Spesial 07 : Mau Adik!

Vote yok sebelum baca, bentuk apresiasi, lho ya. Jangan dibaca aja.

.....................

"Akhirnya beres," ujar Sarasa senang. Ia pun mengembangkan senyum yang lebar.

Tatapan kagum diarahkan ke meja makan, tepat pada piring-piring dan juga mangkuk yang berisikan makanan buatannya.

Ditata sedemikian rupa agar tampak cukup menarik dan rapi. Tentu sudah ditaruh pula beberapa peralatan makan lain, miliknya dan juga sang buah hati, Gangga.

Sejak pukul enam pagi, ia sudah berkutat di dapur untuk memasak. Dan butuh dua jam sampai benar-benar selesai semua.

Kini tinggal memulai sarapan saja.

"Kenapa lama sekali?" Sarasa bergumam, saat sadar sang putra belum juga datang ke ruang makan, setelah tadi bilang jika akan gosok gigi dan mencuci muka.

Perasaan Sarasa mulai tak enak. Ia segera berjalan ke kamar mandi, upayanya untuk memastikan kondisi sang putra aman.

"Meletus balon hijau ... daaarr."

Dan ketika sampai di depan pintu, Sarasa pun mendengar lantunan nyanyian putra kecilnya. Ia terkekeh karena gemas.

"Balonku tinggal empat, kupegang erat."

Setelah buah hatinya selesai bernyanyi, ia langsung membuka pintu. Lanjut bertepuk tangan guna mengapreasi putranya itu.

Gangga yang berada di depan wastafel dengan bantuan bangku kecil, langsung saja senang akan kedatangan sang ibu.

"Hallo, Mamaaa."

"Hallo, Gangga Sayang."

Sarasa mendekati putra tampannya.

"Sudah selesai gosong gigi, Sayang?"

"Sudah, Mama."

Sang buah hati pun memerlihatkan deretan gigi yang putih, sehingga senyuman manis mengembang lebih lebar juga.

"Sudah bersih giginya, Gangga, Sayang."

"Pintar sekali, Anak Mama."

Sarasa mengecup sayang pipi putranya.

"Ajak Mama, ajak."

Full versi part ini, bisa dibeli di karyakarsa.

Link ada di bio.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top