BAB 19

Pagi-pagi up nih.

Yok bisa 200 votes dulu.

Komen juga dong. Asli sepi banget. Ekek.

..................

Part 19

Ketika sudah menempatkan mobilnya di areal parkir yang kosong, Sarasa tak lekas keluar dari kendaraan roda empatnya.

Padahal, jam kerja akan segera dimulai.

Sarasa ragu turun karena tak mau bertegur sapa dengan Kenneth Smith yang menaruh mobil tepat di sebelah kanannya.

Namun, politisi itu justru menghampiri.

Berdiri di dekat pintu pengemudi. Atensi Kennet Smith tertuju ke jendela mobil.

Lalu, kacanya diketuk pelan oleh pria itu.

Sarasa menyerah pada akhirnya.

Benar, ia memutuskan keluar. Menyapa Kenneth Smith yang menunggunya.

"Selamat pagi, Pak Ken."

"Pagi, Sarasa."

Lalu, kesunyian tercipta karena tak ada di antara mereka berdua yang bicara. Namun sepertinya Kenneth Smith akan bertanya.

Mulut politisi itu membuka perlahan.

"Aman semalam?"

"Iya, Pak Ken. Saya aman." Sarasa pun menjawab mantap dan apa adanya.

"Saya baik-baik saja."

"Syukurlah, Sarasa."

"Aku senang melihat kamu aman. Mereka tidak boleh mengusik kamu lagi."

"Maaf aku tidak bisa melihat kamu tadi ke apartemen karena aku pergj jam empat."

"Tidak apa-apa, Pak Ken."

"Terima kasih sudah selalu mau menolong saya. Dan maaf saya merepotkan Bapak."

"Kamu tidak merepotkanku, Sarasa."

Kenneth Smith tampak sangat tulus. Sikap sang politisi tentu mengusiknya. Sebab, ia tak pernah menerima perhatian seperti ini.

Dan belum ditemukan alasan yang masuk akal untuk menganalisis tujuan dari semua tindakan dari Kenneth Smith padanya.

Apakah benar politisi itu punya niat yang khusus? Dalam artian karena perasaan.

Sungguhkan Kenneth Smith memiliki rasa cinta tulus hingga membuat pria itu rela melakukan banyak hal untuknya?

Kenapa ia merasa terusik? Ada semacam ketidaktenangan di dalam hatinya

Full versi part ini, bisa dibeli di karyakarsa.

Link ada di bio.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top