Spesial 08 : Pencalonan yang Gagal
Yuhuu. Bacalah selagi masih free.
Bakalan boom up, mumpung minggu.
...............
"Selamat pagi, Bu Sarasa."
Raga Surya menyapanya, saat ia baru saja sampai di dalam ruang keamanan.
Dan hanya ditunjukkan balasannya berupa anggukan pelan serta tersenyum sopan. Ia semakin mendekat ke kepala ajudan itu.
Ada beberapa hal ingin dikonfirmasi.
"Pak Raga, masih dimana suami dan anak saya? Bisa saya minta tolong hubungi Pak Ghian?" pinta Sarasa to the point saja.
"Baik, Bu. Akan saya telepon Ghian."
Ya, Ghian Sukma yang ditugaskan sebagai pengawal utama menemani suaminya dan sang putra jalan-jalan ke pantai.
Sudah ditelepon Adhyaksa beberapa kali untuk tahu keberadaan pria itu dan juga buah hatinya, tapi satu pun tak diangkat.
"Ghia, dimana posisi kalian?"
"Sudah dalam perjalanan pulang?"
"Pak Adhyaksa dan putra beliau aman?"
"Tidak ada hal mencurigakan terjadi?"
"Baik, terima kasih, Ghian."
Sarasa memerhatikan dengan begitu serius pembicaraan di antara Raga Surya dengan Ghian Sukma, walau ia tak mendengarkan secara langsung jawaban pengawal itu.
"Lima belas menit lagi, Pak Adhyaksa dan putra Ibu Sarasa akan tiba di rumah."
"Terima kasih, Pak Raga."
"Sama-sama, Bu."
"Saya punya pertanyaan lagi." Sarasa pun memutuskan tak ingin basa-basi.
"Apa yang bisa saya bantu, Bu?"
"Apa suami saya sudah tahu soal gagalnya dia dalam tes verifikasi tahapan terakhir pencalonan presiden untuk pemilu?"
"Pak Adhyaksa sudah tahu, Bu."
"Dari kapan suami saya tahu?"
Full versi part ini, bisa dibeli di karyakarsa.
Link ada di bio.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top