BAB 10: MARY SUE DAN GARY STU

“Wahai Sunnies, kamu ini menulis cerita untuk memberi pesan atau mengajak pembacamu menghalu enggak sehat?”

Waduh, kami para editor lagi-lagi tepok jidat kalau baca naskah yang isinya hanya mencerminkan dunia dongeng yang sempurna. Enggak dari karakternya, enggak dari konfliknya, enggak dari setting-nya.

Kok bisa tepok jidak? Iya, karena enggak ada sesuatu yang membuat kami bersimpati pada tokohnya, enggak ada yang bisa diperjuangin kecuali kisah cintanya si tokoh yang bucin sama pasangannya. 

Sunnies tahu enggak, dalam dunia kepenulisan, ada istilah Mary Sue dan Gary Stu

Mary Sue adalah cerminan tokoh yang diceritakan bak putri dongeng yang sempurna―tokoh cewek cantik, kaya, pintar, baik hati, murah rezeki, calon penghuni surga. 

Kondisi yang sama dialami oleh si cowok, atau istilah lainnya Gary Stu―tokoh cowok yang tampan, kekar, kaya raya, romantis, protektif, dan pastinya 11 12 sama bidadara surga. 

Waduh, enggak usah jauh-jauh ke akhirat, ini sih namanya menikmati surga dunia, yaa. Kira-kira, kalau Sunnies demen sama cerita yang tokohnya mencerminkan Mary Sue dan Gary Stu, enggak?

Kalau buat tim editor Haebara, sebisa mungkin kami menghindari naskah yang tokohnya terlalu sempurna. Sebab jatuhnya, kisahnya akan dinilai terlalu delusif, alias enggak memberikan makna apa-apa untuk pembacanya kecuali hiburan doang. 

Apakah tokohnya berjuang dengan sesuatu? Enggak.

Apakah tokohnya memiliki tujuan? Enggak juga, semuanya sudah terpenuhi. Biasanya tipe cerita begini alurnya hambar seperti teh tawar, isinya cuma lovey dovey antara dua tokoh utamanya.

Apakah ada nilai moral yang ingin ditekankan dalam cerita? Enggak banyak, hanya reminder bahwa hidup itu bisa sempurna kalau kita memiliki pacar yang cakep dan uang yang melimpah.

Lah, lalu, kamu menulis cerita untuk apa?

Apakah membuat karakter Mary Sue dan Gary Stu itu salah? Nah, ini jawabannya tergantung dari sisi mana Sunnies melihatnya.

Sebuah cerita harusnya dapat mengkombinasikan antara karakter yang real, plot yang unik, konflik yang bisa membuat pembaca naik turun emosinya.

Bisa jadi karakter Sunnies adalah Mary Sue atau Gary Stu, tetapi dia hidup di tengah tatanan kota yang rusak sehingga harus berjuang melarikan diri dari sana. Atau sebaliknya, karakter Sunnies hidup di dunia yang amat sempurna bak negeri dongeng, tetapi karakternya memiliki banyak kelemahan sehingga harus berjuang masalahnya sendiri.

Intinya, segalanya harus seimbang. Berikan sesuatu yang menonjol dalam ceritamu yang membuat pembaca memimpikan hal tersebut tetapi juga merasa enggan untuk menjadi bagian darinya. Buatlah cerita yang tidak bisa dilupakan!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top