Sekawan : Kesenian Jawi
Hai kamu, yuk simak artikel di bawah ini! >.<
Kalian tahu nggak sih sejarah musik tradisional jawa itu bagaimana? Apa sih ciri khasnya?
Di sini, Cassell mau bahas tentang semua yang berhubungan dengan musik tradisional yang berasal dari Jawa. Mulai dari sejarahnya, jenisnya, dan lain-lain.
Kalau bicara tentang musik, tentu kalian udah tahu bahwa di Indonesia itu banyak sekali jenis-jenis alat musik. Dari Sabang sampai Merauke, alat musik yang ada pun tidak terhitung jumlahnya. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur memiliki ciri khas yang berbeda-beda juga dalam alat musiknya.
Di Pulau Jawa sendiri, alat musik tradisional yang masih sering digunakan sampai sekarang adalah gamelan. Jika kalian ingin tahu tentang kesenian jawa, yuk simak artikel ini sampai habis! :))
●Sejarah Musik Tradisional Jawa
Awal mula tibanya alat musik tradisional Jawa yaitu pada saat kebudayaan Hindu-Buddha mendominasi di Indonesia.
Dalam mitologi Jawa, gamelan dibuat oleh Sang Hyang Guru di di era Saka, yaitu dewa yang memerintah sebagai raja dari seluruh Pulau Jawa.
Pertama kali, alat musik yang ditemukan berasal dari sebuah pegunungan Maendra di Medangkamulan yang saat ini disebut Gunung Lawu. Pada saat itu, Sang Hyang Guru membutuhkan alat pengirim sinyal atau tanda yang digunakan untuk memanggil dewa-dewa, lalu ia pun menciptakan sebuah Gong.
Seiring berjalannya waktu, Gong yang diciptakan pertama kali pun mengalami perkembangan. Hingga pada akhirnya dapat membentuk satu set gamelan asli.
Selain itu, gambaran tentang alat musik tradisional lainnya ditemukan pada abad ke-8 di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Alat musik yang ditemukan meliputi seruling bambu, lonceng, drum berbagai ukuran, gambus, kecapi, dan masih banyak alat musik lain yang ada dalam relief tersebut. Pada akhirnya, relief tentang alat musik ini dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Adanya akulturasi dari budaya asing, menyebabkan berbagai warna musik diserap ke dalam struktur kesenian tradisional Indonesia. Misalnya, pada pola notasi nada yang memiliki kaitan dengan not Cina, instrumen musik Asia Tenggara, drum band beserta ritme musik India, dll.
Persinggungan budaya asing tersebut, dapat melahirkan berbagai macam alat musik tradisional, seperti :
1. Gamelan Perang
Instrumen musiknya berupa kendang, gong, gubar, gurnan, bahri, tambur, suling, puksur, tong-tong, dan maguru gangsa. Gamelan ini biasanya digunakan untuk mengiringi prajurit pada saat perang. Pada struktur musiknya, gamelan ini terbilang lebih kompleks dari gamelan biasa.
2. Gamelan Klenengan
Gamelan klenengan ini berkembang di daerah Yogyakarta, Klaten, dan Solo. Gamelan ini, hanya dimainkan sebagai instrumen untuk mengiringi penyanyi yang dilengkapi dengan gerong atau semacam backing vocal, tanpa disertai sebuah atraksi tarian.
3. Gamelan Gending Soran
Gamelan ini juga berkembang di daerah Yogyakarta. Dalam penggunaannya, gamelan ini hanya menggunakan alat musik perkusi saja.
4. Gender Wayang
Gamelan yang memainkan alat musik gender wayang secara berpasangan atau kuartet. Gamelan ini termasuk ke dalam jenis gamelan elit, memainkan emosi, dan merupakan salah satu musik yang paling kompleks.
●Instrumen Gamelan Tradisional Jawa
Beberapa instrumen yang biasa digunakan dalam gamelan tradisional Jawa, antara lain :
1. Kendang
Alat musik kendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa, di mana cara memainkannya hanya menggunakan tangan, tanpa perlu alat bantu. Kendang sendiri memiliki banyak jenis yang berbeda, ada ketipung, ada kebar, juga ada kendang kalih yang bentuknya lebih besar.
