hanya menganggukkan kepala

"boleh pinjam KTP?" kata petugas

"iya," Ai langsung membuka dompetnya untuk mengambil KTP dan diserahkan ke petugas

"tunggu sebentar ya bu, anda duduk disitu dulu! Nanti akan saya panggil nama anda jika saya sudah membuatkan data anda!" kata sang petugas

"baik," jawab Ai dan dia pun langsung duduk di kursi paling depan yang kosong

Selang beberapa menit, "ibu Alaika Putri Yahya," petugas memanggil.

Yang merasa memiliki nama pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju sumber suara.

"biayanya 200.000," kata petugas dan Ai mengambil dompet yang berada di dalam tasnya

"ini," kata Ai sambil menyerahkan uang sebesar Rp 200.000,00 yang tadi diambil di dompetnya dan petugas itu menerima uang tersebut

"ibu langsung ke tempat poli kandungan. Nanti disana ibu menunggu sampai dipanggil oleh perawat," kata petugas

"iya. Tempat poli kandungan di sebelah mana ya?" tanya wanita yang namanya dipanggil tadi

"ibu jalan lurus di jalan utama itu! Nanti ada petunjuk arah dengan keterangan poli. Ikuti saja petunjuk arahnya sampai menemukan poli kandungan," kata petugas menjelaskan sambil mengarahkan tangannya ke jalan utama

"iya, terimakasih," jawab Ai sambil tersenyum

"sama-sama, ini KTP anda, " balas sang petugas sambil menyerahkan KTP  dan secarik kertas tanda terima pembayaran dan kemudian Ai mengambilnya  dan memasukkannya lagi ke dalam dompetnya.

Ai berjalan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh petugas tadi. Dia berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang tidak begitu ramai. Tapi saat memasuki bagian poli, disitu terlihat ramai pasien. Ada yang sedang menunggu dan ada juga yang berlalu lalang.

Di bagian poli ini terdapat banyak pelayanan. Ada poli khusus gigi, anak, THT, umum dan kandungan juga. Ai berjalan mencari poli bagian kandungan. Ternyata poli kandungan berada di paling ujung. Di samping poli itu sudah tersedia kursi tunggu. Ada beberapa pasien yang sedang menunggu disitu.

Ai berjalan menuju kursi tunggu tersebut. Ada beberapa bangku kosong disitu. Ai mendudukan diri untuk menunggu panggilan. Dia duduk di samping seorang ibu yang memiliki perut buncit.

"periksa kandungan juga?" tanya seorang wanita perut buncit yang duduk di samping Ai

"tidak, saya hanya ingin berkonsultasi sama dokter," jawab Ai sedikit malu sambil tersenyum

Wanita perut buncit itu tersenyum dan berkata dengan suara lembut, "tidak apa-apa. Memang tidak semua perempuan bisa langsung hamil setelah menikah," Ai tersenyum menanggapi ucapan wanita itu.

"yang penting, kita berusaha. Jangan pernah berhenti berdoa dan ikhtiar," lanjut wanita buncit itu

Ai menganggukkan kepala dna tersenyum. Pandangan Ai jatuh pada perut buncit wanita itu, kemudian dia bertanya, "sudah berapa bulan, kandungnya?"

"ah…. Ini baru jalan ke 5 bulan," jawab wanita itu dengan nada senang sambil mengelus perut buncitnya

"5 bulan?" Ai terkejut, kemudian bertanya, "kenapa perutnya sudah sebesar ini?"

"hihi….. Anak saya kembar," jawab wanita itu sambil tertawa, "mau menyentuhnya?

"bolehkah?" tanya Ai dengan ekspresi berbinar senang dan dianggui oleh wanita perut buncit itu

"senangnya akan ada anak kembar," kata Ai dengan nada ceria sambil mengelus perut buncit itu dengan gerakan pelan

"alhamdulillah, awalnya saya juga menunggu hamil. Sudah 2 tahun pernikahan, kami belum juga diberi rejeki Allah. Tapi saya dan suami tetap berikhtiar dan berdoa. Kami sering berkonsultasi ke dokter kandungan. Kami juga mengikuti arahan dokter. Menghindari kegiatan atau makanan yang dapat menghambat kesuburan," jawab wanita itu dan tangannya juga bergabung untuk mengelus perut buncitnya itu

"wah, lama juga ya. Saya salut dengan anda dan suami. Tetap berusaha. Dan pada akhirnya anda bisa hamil, anak kembar lagi," kata Ai kagum dengan wanita di sampingnya itu

"iya, saya bersyukur sekali. Alhamdulillah, akhirnya Allah memberi kami kepercayaan untuk mempunyai anak. Sebenarnya kami melakukan program kembar. Dan alhamdulillah Allah mengizinkan kami memiliki anak kembar," ucap wanita itu penuh syukur

Saat Ai akan membalas ucapan wanita itu, terdengar suara memanggil," dengan ibu Maharani putri,"

"iya," jawab wanita yang duduk di sampingku, "sampai ketemu. Semoga Allah memberimu bayi kecil di perutmu secepatnya. Tetap ikhtiar dan Khusnuzon terhadap takdir Allah," wanita itu memberikan semangat dan tersenyum kepada Ai.

Ai melihat wanita yang bernama Maharani Putri berjalan dengan pelan memasuki ruangan poli kandungan. Dia melihat wanita itu berjalan sambil mengelus perut buncitnya sampai wanita itu menghilang dari pandangannya.

Ai menunggu sampai namanya dipanggil. Beberapa pasien sudah memasuki ruangan tersebut. Bahkan Maharani Putri juga sudah keluar dari tadi. Wanita itu bahkan tetap memberikan semangat kepada Ai sebelum meninggalkan poli kandungan. Pasien setelah Maharani juga sudah pada keluar. Ada juga pasien baru yang menunggu seperti Ai.

Hampir satu setengah jam Ai menunggu, akhirnya perawat itu memanggil namanya, "ibu Alaika Putri Yahya."

Ai yang mendengar namanya dipanggil, langsung berdiri dari duduknya. Ai berjalan menuju ruangan dalam keadaan gugup. Padahal saat menunggu, dia merasa tenang dan malah tidak sabar. Tapi setelah memasuki ruangan itu, Ai merasakan jantungnya berdebar sangat keras dan membuat gemetar. Bahkan tangannya bergetar saat membuka gagang pintu.

See you next chapter
👋👋👋














🌹🌹🌹🌹🌹













E

nough for today

Please waiting for the next update 😊😊😊

Don't forget vote and comment

Follow this account fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top