With Her At Eleventh Grade

Good morning

Hope you are in good and healthy condition

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊





🌹🌹🌹🌹🌹








Sudah sebulan berlalu setelah kami melaksanakan ujian kenaikan kelas atau sering disebut sebagai ujian akhir semester. Ujian yang menentukan apakah kita naik kelas atau tinggal kelas.

Setelah hampir 10 hari kamu melaksanakan ujian itu, kami akan mendapatkan class meeting. Class meeting yaitu kita tidak perlu belajar. Kami hanya cukup setor diri atau absen di sekolah. Kegiatan kami hanya keluyuran di sekolah. Yang penting kami tidak boleh bolos.

Class meeting juga biasa digunakan untuk remidial. Remidial yaitu dimana kita disuruh mengerjakan tugas untuk menambah nilai kita agar nilai kita bisa mencapai nilai tuntas. Yang namanya tidak disebut oleh guru, itu tandanya dia bebas dari remidial.

Class meeting juga dipergunakan untuk ujian susulan bagi mereka yang tidak bisa melaksanakan ujian sesuai jadwal ujian. Mereka yang mengikuti ujian susulan akan mengerjakan soal di ruang guru. Selamat untuk mereka yang mengikuti ujian susulan. Karena pengawasnya guru satu sekolahan. Haha….

Setelah pengambilan raport, kami akan mendapatkan libur sekolah selama tiga minggu. Hari yang kami, sebagai pelajar, tunggu – tunggu setiap waktu. Karena kami bisa bebas dari belajar dan bangun pagi. Wkwkwk….

Sudah ujian. Sudah libur semester. Sekarang waktunya kami masuk sebagai siswa baru, yaitu siswa kelas XI. Sepeti biasa, aku datang dengan mengendarai mobilku. Aku parkir di tempat parkir khusus siswa. Aku akan masuk kelas telat. Karena malas untuk masuk kelas lebih awal.

Upacara setiap hari senin dimulai. Kepala sekolah berpidato seperti biasa. Beliau menyambut siswa baru kelas X yang baru masuk. Mengucap selamat kepada para kelas X dan kelas XI yang sudah naik. Dan memberitahu aturan – aturan lainnya.

“banyak juga ya siswa baru angkatan sekarang,” kata Fatha saat kami sudah bubar dari barisan upacara

“iya lah, kalo berkurang, itu tandanya sekolahnya ngga favorit lagi,” kataku sambil mengambil tas kami yang kami sembunyikan di dekat aula

“karena favoritnya udah ada di aku,” kata Fatha dengan kepedeannya

“sok kecakepan!” kata Kris sambil berjalan menuju lorong kelas XI

“bye. Sampe ketemu nanti istirahat ya!” kata Fatha saat kelas kami berbeda

“sip,” jawabku dan kami berjalan terpisah

Aku berjalan menuju kelasku. Berjalan melewati jendela kelasku. Terdengar suara gaduh dari dalam kelas, karena semua siswa hampir sudah masuk kelas. Tetapi belum ada guru yang masuk ke kelas.

Aku melihat banyak siswa sedang berkeliaran di kelas. Ada yang kumpul di belakang. Ada yang sedang kejar – kejaran seperti film India. Ada yang diam di tempat duduk sambil berbicara dengan teman sebangku. Ada juga yang sibuk dengan dirinya sendiri.

Aku berjalan memasuki kelas, menuju meja yang berada di baris ketiga dari pintu. Kulihat ada dua perempuan. Yang satu sedang menundukkan kepala, tanda dia sedang membaca buku. Dan yang satu lagi sedang berbicara dengan temanmya yang ada di depan.

Perempuan yang berbicara dengan temannya itu menatapku ketika aku berjalan menuju tempat duduknya. Aku mengisyaratkan dia untuk pindah tempat. Perempuan itu pun mengambil tasnya dan berjalan mencari tempat duduk lain.

Aku berjalan menuju tempat duduk kosong tersebut yang di sampingnya adalah seorang perempuan yang sedang asyik membaca bukunya. Aku duduk dan meletakkan tasku di atas meja dan menabrakkan tubukku ke tubuh perempuan itu.

astagfirullah…. Dian. Kamu dateng kayak mau nyeruduk aku!” kata perempuan itu dengan tubuhnya yang bergeser dari tempat duduknya

“kayak banteng aja. Dasar …… “ lanjut perempuan

Saat dia menoleh ke arahku, ucapannya terpotong. Dia terdiam. Wajahnya terlihat sangat terkejut. Mulutnya mengangga lebar.

“awas nanti ada cicak beserta keluarganya masuk ke mulutmu lho,” kataku memberitahu

Dia pun langsung menutup mulutnya. Matanya masih menatapku tanpa berkedip. Masih dengan ekspresi terkejutnya.

“ati – ati. Nanti matanya keluar lho,” kataku lagi

“eh… “ katanya dengan nada gugup

“lho Dian mana?” kata perempuan itu dengan gugup bercampur bingung dan mencari keberadaan perempuan yang bernama Dian

“kok Dian bisa pindah kesana sih?” gumamnya

“aku suruh pindah,” kataku dengan santai

“hah…” katanya dengan nada terkejut

“kok kamu disini. Kamu salah kelas ya?” tanyanya lagi

“ngga, aku ngga salah kelas,” kataku

“masak sih. Kayaknya kamu salah kelas deh,” kata perempuan itu dengan penuh keyakinan

“ini kelas bahasa kan?” tanyaku dan diberi anggukan kepala oleh perempuan itu

“jadi aku ngga salah kelas,” kataku

Perempuan itu masih menunjukkan ekspresi terkejutnya. Dia masih terdiam dan menatapku. Aku mendekatinya dan membisikkan sesuatu di telinganya. Ekspresinya kembali terkejut dan aku hanya tersenyum tipis.

“good morning students,” sapa seorang guru dengan Bahasa Inggris

good morning ma’am, ” jawab kami

Kegiatan di hari pertama kami sebagai siswa kelas XI sudah dimulai. Guru memperkenalkan dirinya begitu juga dengan kami, para murid, agar kami saling mengenal satu sama lain.

Perempuan yang duduk di sampingku adalah Jessica. Perempuan yang satu kelas denganku saat kami kelas X dan kami juga satu kelompok saat tugas drama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Aku menjadi teman sekelas dengannya lagi.






🌹🌹🌹🌹🌹🌹







Enough for today

Don't forget vote and comment

Follow my account

Thank you have given vote and comment my story

Thank you have read my story

Have a nice day

😉😉😉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top