BAB 3: PROSES PENYUNTINGAN ITU KAYAK GIMANA, SIH?
“Proses penyuntingan tuh sebenarnya seperti apa, sih? Yuk Sunnies semua simak prosesnya di bab ini!”
Sebelumnya, jawaban ini mungkin berbeda-beda tergantung tiap penerbitan dan personalnya, yaa. Apalagi kita tahu bahwa masing-masing orang memiliki cara yang paling efektif untuk bekerja. Saya di sini hanya sebagai pihak editor yang membagikan cara yang dipakai oleh tim editor naskah Haebara! 😃✌
Editor Haebara diberi waktu penyuntingan beberapa minggu semenjak naskah masuk ke meja redaksi. Tiap penerbitan mungkin berbeda-beda rentang waktunya, tapi kalau di Haebara Publisher, biasanya kami menyunting selama 2-3 minggu untuk satu naskah.
🤨: “Lama banget, ya?”
Hehe, iya, karena proses menyunting ini bukan proses yang simpel seperti hanya membaca saja, melainkan juga mengoreksi sampai ke tata bahasa, alur, dan plotnya.
Okay, jadi kita langsung aja yuk ke prosesnya:
🔸MEMBACA SINOPSIS
Sebelum mulai mengoreksi naskah secara keseluruhan, editor biasanya akan membaca sinopsisnya terlebih dahulu untuk mengetahui garis besar cerita dan berbagai adegan penting yang terjadi di sana. Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah awal editor dalam memahami riset macam apa yang dipakai penulis dalam merangkai ceritanya.
Nah, Sunnies di sini harus pandai membuat sinopsis yang ringkas dan komprehensif, yaa. Kapan-kapan saya akan coba bikin bab khusus yang membahas tentang cara menyusun sinopsis (tolong sering-sering diingetin!).
🔸MENGOREKSI PUEBI DAN KBBI
Sudah selesai membaca sinopsis? Langkah selanjutnya adalah membaca secara keseluruhan untuk mengoreksi PUEBI dan KBBI. Siapa nih Sunnies yang sukanya typo? Hehehe. Typo kalian akan dibenahi editor di sini. Proses ini biasanya butuh ketelitian tingkat tinggi, jadi kuncinya harus sering berlatih belajar tata bahasa sesuai kaidah yang benar.
Bukan hanya soal typo, pengoreksian ini juga melibatkan editor dalam merangkai kalimat yang benar dan sesuai kaidah kepenulisan, ya. Jadi, semisal ada kalimat yang rancu seperti kurang/keliru tanda baca, penempatan terbalik, dan tidak efektif, editor akan membenahinya. 🧐👍
🔸MENGOREKSI ALUR DAN PLOT
Nah, di masa pengoreksian alur-plot ini, editor biasanya akan berdiskusi dengan penulis sebelum memberikan poin-poin revisi yang disepakati. Poin-poin ini meliputi adegan/informasi yang perlu diganti atau ditambah, kalau-kalau naskah ternyata memiliki kekeliruan dalam riset.
Ya, proses ini mirip-mirip dikit, deh, seperti kelas bimbingan skripsi dosen. Tapi, editor Haebara enggak nyaplok kayak buaya, kok. Jadi, enggak perlu takut apalagi deg-degan, yaa. 😘
Pada masa ini, editor dan penulis juga harus bekerja sama dengan baik. Harus ada tanggung jawab antara dua belah pihak supaya nantinya naskah enggak mengalami stuck karena prosesnya terlalu lama. Harus sama-sama gercep; kalau ada apa-apa, penulis dan editor jangan malas buat tanya.
Oh, ya. Terkadang ada juga nih, tipe penulis yang enggak sudi naskahnya disunting, entah apa alasannya. Barangkali karena enggak percaya kemampuan editor atau ... hm, saya enggak berani menuduh, hehe 😂
Nah, kalau Sunnies yang ada di posisi ini, tolong diingat bahwa meja diskusi selalu terbuka untuk saling berbagi pendapat dan jalan keluar. Daripada menyebarkan berita yang enggak benar di publik, lebih baik diskusi dengan seluruh staf yang ada, setuju? 😉
🔸MENUNGGU REVISI DARI PENULIS
Setelah berdiskusi dan sepakat dengan penulis, editor akan melampirkan hal-hal yang perlu direvisi terkait alur dan plot cerita. Kadang ada yang saking banyaknya sampai harus dibikinin catatan berlembar-lembar, ada juga yang hanya berupa pesan singkat lewat pesan, bahkan ada yang sampai zoom meeting, tergantung selera editor dan bagaimana cara yang lebih nyaman menyampaikannya.
Kalau sudah disepakati, sekarang giliran penulis untuk merevisi cerita mereka berdasarkan catatan yang telah diberikan. Dalam masa ini, editor masih tetap terbuka untuk diskusi, loh, terutama bila penulis mengalami kesulitan dalam merevisi cerita. 💪😆
🔸PROOFREADING
Setelah naskah selesai direvisi oleh penulis, editor akan menerima kembali naskah dan melakukan proofreading (pengecekan ulang). Proses ini menjadi tahap akhir penyuntingan sebelum naskah akhirnya diserahkan ke pihak layouter untuk dihias sedemikian mirip dengan novel cetak.
Nah, kurang lebih prosesnya seperti di atas, ya!
Setelah Sunnies tahu prosesnya, kira-kira ada yang kepingin menjadi editor juga, enggak? Coba, dong, yang mau menjadi editor ngacung duluuu! 😃☝
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top