Embrace Her (1)
Hello, good morning
We meet again in Saturday 😁😁😁
Hope you all are healthy and in good condition
Please enjoy this story
Happy reading
😉😉😉
🌹🌹🌹🌹🌹
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari)
Sebuah mobil sedan berwarna hitam terlihat berjalan mendekati sebuah gedung yang sangat ramai. Mobil itu berhenti di depan sebuah pagar gedung tersebut. Seorang gadis turun dari mobil itu. Dia memakai tas punggungnya yang berwarna pink dengan rambut diikat setengah dan menyisakan sebagian rambut panjangnya yang tergerai.
Gadis itu menutup pintu mobil itu dan berjalan memasuki pagar tersebut. Mobil sudah meninggalkan tempat itu setelah gadis itu pergi. Beberapa orang tidak begitu memperhatikan gadis itu, karena mereka sudah biasa melihatnya. Yah, ini adalah sekolah SMP. Gadis tadi adalah Zahra La Nina Aldijaya, putri dari Muhammad Daaniyaal Aldijaya.
Gadis berseragam putih biru itu berjalan menuju kelasnya dengan sepatu kets-nya yang berwarna hitam dan kaos kaki yang sampai bawah lutut. Gadis itu memakai rok span tepat sepanjang lututnya. Tapi jika duduk, rok itu bisa naik sampai di atas lutut. Ini adalah Sekolah Negeri favorit di daerah sini. Cara berpakaiannya juga bebas tapi tetap sopan santun. Tidak memaksa untuk memakai jilbab seperti sekolah yang berbasis islami, yang mewajibkan anak didiknya menutup aurat.
"morning guys," sapa Nina kepada teman sebangkunya setelah dia memasuki kelasnya
"morning, udah ngerjain tugas bahasa Indonesia?" tanya teman sebangkunya saat Nina sudah duduk di bangkunya
"yang disuruh mencari ide pokok itu kan? Di buku paket halaman 34?" tanya Nina memastikan
"yoi, pinter sekali kamu, Nina bobo," jawab Vera sambil menganggukkan dan memberinya tanda like
"enak aja Nina bobo. Emang aku bayi yang kalo bobo dinyanyiin dulu. iya lah, Nina gitu loh haha…." jawab Nina dengan bangganya sambil tertawa
"lha kan namamu Nina bobo," balas Vera dengan ekspresi tanda dosa dan Nina mendengus mendengarnya
"udah ngerjain belum, tugasnya?" tanya Vera lagi
"sudah lah. Malahan tugasku ngga aku kerjain tapi udah dikerjain sama orang," jawab Nina santai
"wah, enak dong. Jadi kamu ngga mikir cuman modal nyalin aja," kata Vera
"iya lah. Kalo tugasnya ngga tertulis, udah aku rekam pake video haha….." jawab Nina sambil tertawa
"emang siapa yang ngerjain tugasmu? Masak ya Kakakmu? Kayaknya ngga mungkin deh," tanya vera
"kak Nino mana mau ngerjain tugasku. Yang ada malah dia marahin aku 'ngerjain kayak gini aja ngga bisa.' ogah aku kalo malah diejek gitu," kata Nina
"lha terus siapa yang ngerjain tugasmu? Masak iya, bolpoint mu nulis jawabannya sendiri. Emang bolpoint nya Harry Potter yang bisa gerak sendiri," kata Vera
"ngga mungkin lah. Itu kan cuman kisah fantasi. Kita kan punya Allah, jadi ngga mungkin ada bolpoint gerak sendiri. Yang ngerjain tuh ibu - ibu yang di rumah aku," jawab Nina
"hah…? Maksudnya bibi yang kerja di rumahmu itu? Yang asisten rumah tangga itu?" tanya Vera dengan nada terkejut
"kok bibi sih, bukan. Ibunya lebih muda dari bibi. Kalo bibi mah lebih parah. Dia nya ngga bisa baca, masak iya ngerjain tugas aku, ngga mungkin lah," jawab Nina dengan nada kesal
"masak iya, mba - mba yang ngurus adik bayi mu, si Dion itu. Kayaknya dia masih muda," tanya Vera lagi
"bukan mba Kia. Dia sih bisanya ngurus bayi Dion. Toh dia kan lulusan SMP kayak kita," jawab Nina mengelak
"lha terus siapa yang ngerjain tugasmu? Kak Nino bukan. Bibi dan Mba Kia juga bukan. Masak iya sopir atau satpam di rumah mu," kata Vera mulai jengkel
"ya ngga mungkin pak Rudi dan pak Diman lah. Kan tadi aku bilangnya ibu - ibu, berarti ya perempuan lah, bukan laki-laki," jawab Nina ketus
"lha siapa? Masak iya penunggu di rumah mu yang cewek? Apa mba kunti?" tanya Vera yang sudah lelah berpikir
"ya ngga lah, masak setan Yang ngerjain," jawab Nina sambil menggelengkan kepala, "yang ngerjain tugasku itu, ibu tiri aku itu lho. Yang beberapa bulan yang lalu dibawa pulang sama papa aku."
