Chapter 13

Catatan umur:

Mitsuki : 10 tahun /kelas 4
Iori : 6 tahun
Nanase twins : 7 tahun /kelas 1

Lanjutan chapter 12 ya minna, Happy reading

Mayuri memandu Iori untuk berkeliling sekolah, sebelum masuk ke kelas. Iori menatap sekolahnya dengan senang. Taman bermain yang luas, dipenuhi banyak wahana bermain. Stiker stiker yang menempel di dinding. Benar benar khas sekolah TK. Setelah puas berkeliling, mereka berdua pun menuju kelas yang akan menjadi tempat belajar Iori selama setahun kedepan. Setelah sampai di kelas, sekali lagi Iori dibuat kagum oleh dekorasi ruang kelas itu.

Mayuri menuntun Iori yang masih melihat sekeliling ruang kelas itu, menuju meja belajarnya. Mayuri tersenyum melihat Iori.

"Iori-kun suka dengan kelasnya?" tanya Mayuri ramah

"Iya sensei. Kelasnya bagus, aku suka" ucap Iori riang

"Syukurlah kalau Iori-kun senang. Berarti tandanya Iori-kun sudah siap untuk belajar bersama kan?" tanya Mayuri. Iori menjawab dengan anggukan semangat. Mayuri pun ikut semangat melihat Iori yang bersemangat "Yosh, sekarang Iori-kun duduk ya. Sambil menunggu yang lain datang, sensei mau ke ruang guru sebentar ya" ucap Mayuri

"Hai, sensei. Silahkan" ucap Iori. Mayuri pun meninggalkan Iori menuju ruang guru. Sambil menunggu teman teman kelasnya datang, Iori sekali lagi berkeliling kelas itu. Iori sangat antusias melihat barang barang yang ada dikelas itu. Tanpa ia sadari, seorang anak datang, memperhatikan gelagat Iori.

"Kamu sedang apa?"tanya anak itu. Iori pun terkejut, reflek menoleh kearah sumber suara. Iori melihat seorang anak berambut biru muda. Anak itu meletakan tasnya ke kursi disebelah kursi Iori. Dan Iori pun terkejut, karena dia menjadi teman sebelahnya. "Sepertinya kamu senang sekali" ucap anak itu lagi

Iori yang mendengar itu, pipinya bersemu merah, malu karena ketauan terlalu senang "A-ah, terlihat ya" ucap Iori

"Begitulah" ucap anak itu. Ia memperhatikan Iori sekali lagi "Aku belum pernah melihatmu. Apakah kamu teman baru yang dibilang Mayuri-sensei tadi?" lanjutnya

"Ah, iya benar" balas Iori "Namaku Izumi Iori. yoroshiku onegaishimasu, etoo..." Iori bingung memanggil ia bagaimana

Anak itu mengerti kebingungan Iori, ia pun ikut memperkenalkan diri "Yotsuba Tamaki, yoroshiku na, Iorin"

Iori pun heran dengan nama panggilan yang dibuat Tamaki "I-iorin?"

"Biar mudah diingat. Gapapa kan?" tanya Tamaki

Iori pun akhirnya mengalah "Tidak apa apa kok, Yotsuba-san" ucap Iori

Anak anak yang lain mulai berdatangan. Setelah semuanya sudah datang, Mayuri pun masuk ke kelas.

"Ohayou minna" sapa Mayuri bersemangat

"Ohayou sensei" sapa anak anak kompak dan tentunya semangat juga.

"Kita ketemu lagi ya. Sensei kangen kalian selama liburan ini loh"

"Kami juga sensei" jawab mereka kompak

"Saa, minna. Ternyata kita kedatangan teman baru loh~. Iori-kun, kesini sebentar" ucap Mayuri. Iori pun menurut, dan menghampiri Mayuri dan berdiri disampingnya. Mayuri pun jongkok untuk menyamai tinggi Iori "Namanya Izumi Iori. Ayo, sapa teman teman dulu, Iori-kun"

Iori mengangguk. "Izumi Iori desu. Yoroshiku" ucap Iori memperkenalkan diri sambil membungkuk sejenak

"Minna, bertemanlah dengan Iori-kun ya" ucap Mayuri

"Hai sensei" ucap mereka kompak

"Yosh, Iori-kun boleh duduk kembali" ucap Mayuri, dan Iori pun kembali ketempat duduknya "Saa, kita mulai belajar hari ini ya"

"Haii" ucap mereka


Sementara di SD

Saat ini Mitsuki, Riku dan Tenn sedang menuju aula untuk upacara penyambutan siswa baru. Riku begitu semangat dengan hari pertamanya sekolah di SD. Tenn yang melihat itu tersenyum juga.

