-It's you : 02-
Untuk entah berapa kali Oikawa menolak tawaran kencan buta yang diajukan teman temannya, walau memiliki banyak penggemar Oikawa tak pernah sungguh sungguh menjatuhkan hatinya yang membuat banyak orang bertanya tanya.
Selain anggota klub voli tidak ada yang tahu apa alasan pemuda itu masih menjomblo hingga saat ini, Iwaizumi hanya menatap sampah masyarakat yang berada di sampingnya dengan tatapan bertanya tanya.
Pemuda dengan surai gelap itu berulang kali mendengar Oikawa mengeluh tentang keinginannya memiliki kekasih namun ia terus menolak kencan buta yang diajukan orang orang, Iwaizumi merasa kepalanya pusing hanya dengan memikirkannya.
"Oikawa-san tidak berniat menerima permintaan kencan buta Kanagawa-san?" tanya Kindaichi yang ikut mendengarkan percakapan Oikawa dengan Kanagawa, pemuda dari kelas sebelah dan merupakan ketua klub sastra.
Oikawa menatap Kindaichi lalu memfokuskan tatapannya pada loker miliknya, "Dia hanya ingin mempermalukanku jadi apa gunanya mengiyakan ajakannya"
Oikawa mendengus kesal, beberapa pemuda yang mengajaknya berkumpul kebanyakan memanfaatkan ketampanan Oikawa sebagai iming iming para gadis untuk ikut kencan buta dan itu membuat Oikawa keki.
"Sebenarnya Kanagawa tidak salah kau saja yang terlalu pede dan terbawa perasaan" kata Iwaizumi dengan nada mencibir, Oikawa menatap Iwaizumi dengan tatapan memelas namun harus menerima tendangan maut Iwaizumi.
"Hidoi Iwa-chan"
"Sebenarnya aku heran kenapa dari sekian banyak wanita Oikawa menyukai [Lastname]?" tanya Matsukawa, jujur saja mereka meragukan pilihan Oikawa ini karena standar [Name] terlalu tinggi apalagi untuk orang seperti Oikawa. Anggota tim diam diam mendoakan keberuntungan [Name] agar terlepas dari jeratan pemuda titisan sampah itu.
"[Lastname] kelihatannya benar benar sial karena disukai Oikawa" kata Hanamakki dengan nada kasihan.
"Tolong ya itu bibirnya dijaga, sakit hati baginda" ucap Oikawa dengan nada tersakiti, untuk lebih menyakinkan Oikawa menyentuh dadanya dengan dramatis.
"Tuhan hamba stress" keluh Iwaizumi dengan nada lelah.
"Kapan Oikawa-san ingin menembak [Lastname]-san?"
Pertanyaan Kindaichi adalah pertanyaan yang selalu ingin murid kelas tiga lontarakan namun angkatan kelas tiga tahu Oikawa tidak akan menjawab pertanyaan mereka dengan serius, jadi biarlah adik kelas mereka yang menanyakan hal itu.
Oikawa terdiam, raut gelisah dan bingung nampak jelas di wajahnya.
"Aku tidak tahu, mungkin saat ini belum ada keberanian untuk itu"
Diam diam Iwaizumi memuji kejujuran Oikawa, tentu saja pemuda itu tidak siap bagaimanapun Oikawa selalu berpikir dia selalu tertinggal dibelakang [Name].
Oikawa selalu nampak tidak percaya diri dihadapan [Name], pemuda yang selalu membanggakan dirinya sendiri bahkan dihadapan rival sejati mereka Ushijima Wakatoshi namun tiba tiba merendah dihadapan [Name] mungkin bisa menjadi fakta yang mengejutkan.
"Oh kalian baru selesai"
Anggota klub menoleh menatap sosok [Name] yang muncul dari balik pintu gym basket, gadis itu mengulas senyum ramah sebelum berteriak meminta ketua klub basket untuk segera melakukan pendinginan.
"Sibuk seperti biasanya [Lastname]" [Name] tersenyum, "Ya sebentar lagi turnamen jadi kami harus bersiap, ngomong ngomong tumben sekali kalian pulang selarut ini"
"Oikawa membuat masalah jadi couch menambah set latihan kami" [Name] terkekeh, "Sibuk dengan fansnya?"
"Apalagi yang dilakukan baginda Oikawa selain bermain main dengan fansnya" jawab Hanamakki dengan nada lebay, Oikawa segera menatap Hanamakki kesal.
[Name] terkekeh, "Mungkin Oikawa-san begitu ingin punya pendamping"
"Kau bisa menebaknya" kata Iwaizumi dengan helaan napas.
"Kenapa tidak ikut kencan buta? Kanagawa-san memberitahuku kalau dia akan mengelar kencan buta di cafe tempatku bekerja"
"[Lastname]-senpai bekerja?"
[Name] mengangguk, "Aku sedang membantu temanku yang kekurangan biaya untuk sekolah jadi aku bekerja di cafe saat aku senggang"
"[Lastname]-senpai baik sekali" puji Kindaichi yang mengundang semburat kemerahan di wajah [Name] tersebar luas.
Oikawa tak bisa mengalihkan tatapannya dari sosok [Name], gadis itu terus menyungging senyum dan kadang tertawa ringan saat Matsukawa melawak dengan meme meme ampasnya.
Dari sekian banyaknya gadis hanya [Name] lah yang membuat Oikawa begitu terombang ambing, pemuda itu ingin menjadikan [Name] seutuhnya miliknya namun waktu tak pernah mengijinkan pemuda itu mengatakan perasaan yang bersemayam dalam dada.
Dari sekian banyaknya gadis hanya [Name] lah yang bisa membuat Oikawa bertekuk lutut untuknya.
-karena kau berbeda.
🌼🌼
Met a lot of people, but nobody feels like you
_______________
03-03-2021
©rara_anita
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top