"bilang dong dari tadi. Tinggal bilang ibu tiri yang buat. Ngapain muter - muter segala," kata Vera dengan nada ketusnya
Teeeet…. Teeeet….. Teeeet…
"udah masuk aja. Kayaknya aku baru aja duduk lho," kata Nina saat mendengar suara bel tanda masuk
"helo…. Kamu tuh datengnya kan mepet, ya pasti dateng - dateng langsung bel masuk lah. Coba kamu datengnya lebih pagi. Apalagi kalo datengnya abis subuh. Pasti kamu malah bisa bantu - bantu pak bon bersih - bersih kelas," kata Vera
"enak aja, emang aku asistennya pak bon," kata Nina dengan nada sewot
Murid - murid kelas 8D mulai satu persatu memasuki kelas. Itu adalah kelasnya Nina. Ada yang dengan santai memasuki kelas. Ada yang sambil lari - lari untuk bisa mencapai kelas. Ada siswa yang masih memakai tasnya dan ada juga yang tasnya sudah berada di kelas.
Siswa sudah memenuhi kursi yang berada di kelas 8D. Mereka melakukan kegiatan masing - masing. Ada yang sedang bercanda dengan teman sebangku. Ada yang terlihat rajin menulis, padahal dia sedang mencontek tugas bahasa Indonesia di jam pertama. Ada yang duduk lesehan di bagian belakang dan itu kebanyakan siswa laki-laki.
Terdengar suara langkah sepatu mendekati kelas 8D. Semua penghuni kelas tersebut, langsung menuju tempat duduk masing-masing. Mereka langsung duduk dengan tenang saat guru Bahasa Indonesia, bu Ninik memasuki kelas
"Assalamualaikum…. Selamat pagi anak - anak," sapa bu Ninik
"wa'alaikumsalam…. Selamat pagi Bu," jawab siswa kelas 8D
"kemarin ada tugas dari saya, kan? Ayo kumpulkan di meja paling depan!" perintah bu Ninik
Semua anak langsung menuju meja paling depan untuk mengumpulkan tugas masing-masing. Sistem pengajaran bu Ninik adalah ketika ada tugas, ulangan atau latihan soal, pasti disuruh mengumpulkan hasil pekerjaan kami di meja paling depan. Lalu bu Ninik akan menukar buku tersebut di deret lainnya dan anak - anak akan mendapatkan buku teman mereka dan disuruh mengoreksi hasil pekerjaan mereka.
Jam pertama dan kedua adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Lamanya pelajaran yaitu 2 jam. Untuk jam ketiga dan keempat adalah mata pelajaran Olahraga. Setelah pelajaran Bahasa Indonesia selesai, para siswa langsung pergi ke toilet untuk berganti pakaian. Ada yang sudah dipakai dari rumah. Mereka cukup melepas seragam dan tidak perlu berganti di toilet. Karena mata pelajaran terpotong oleh istirahat, biasanya Pak Budi, guru Olahraga akan menggabungkan jam ketiga dan keempat dan jam istirahat kami akan dipindah 20 menit sebelum jam keempat berakhir.
"gila. Ibu tiri mu pinter juga ya. Tadi jawaban Bahasa Indonesia betul semua, ngga ada yang salah," puji Vera kepada ibu tiri Nina.
Sekarang mereka sedang berjalan menuju kantin. Karena mereka baru saja selesai pelajaran Olahraga. Mereka belum berganti baju karena ingin makan dulu, baru ganti baju, begitu juga dengan teman mereka. Sebagai kantin sudah diisi penuh oleh siswa kelas 7 sampai 9 yang berolahraga di jam yang sama.
"aku sih ngga peduli. Yang penting dia ngerjain tugas aku," jawab Nina santai dan mereka berjalan menuju penjual yang menjual nasi goreng
"bu, beli nasi goreng nya 2 ya," kata Vera memesan, "mau minum apa?“
"aku air mineral aja," jawab Nina sambil mengambil air mineral yang ditaruh di meja penjual itu
"sama es teh 1 dan air mineral 1 ya, bu. Kita duduk disana ya," kata Vera sambil menunjuk meja yang kosong
"okay mba," jawab si penjual
Mereka berdua berjalan menuju meja kosong, "emang ibu tirimu lulusan apa? Kok bisa jawab tugas Bahasa Indonésia,“
"aku juga ngga tau. Aku taunya ibu tiri aku berasal dari desa," jawab Nina santai dan mereka langsung duduk
"ini mba, nasi goreng nya dan es teh," kata ibu penjual yang mengantar pesanan mereka berdua
"maksih bu, ini uangnya," kata Nina sambil memberikan uang Rp 25.000,00 kepada sang penjual
"iya mba, sama-sama," jawab ibu itu sambil menerima uang dari Nina dan tersenyum
"halo cantik," sapa suara laki-laki yang tiba-tiba duduk di samping Nina ketika mereka berdua senang menikmati nasi gorengnya
"halo juga," jawab Nina sambil tersenyum setelah menelan nasi goreng berada di mulutnya
"capek ngga abis Olahraga?" tanya laki-laki itu dengan suara sok manisnya
"ya capek dong. Namanya abis Olahraga. Kalo ngga capek ya bukan Olahraga," jawab Nina dengan ketus dan melanjutkan makannya
"kok ketus gitu sih. Malah tambah cantik," kata laki-laki itu dengan nada merayu
Nina hanya diam saja tidak membalas ucapan laki-laki yang duduk di sampingnya itu, begitu juga dengan Vera. Laki-laki itu adalah kakak kelas, yang berarti kelas 9. Dia bernama Danu. Dia selalu mendekati Nina karena laki-laki itu menyukai Nina. Tapi Nina tidak menyukainya. Jadi Nina tidak begitu peduli dengannya.
To be continued....
🌹🌹🌹🌹🌹
Enough for today
Tunggu lanjutannya di sabtu depan ya 😊😊😊
Don't forget vote and comment
Follow this account fanyawomenly
Thank you have waited this story
Thank you have read this story
Thank you have voted and commented
Have a nice day
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top