"Riku semangat sekali" ucap Tenn

"Tentu saja, Tenn-nii. Aku tidak sabar untuk belajar di kelas. Bertemu teman baru. Apakah kita sekelas, Tenn-nii?" tanya Riku

"Hmm, Ibu sudah meminta sekolah agar kita sekelas sih. Aku jadi bisa mengawasimu di kelas." jawab Tenn

"Ibu terlalu khawatir" gerutu Riku

"Jelas lah. Nanti kalau kamu terlalu bersemangat, terus kambuh bagaimana? Lagipula, ini salah satu syarat agar kamu diizinkan sekolah kan?" ucap Tenn. Riku terdiam

Mitsuki yang melihat interaksi si kembar hanya bisa tersenyum "Sudah sudah, nanti kita terlambat" Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Dan mereka pun sampai di aula. Mitsuki mengantarkan ke tempat siswa baru, baru ke tempat kelasnya. Tak lama setelah itu, upacaranya pun dimulai


SKIP TIME

Setelah upacaranya selesai, mereka bertiga menuju papan pengumuman, untuk melihat daftar nama, mencari kelas. Tapi, didepan papan tersebut, banyak sekali siswa yang juga ingin melihat daftar itu dibantu para guru yang ada disana.

"Riku disini saja. Biar aku yang melihat" ucap Riku

"O-oke Tenn-ni" Mitsuki dan Tenn meninggalkan Riku untuk melihat

Mereka berdua berusaha menerobos rombongan itu, tapi ternyata tidak berhasil

"Susah sekali" gerutu Tenn

"Tenn-nii, daijoubu?" tanya Riku dan dijawab anggukan oleh Tenn

"Kalau begitu biar aku sendiri saja yang melihat" ucap Mitsuki, dan ia pun masuk lagi ke rombongan itu. Tak lama kemudian, dia sudah sampai didepan papan. Mitsuki mencari nama Riku, Tenn, dan tentunya dia sendiri. Setelah bertemu, ia kembali ketempat RikuTenn.

"Wahh, Mitsu-nii sugoii" puji Riku

"Ah, aku sudah terbiasa begitu kok setiap tahun" ucap Mitsuki "Aku sudah menemukan kelas kalian. Kalian satu kelas kok. Kelas 1-A" lanjutnya. Tenn menghela napas lega karena mereka berdua berada di satu kelas "Yosh, kuantar kalian ke kelas" Mereka bertiga pun pergi menuju kelas.

Mitsuki mengantar Nanase twins terlebih dahulu karena kelas si kembar berada di lantai 1. Mereka pun sampai di kelas si kembar.

"Disini kelas kalian" ucap Mitsuki

"Oh iya, kelas Mitsu-nii dimana?" tanya Riku

"Kelas aku ada di lantai 2, kelas 4-B" jawab Mitsuki "Kalau kalian butuh sesuatu, datang saja ke kelasku. Dan karena jadwal pulangku lebih lama dari kalian, kalian ke TK saja dulu sambil menunggu aku pulang" ucap Mitsuki

"Oke" jawab si kembar kompak

"Yasudah, aku ke kelas dulu, kalian baik baik ya" ucap Mitsuki sambil mengusap kepala si kembar sejenak.

"Bye bye, Mitsu-nii" ucap Riku sambil melambaikan tangannya sedangkan Tenn menunduk sedikit. Mitsuki membalas lambaian tangan Riku. Setelah si kembar masuk kelas, Mitsuki pun pergi menuju kelasnya.


SKIP TIME

Waktu sudah menunjukkan jam 1 siang. Waktunya untuk pulang bagi siswa kelas 1 dan 2. Riku dan Tenn keluar kelas, pergi menuju TK untuk melihat Iori. Saat sampai di TK, si kembar melihat Iori yang sedang bermain di pasir dengan seorang anak. Riku pun hendak berlari menghampiri Iori, tapi dihentikan Tenn, sehingga mereka berdua kembali berjalan santai menghampiri Iori

"Iori sudah mendapatkan teman baru ya" ucap Riku. Iori pun menoleh, anak yang bersama Iori ikut menoleh.

"Ah, Riku-san dan Tenn-san sudah pulang" sapa Iori "Ah iya, tadi kami berkenalan sebelum mulai belajar. Namanya Yotsuba Tamaki"

"Wah, Tamaki ya. Namaku Riku dan ini Tenn-nii" ucap Riku memperkenalkan diri

Tamaki pun memperhatikan si kembar "Yoroshiku, Rikkun, Tenten" ucap Tamaki

"Rikkun/Tenten??" Si kembar bingung dengan panggilan Tamaki, tapi mereka tidak mempermasalahkannya.

