Gak mau...

"Rotinya sudah matang!!" seru seorang perempuan sambil membawa mapan berisi roti yang baru di panggang, terlihat asap tipis di atas roti itu. Ia berjalan mendekati meja yang sudah terisi kursinya dengan anggota keluarga kecilnya. Sang ayah tersenyum lalu kedua tangannya mengacak rambut kedua anaknya dengan bersamaan. Kedua anaknya tertawa riang karena rambut mereka diacak oleh sang ayah.

"Ibu! Ibu! Roti hari ini bentuk apa? " tanya sang sulung. Ibunya tersenyum lalu menyodorkan rotinya.
"Roti hari ini bentuk kelinci! Ayo sekarang kalian makan ya! "
Ia meletakkan roti itu di masing-masing piring yang ada dihadapan anak-anaknya. Sang sulung menatap kagum roti yang ada dihadapannya.
"Uwah... Lucunya... Iyakan Iori?"
Si adik mengangguk pelan, ia juga menatap kagum roti yang ada dihadapannya.

Setelah mengucapkan selamat makan, Mitsuki mulai memakan roti yang ada ditangannya. Rasa coklat yang meluber dari dalam roti memenuhi mulutnya. Ia memakannya dengan lahap. Matanya tak sengaja menatap adiknya yang hanya termangu diam sambil memegang roti dengan kedua tangannya.

"Iori kenapa rotimu tidak kau makan? "
Iori menundukkan kepalanya, ekspresinya tersembunyi dibalik poninya.
"Aku... "
Mitsuki masih menatap bingung adiknya ini.
"Ada apa? "
Iori mengangkat pelan wajahnya.

"Aku... Tidak mau memakan kelinci... Na-nanti dia akan mati. Kasihan dia kalau aku makan... Ukh... "
Iori mulai meneteskan air matanya, ia berusaha menghapus air mata yang bercucuran dari kedua bola matanya. Saat ia sibuk menghapus air matanya dengan kedua tangannya, sebuah tangan mendarat di kepalanya. Tangan itu mengelus pelan rambut navy nya. Ia mendongak menuju orang yang mengelus pelan kepalanya.

Mitsuki tersenyum lebar dan terus mengelus lembut rambut adiknya. Akhirnya tangisan adiknya berhenti hanya tersisa isakan pelan darinya. Mitsuki menghapus sisa air mata yang masih mengenang di pelupuk mata Iori.
"Gak papa kok Iori! Kelincinya tidak akan kenapa-napa. Jadi makan rotimu, ibu kan sudah membuatkan untuk kita. nanti kalau sudah selesai, kakak bacakan cerita dongeng untukmu ya! "

Iori menggangguk pelan dan mulai memakan pelan rotinya. Wajah ceria mulai menghiasi wajahnya dan ia mulai memakan lahap roti buatan ibunya. Mitsuki mengacak pelan kepala adiknya kembali sambil tersenyum lebar.
Sesekali Mitsuki membersihkan remah roti dan selai coklat yang menempel di sekitar mulut adiknya.

Sementara emak bapaknya ijum bersaudara~

"Mas... Anak kita gemoy banget ya... Jadi pengen ndusel-ndusel mereka berdua nih aku.. "
"Sama dek... Mas juga gemes ama anak kita... Kita nduselin ya nanti... "

Sama enthor pengen nduselin mereka berdua :(  . Tapi mereka kan dua de masa enthor nduselin hp, kan dak elit sekali :(

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top