SKIP
Ini cuman curhatan aku sebagai pasien positif covid-19.
Memang betul kalo saya positif covid-19 dan saya dapat tertular dari ibu saya. Ibu saya awalnya memang demam, batuk dan lemas sampai berhari - hari. Dan aku akhirnya meminta ibu saya swab di laboratorium Cito di daerahku.
Kakak dan ibu saya fix, positif covid-19 dengan gejala yang berbeda. Gejala ibu saya seperti yang aku sebutkan di atas dan kakak saya cuman kehilangan indera penciumannya.
Tapi sekarang mereka sudah negatif. Ketika swab di Cito, kondisi keduanya dalam keadaan sehat wal afiat. Jadi saat swab kedua, mereka langsung dinyatakan negatif. Karena memang dalam keadaan sehat seperti kalian semua.
Sekarang tinggal aku yang menunggu status negatif. Dan kondisi aku juga sehat wal afiat. Ga ada sakit sama sekali, ga batuk, ga pilek, ga demam. Cuman karena status masih positif jadinya aku harus menjaga rumah wkwkwk....
Kita bertiga isolasi mandiri di rumah. Kita ga ke tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah daerah di kota ku, karena menghindari stress.
Karena kuncinya kalo kena covid-19, jangan pernah stress. Cukup lupakan, semangat dan bersenang - senanglah. Covid-19 hanya akan berpengaruh kepada orang yang mempunyai penyakit bawaan seperti jantung, paru-paru, diabetes, hipertensi dan penyakit dalam lainnya. Kalo untuk orang sehat, tidak akan berpengaruh.
aku beritahu ya, kemungkinan banyak orang yang jika di swab pasti banyak yang positif. Tapi mereka tidak ingin tes karena takut dengan hasilnya, apalagi biaya untuk swab. Mahalnya astagfirullah. Jadi mereka berpikir, selama aku sehat berarti aku tidak kena covid-19.
Karena swab lebih akurat dari rapid. Mau kalian sehat pun, jika positif akan positif. Beda dengan rapid. Selama badan sehat dan tidak stress, akan menujukan hasil non reaktif.
Kondisiku sekarang juga seperti itu. Aku sehat seperti mereka, tapi aku melakukan swab, jadi mau tidak mau aku harus isolasi. Mereka yang tidak tes, dan terus berpikir seperti itu secara tidak langsung mereka bersemangat dan berpikir aku sehat. Karena sugesti itu, mereka tidak stress.
Jika kalian pernah membaca artikel tentang covid-19. Virus itu akan bersarang di tubuh dan akan hilang secara otomatia selama 14 hari. Itu benar adanya tapi jika kita mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
Sebenarnya virus itu juga menular karena kita terkena air liur dari pasien yang positif. Coba kalo memakai masker dan menjaga jarak, apa air liurnya bisa sampai ke orang lain.
Protokol kesehatan pun juga berguna untuk yang tidak kena covid-19. Karena kita juga tidak tau lho, apakah teman kita, saudara atau tetangga kita bebas dari virus itu walaupun sehat. Pemakaian masker dan jaga jarak yang bisa membuat kita tidak tertular covid-19.
Untuk yang seperti saya, udah terlanjur positif covid-19
Ga perlu sedih, down, stress. Semangat dan berjuanglah, bersyukur dan ambil sisi positifnya.
Kalo kita udah kena covid-19, virus masuknya lewat hidung dan reaksinya flu, terus masuk tenggorokan reaksinya batuk, dan jika masuk ke paru - paru, kita akan mengalami demam dan sesak napas, abis itu tubuh baru menyesuaikan virusnya. Karena untuk yang tidak memiliki penyakit bawaan, gejala itu akan muncul hanya sehari.
Kalaupun sesak napas, akan muncul ketika kita kepikiran atau stress. Dalam proses tersebut, sebenarnya tubuh kita sedang membentuk antibodi untuk melawan virus. Kenapa setiap beberapa hari kita swab, bertujuan untuk mengecek, apakan virus sudah mati atau masih ada. Kalo pun belum mati, pasti kita akan diberi obat dan vitamin. Kita akan hidup sehat sampai status menjadi negatif.