2 anak TK itu kembali bermain pasir. Riku ingin ikut bermain, tapi takut Tenn tidak memberikan izin, karena asmanya bisa kambuh. Iori yang melihat Riku, berinisiatif mengajak Riku untuk bermain bersama.

"Riku-san dan Tenn-san ikutan yuk" ajak Iori. Mendengar ajakan Iori, Riku menatap Tenn memelas. Tenn yang tau maunya Riku, menggeleng kuat "Gak boleh Riku" ucap Tenn. Riku pun menunduk lesu mendengar larangan Tenn. Akhirnya si kembar menaiki ayunan yang berada di dekat Iori dan Tamaki bermain sambil mengawasi mereka berdua. Riku menatap anak anak TK itu dengan pandangan lesu, Tenn yang memperhatikan itu, jadi tidak tega.

"Riku" panggil Tenn, Riku pun menoleh "Yasudah, lagipula Mitsu-san sebentar lagi pulang, kamu boleh main sama mereka" ucap Tenn, Riku pun senangnya bukan main, saat Riku hendak berlari cepat menuju Iori dan Tamaki, Tenn menghentikan Riku "Jangan lari, jalan saja" ucapnya. Riku terkekeh "Maaf, Tenn-nii" Riku pun menghampiri Iori dan Tamaki, sementara Tenn masih setia mengawasi mereka.

Mereka bertiga bermain dengan senang. Tenn yang melihat Riku bisa sesenang itu bisa bermain dengan temannya, ia pun ikut senang. Karena selama ini, Riku tidak bisa bermain dengan teman sebayanya karena penyakitnya, itu yang dipikirkan Tenn. Tenn pun menggoyangkan sedikit ayunan itu agar bergerak

Saat ia sedang asyik dengan ayunannya, tiba tiba Tenn kebelet pipis, ia pun buru buru ke toilet yang ada di TK itu. Setelah selesai dengan urusannya dan hendak kembali, ia mendengar suara panik yang berasal dari tempat mereka bertiga.

"Riku-san kamu tidak apa apa?" tanya Iori panik. "Rikkun, kamu kenapa?" tanya Tamaki yang tidak kalah panik.

Tenn pun menghampiri mereka, dan melihat Riku yang terduduk sambil meremas baju bagian kirinya "Riku? Hei, kamu dengar aku?" tanya Tenn panik, ia menatap tajam anak anak TK itu "Kalian, apa yang kalian lakukan?" tanya Tenn sedikit berteriak

"Tu-tunggu Tenn-san. Jangan marah dulu" ucap Iori yang tidak kalah panik "Kami tadi sedang mengejar satu sama lain untuk memeperkan pasir ke wajah..." Iori tidak bisa melanjutkan ucapannya, karena melihat Tenn yang sudah kesal "Astaga" teriak Tenn frustasi

Tenn pun menggendong Riku ketempat kursi yang berada di dekat mereka, dibantu Tamaki. Membaringkan Riku di kursi itu. Mengambil inhaler yang ia bawa, lalu menyemprotkan ke mulut Riku, tak lama kemudian, Riku pun mulai tenang

"Te-Tenn-nii" panggil Riku.

"Jangan banyak bicara, barusan kamu kambuh" ucap Tenn "Apa yang tadi kubilang tentang berlari, hmm?" tanya Tenn

"Maaf. Aku terlalu bersemangat tadi" ucap Riku lemah. Tenn menghela napas, memaklumi sifat kembarannya. Tenn pun duduk di kursi itu, mengangkat kepala Riku sedikit, dan meletakkannya kembali di atas pahanya, menjadi bantalnya Riku. "Tidurlah, Riku. Nanti kalau Mitsu-san pulang, akan kubangunkan" ucap Tenn sambil mengusap pelan surai merah Riku. Riku pun tertidur. Setelah memastikan Riku sudah tidur, Tenn melihat kearah Iori dan Tamaki "Maaf, tadi aku panik melihat Riku kambuh" ucap Tenn

"Tidak apa apa kok, Tenn-san. Aku mengerti, melihat saudara yang sedang sakit, pasti panik" ucap Iori

Tamaki mengangguk "Maaf, Tenten. Tadi aku yang memulai mengejar Rikkun. Aku tidak tau kalau Rikkun sakit" ucap Tamaki menyesal.

