32 - Lebih Baik Mundur
"Biarkan dia pergi."
"Maksud kamu?"
"Percuma dikejar sekarang, yang ada kondisinya hanya akan bertambah kacau."
Adam menatap sengit. Gara-gara perempuan ini pernikahannya dengan Umma terancam bubar.
"Aku juga perempuan, jadi paham betul kalau saat ini Umma menutup rapat-rapat telinganya untuk semua yang ingin kamu katakan. Saat ini emosinya sedang meluap-meluap, percuma diajak bicara. Dia butuh waktu. Biarkan dia sendiri dulu."
"Nggak! Aku harus susul dia sekarang!" Adam hendak melanjutkan langkahnya ke dalam, tapi Amel mencekal pergelangan tangannya.
"Tolong percaya sama aku kali ini, Dam. Lagian, di Jakarta ini dia nggak punya siapa-siapa, kan? Dia nggak akan jauh-jauh, kok. Nanti setelah emosinya reda, kita cari bareng-bareng, kita jelasin ke dia pelan-pelan. Kamu tenang aja, aku nggak akan lepas tangan gitu aja, kok."
Adam mengentakkan tangannya hingga terbebas dari cengkeraman Amel. "Ini semua gara-gara kamu!" hardiknya kemudian.
"Terserah. Nggak masalah kalau kamu mau nyalahin aku. Tapi aku harap, kamu nggak bego."
"Bego?" Adam memicing tidak terima.
Amel bersedekap sambil tersenyum sinis. "Jangan membuat Ayah batal menandatangani surat pengangkatan kamu sebagai direktur."
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib rumah tangga Adam dan Umma selanjutnya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsa
Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top