#37 - After The Storm
I'd choose you
In a hundred worlds, I'd find you
And I'd say, "I do"
For the rest of my life
(Ryann Darling - I Choose You)
***
Meski tangan dan kaki bergerak melakukan banyak kesibukan, tapi ternyata isi kepala Ayu malah berkelana memikirkan satu sosok di tempat berlainan, Juang. Ayu mendesah panjang. Kemudian, memasang senyum lebar seraya memindahkan satu wadah penuh berisikan nasi goreng ke meja makan.
"Malam ini, Ayu masak sederhana ya, Yah. Capek, habis pulang kerja," jelas wanita itu.
Begitu nasi goreng sudah di meja, berikut lauk pendukung seperti ayam goreng, telur mata sapi, dan bawang goreng di meja, Ayu dengan cekatan menatanya di piring Danu. Lalu, menghidangkan nasi goreng spesial itu pada Ayahnya, sebelum meracik untuk dirinya sendiri.
"Juang kok belum ke sini, Yu?" tanya Danu membuyarkan konsentrasi Ayu pada piringnya. "Ini udah hampir seminggu. Kata kamu, Juang semingguan ini sibuk dan nggak efektif kalau tinggal di sini bareng kamu, tapi masa sudah berhari-hari masih sibuk?"
Seketika kepala Ayu pusing. Saat pertama kali sampai di rumah Danu tanpa Juang, wanita itu berhasil memberi alasan bahwa suaminya terlambat kerja, jadi tidak sempat menyapa ayahnya. Sekarang, berhari-hari belum dikunjungi Juang, Ayu menjadi kesulitan mencari alasan apalagi agar Ayahnya tidak mencari-cari sang menantu.
Tiba-tiba bel rumah yang berbunyi menghentikan obrolan mereka. Ayu menatap Danu dengan kening berkerut, melemparkan pertanyaan tanpa suara mengenai tamu yang datang. Namun, tatapan serupa yang ayahnya berikan membuat Ayu kebingungan.
Bel sekali lagi berbunyi, mau tak mau Ayu bergegas berdiri. Walaupun dia dan Danu tidak memiliki janji temu dengan siapa pun, tapi tamu yang datang tetap harus disambut.
Hanya saja saat pintu dibuka, seketika Ayu membeku di tempat. Mata wanita itu melebar. Bahkan ekspresinya kaku pada orang yang berdiri di hadapannya memamerkan senyum lebar yang selalu membuat hati Ayu meleleh.
"Hai," sapanya. "Apa kabar?"
Pertanyaan itu menyentak Ayu kembali ke dunia. Buru-buru wanita itu mengendalikan diri, lalu mengalihkan perhatiannya pada benda yang Juang tengah bawa.
Tanpa menjawab pertanyaan Juang, Ayu malah balik bertanya, "Kamu kenapa ke sini bawa koper, Mas?"
"Kamu tinggal di sini, kan? Berarti saya juga tinggal di sini, Yu."
Ayu mengangah sesaat, tapi kesadarannya cepat kembali. Kepala wanita itu menggeleng kuat-kuat. "Mas, kamu tahu kan—"
Baca lanjutan bab ini hanya di KaryaKarsa. Link cerita akan saya bagikan di beranda Wattpad.
***
Surabaya, 1 maret 2022
Hai hai semua! Akhirnya saya kembali lagi setelah kemarin ada urusan mendadak. Semoga besok bisa update part selanjutnya ya. Seperti yang saya katakan, cerita ini mungkin tamat minggu ini atau minggu depan. Jadi, ditunggu semuanya!
Salam,
Desy Miladiana❤️
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top