"Sudah, yang penting Riku sudah tenang. Terima kasih sudah membantuku tadi" ucap Tenn. Mereka bertiga pun melanjutkan perbincangan, tak lama kemudian Mitsuki datang, bersamaan dengan seorang wanita yang menggandeng seorang anak perempuan berusia 4 tahun

"Tamaki, ayo pulang" ucap wanita itu. Tamaki yang melihat ibu dan adiknya datang, langsung menghampiri mereka berdua. "Kalau begitu, aku pulang duluan ya, Iorin, Tenten juga. Sampai ketemu besok" ucapnya meninggalkan Iori dan Tenn, bersamaan Mitsuki yang menghampiri mereka bertiga

"Riku kenapa, Tenn? Wajahnya pucat" tanya Mitsuki sambil memperhatikan Riku yang masih tertidur.

"Asma Riku kambuh tadi" ucap Tenn yang masih memperhatikan Riku.

Mitsuki terkejut. "Tunggu, Riku gapapa kan?" ujar Mitsuki panik

"Sudah tidak apa apa kok. Karena efek obatnya, dia jadi tertidur" ucap Tenn "Sekarang... bagaimana cara kita pulang? Aku tidak tega membangunkan Riku" tanya Tenn

"Yasudah, biar aku yang gendong Riku sampai rumah" tawar Mitsuki

"Eh? Tapi perjalanannya cukup jauh, Mitsu-san. Aku tidak ingin merepotkan Mitsu-san" ucap Tenn

"Tidak masalah kok. Aku juga tidak tega, kalau Riku bangun" ucap Mitsuki sambil tersenyum. Tenn pun akhirnya menerima tawaran Mitsuki. Dengan perlahan dibantu Iori, Riku sudah berada di punggung Mitsuki "Yosh, ayo kita pulang"

"Ah, Nii-chan. Biar aku yang bawa tasnya Niichan" tawar Iori ketika Mitsuki kesulitan membawa tas sekolahnya

"Ah, arigatou, Iori" Mitsuki memberikan tas sekolahnya ke Iori. Mereka pun memulai perjalanannya

Perjalanan mereka diisi oleh ocehan Iori yang menceritakan tentang hari pertamanya sekolah. Tenn juga menceritakan sedikit tentang hari pertamanya sekolah, dia juga bilang kalau Riku selalu bersemangat sepanjang hari. Mitsuki sesekali menanggapi cerita mereka dengan tersenyum ataupun terkekeh. Sesekali membetulkan posisi Riku yang berada di punggungnya. Setelah hampir sampai di rumah, Riku terbangun, ia terkejut karena berada di gendongan Mitsuki. Karena terkejut, Riku hampir terjatuh kebelakang, kalau saja Mitsuki tidak menyeimbangkan posisinya, Iori dan Tenn menahan punggung Riku. Mereka berdua jadi aman.

"Riku, jangan tiba tiba bergerak gitu dong. Hampir saja kita berdua jatuh" ucap Mitsuki

"Go-gomen, Mitsu-nii. Aku terkejut tiba tiba aku bangun, kita sudah hampir sampai" ucap Riku. Mereka bertiga menghela napas

"Yaampun Riku" gumam Tenn. Mereka kembali melanjutkan perjalanan

"Jadi daritadi Mitsu-nii menggendongku?" tanya Riku, dijawab anggukan oleh Mitsuki "Kenapa tidak bangunkan aku saja, Mitsu-nii. Aku tidak ingin merepotkan Mitsu-nii" ucap Riku

"Kalau kamu jalan, nanti kecapean" gumam Mitsu

"Tapi kan..." Saat Riku ingin mengajukan protes lagi, ternyata mereka sudah sampai rumah Nanase. Riku pun turun dari gendongan Mitsuki. Dan Mitsuki meregangkan tubuhnya yang pegal, ia pun menghela napas

"Yasudah, Riku langsung istirahat saja. Tenn juga. Kami pamit ya" ucap Mitsuki

"Arigatou Mitsu-nii/-san" ucap si kembar kompak, sambil melambaikan tangan. Mitsuki dan Iori membalas lambaian tangan si kembar. Izubro pun kembali berjalan menuju rumahnya

Mitsuki kembali meregangkan tubuhnya "Capek ya Niichan?" tanya Iori "Ya begitulah" jawab Mitsuki. Izubro pun masuk kerumahnya untuk beristirahat




(Pinterest)

TO BE CONTINUE

....

Do-doumo, Mi-mizu desu. Sudah berapa lama aku gak up book ini /pundung

Huwaa, gomen minna. Idenya menghilang terus, ini baru dilanjut lagi

Maafkan ketidakkonsistenan aku minna.

Dengan ini request dari emak nshawol566 sudah kukerjakan. Meskipun jadi aneh, tapi semoga emak, dan kalian suka dengan updatean kali ini

Jaa, See you next chapter

MizuYuzuru


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top