2. Bonang
Bonang terdiri dari dua jenis, yakni bonang barung dan bonang panerus. Yang menjadi perbedaan dari kedua jenis bonang tersebut adalah ukuran dan juga cara penggunaannya.
3. Gong dan Kempul
Gong dan kempul ini adalah satu set instrumen dalam gamelan. Gong sendiri berguna untuk memberikan tanda awal maupun akhir dari sebuah gendhing. Sedangkan, kempul digunakan untuk penanda aksen-aksen yang penting dalam kalimat lagu gendhing.
4. Suling
Suling adalah instrumen musik tiup yang umumnya terbuat dari bambu. Dalam gamelan, alat musik ini digunakan untuk penentu atau batas nada. Dari bentuknya, suling terdiri dari 2 jenis, yaitu suling slendro yang memiliki 4 buah lubang dan suling pelog yang memiliki 5 buah lubang.
5. Demung, Saron, dan Peking
Fungsi dari ketiga alat ini yaitu sebagai resonator. Dalam istilah kesenian jawa, biasanya alat ini disebut dengan balungan. Cara menggunakan alat ini yaitu dipukul dengan alat yang terbuat dari kayu dan bentuknya hampir mirip seperti palu. Demung sendiri adalah alat yang paling besar, saron yang berukuran sedang, dan peking yang berukuran paling kecil.
6. Slenthem
Slenthem juga termasuk dalam balungan. Cara penggunaanya juga dipukul menggunakan alat yang terbuat dari kayu, namun bentuknya berbeda dari alat pemukul demung, saron, dan peking. Dalam balungan, alat ini memiliki oktaf paling rendah, dan cara memainkannya pun juga berbeda dari ketiga alat balungan lain.
7. Kethuk dan Kenong
Fungsi dari alat musik ini sama dengan gong, namun yang membedakannya adalah irama saat alat ini dimainkan.
Bagaimana, tertarik untuk memainkannya?
●Manfaat Memainkan Alat Musik Tradisional
Lalu, apa sih manfaat dari memainkan alat musik tradisional tersebut?
Banyak banget manfaat dari bermain alat musik tradisional, antara lain :
1. Kalian bisa belajar tentang kesenian dan budaya Jawa, bukan hanya pada alat musik tradisional Jawa saja kok. Kalian bisa memainkan alat musik dari daerah lain, yang pasti itu bisa kita jadikan sebagai suatu pengalaman.
2. Seru. Memainkan alat musik itu bisa menantang diri kita untuk mencoba hal-hal yang baru.
3. Bisa digunakan sebagai penghibur diri. Yap, bener banget. Kalau kalian lagi sedih, coba ajak teman kalian untuk bermain alat musik tradisional. Bawaannya tuh, seneng banget deh pokoknya.
4. Kita ikut melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Dengan bermain alat musik tradisional, kita pastinya bisa melestarikan budaya yang ada, nanti kalau sudah tua, bisa deh kita ajarkan ke generasi selanjutnya.
Baiklah, sekian artikel hari ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa!
REFERENSI :
●https://www.silontong.com
●https://www.romadecade.org
Sumber gambar:
●https://dunia-kesenian.blogspot.com
●https://goodnewsfromindonesia.id
●https://robbywahyuhananto.wordpress.com
●https://wikipedia.org
💙💙💙
Hai hai, terima kasih sudah membaca artikel Cassell ini ya. Bagaimana menurut kalian artikel kali ini? Jangan lupa beri kritik dan saran buat Cassell loh ya! Keysip.
Nah, kenapa sih Cassell kepikiran buat nulis artikel ini? Karena Cassell sendiri suka main alat musik tradisional Jawa. Selain itu sih, karena Cassell mau memperkenalkan budaya Jawa kepada kalian. Saat ini, alat musik tradisional sudah jarang dipakai. Semua musiknya juga tidak banyak didengarkan :(
Apa kalian mau jikalau budaya-budaya yang ada saat ini hilang? Tentu jawabannya tidakkan. Maka dari sekarang, yuk kita lestarikan budaya Indonesia, jangan biarkan luntur, dan tetap cintai budaya bangsa kita!
Sampai segini dulu ya hari ini, sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya. Dadahhhhh~
Pauscassiopella_
27 Maret 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top