Kalo vaksin, masuknya dari suntikan melalui pembuluh darah. Tau maksudnya kan?
Ada isu yang mengatakan bahwa vaksin covid-19 itu ada kandungan beberapa persen virus covid-19. Anggap aja itu benar, okay.
Sekarang coba kita pikir pake logika. Yang namanya vaksin itu pasti disuntikkan ke pembuluh darah dan tahu kan pembuluh darah itu peredarannya ke mana aja. Jantung dan paru - paru.
Nah, dari situ coba kita putar otak. Yang katanya di vaksin ada virus dan disuntikkan ke pembuluh darah, secara tidak langsung, virus itu langsung menyebar ke paru - paru. Artinya virusnya langsung masuk ke organ inti selain jantung.
Beda kasus nya dengan kami yang terkena melalui organ pernapasan yaitu hidung. Tubuh kami sudah memberi reaksi seperti flu, dan sebelum melakukan tes, pasti kebanyakan sudah minum vitamin atau obat untuk meredakan flu dan seterusnya.
Dalam proses itu lah, kami yang terkena positif covid-19, berjuang untuk menghilangkan virus dengan cara menguatkan imun, karena sebenarnya virus covid-19 akan benar-benar masuk sampai ke paru - paru dalam waktu yang lama, bisa berminggu - minggu, bahkan berbupan - bulan.
Beda kasus nya yang dalam suntikan vaksin. Mereka yang sehat kemudian dapat serangan virus langsung ke paru - paru. Mungkin yang memang kekebalan tubuhnya baik, akan bertahan. Aku juga tidak tahu reaksi apa yang ditimbulkan karena sudah masuk ke peredaran darah.
Itulah analisa saya dan menyimpulkan, mengapa vaksin covid-19 ternyata banyak yang meninggal?
Cukup berpikir positif saja. Semangat semangat
Khususnya yang nasibnya seperti saya
Wkwkwk.....
Yang tidak bernasib seperti saya, cukup patuhi protokol kesehatan, banyak minum vitamin, kalo bisa yang alami seperti dari buah hihi...
Karena saya harus minum obat setiap hari dengan bentuk yang besarnya seperti biji kurma ckckck...
Seperti orang persakitan saja wkwkwkwk......
Ini aku dapet dari saudaraku yang menjadi perawat di rumah sakit
Nasihat di rumah sakit isolasi (bisa diterapkan di rumah) -obat yang diambil di rumah sakit isolasi
1. Vitamin C-1000
2. Vitamin E (E)
3. Dari pukul 10:00 hingga 11:00 pagi, duduklah di bawah sinar matahari selama 15-20 menit
4. Makan telur sekali sehari
5. Istirahat / tidur minimal 7-8 jam
6. Setiap hari kita minum 1,5 liter air
7. Semua makanan harus dimakan panas (tidak dingin)
Inilah yang kami lakukan di rumah sakit untuk memperkuat sistem kekebalan.
Perhatikan bahwa pH COVID-19 adalah dari 5,5 hingga 8,5
Oleh karena itu, yang harus kita lakukan untuk memberantas virus tersebut adalah mengonsumsi makanan yang lebih basa dan lebih asam daripada virus corona baru.
Misalnya:
pisang
Kapur-9,9 pH
Kuning Lemon-8,2 pHBuah
susu-15,6 pH
* Bawang putih-13,2 pH
* Mangga-8,7 pH
* Orange Orange-8,5 pH
* Huang Li-12,7 pH
* Selada air-22,7 pH
* Orange-9.2 pH
Bagaimana Anda tahu bahwa Anda telah terinfeksi virus corona baru?
1. Tenggorokan gatal
2. Tenggorokan kering
3. Batuk kering
4. Suhu tubuh tinggi
5. Sesak napas
6. Kehilangan penciuman. .
Sebelum virus menginfeksi paru-paru, air lemon hangat bisa menghilangkan virus.
Jangan simpan informasi ini untuk Anda sendiri. Tolong berikan kepada keluarga dan teman Anda.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top