BAB 23
Bisa nggak tembus 300 votes? Vote yok sebelum baca.
Seru juga kalau komennya ramee, yok komen yookk.
Maaf juga nggak bisa nulis panjang2, cepat bosan gitu soalnya saya.
.............................
BAGIAN 23
"Di mana dia?" tanya Adhyaksa saat sang ajudan datang sendiri ke ruangannya.
Tanpa membawa Sarasa Dermawan.
Padahal, ia menitahkan Ghian Sukma agar menemui wanita itu. Mengajak sang istri ke ruangannya untuk bicara empat mata.
Masalah mereka kemarin belum selesai. Ia ingin Sarasa mengikuti tes paternitas demi membuktikan omongan wanita itu.
Dengan begitu semua akan menjadi jelas.
Jika hanya pernyataan lewat kata-kata, tak akan bisa digunakan sebagai acuan kuat.
Sedari awal Sarasa sudah mengklaim anak yang tengah dikandung wanita itu adalah darah dagingnya. Tapi kemarin dibantah.
Untuk memperoleh bukti konkret dan juga mutlak, tes paternitas harus dilakukan.
"Bu Sarasa tidak ada di ruangannya."
"Kemana dia?" Adhyaksa tanggapi cepat, saat sang ajudan belum tuntas melapor.
"Ibu Sarasa sedang bertugas membagikan sembako ke masyarakat di halaman depan, Pak. Saya belum sempat ke sana."
"Maaf, Pak Adhyaksa, saya belum dapat mengajak Ibu Sarasa sekarang kemari."
"Ada banyak staf di sana."
"Saya menghindari kecurigaan mereka."
"Mereka bisa saja menimbulkan gosip."
Memanglah masuk akal alasan dilontarkan oleh sang ajudan, namun bukan jawaban seperti itu yang ingin dirinya dengar.
Tujuannya hanya satu, yakni memanggil Sarasa ke ruangannya agar mereka berdua bisa bicara dan menyelesaikan masalah.
Namun, pengawalnya malah gagal dalam membawa wanita itu menghadap.
Dirinya yang akan mendatangi Sarasa dan membawa sendiri ke ruangannya. Tak ada banyak waktu untuk menunggu lagi.
Hari ini, harus benar-benar diselesaikan.
"Pak Adhyaksa mau ke mana?"
Full versi part ini, bisa dibeli di karyakarsa.
Link ada di bio.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top