#26 - Jealous

Hey, miss your stupid face
Get back to my place, I need you
It hurts so much to wait

(Abe Parker - Stupid Face)

***

Seperti sedang kesetanan, Juang mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan menembus padatnya kota Jakarta sore ini. Tujuan pria itu satu, perpustakaan kota tempat sang istri bekerja. Gara-gara dinas luar kota bersama Kinan, suasana hati pria itu turun. Dan saat mencari cara mengembalikan mood-nya, tujuannya hanya Ayu. Berbicara dengan istrinya, lalu bonus di ranjang sepertinya terkesan menarik dalam benaknya.

Seketika Juang mendengkus keras. Bayangan erotis bersama sang istri kembali memenuhi isi kepalanya. Pria itu juga heran, bagaimana Ayu bisa mengendalikan tubuh dan kepalanya? Gue benar-benar sudah gila!

Namun kali ini, Juang membiarkan kegilaan itu mengambil alih akal sehatnya. Lagi pula gila karena Ayu bukanlah hal yang salah, wanita itu istri sahnya. Dia juga memutuskan untuk membawa pernikahan mereka ke hubungan yang sebenarnya, bukan sesuatu yang akan diakhiri ketika dia merasa cukup.

Kurang lebih 40 menit kemudian, Juang berhasil memarkirkan mobil di depan perpustakaan. Bergegas dia turun. Menaiki tangga dengan sedikit berlari, lalu memasuki area perpustakaan.

Seorang resepsionis yang Juang kenali sebagai Raina, sahabat Ayu menyapa. Berkata padanya untuk langsung ke area sastra karena istrinya ada di sana. Tanpa basa-basi, pria itu langsung melesat masuk begitu selesai registrasi.

Hanya saja baru beberapa langkah memasuki area sastra, Juang berhenti. Terlihat di salah satu area baca ada Ayu tengah berdiri berhadap-hadapan dengan Rizky. Keduanya tampak mengobrol serius dan tahu-tahu saja istrinya tertawa.

Apa-apaan ini? Juang semakin kesal. Suasana hatinya yang turun sekarang terjun bebas. Kedua tangannya sampai terkepal kuat.

Dengan langkah tergesa dia mendekati Ayu. Kemudian, merangkul sang istri yang membuat wanita itu tersentak sesaat. Dia mendongak dan ketika mata mereka beradu, Ayu tersenyum lebar. "Mas."

Ekspresi Juang mengeras. "Kenapa kamu dan Rizky ketawa-tawa barusan?"

"Oh, kami hanya menertawakan kebodohan saya kok, Mas," jawab Ayu sambil tersenyum geli. Tangannya menunjuk buku-buku di depannya. "Rizky kan minta saya bantuin dia untuk mengambilkan beberapa buku, ternyata beberapa ada yang keambil dua kali bahkan ada yang terlewat."

KAMI? Juang semakin kesal. Bagaimana Ayu dengan santainya menyebut dirinya dan Rizky sebagai kami.

"Kita pulang sekarang, Yu." Suara Juang terdengar semakin dingin. Bahkan, barusan dia memerintah Ayu secara terang-terangan.

"Oh, oke, Mas. Saya ambilkan buku-buku Rizky yang kelewatan. Bentar kok."

Tahu-tahu saja Ayu melepaskan rangkulan Juang, kemudian berjalan memasuki rak buku. Namun, baru beberapa langkah, Rizky mencekal lengan Ayu singkat membuat Juang memelototkan mata.

"Yu, nggak usah. Suamimu udah jemput, kamu pulang aja. Lagian yang kamu ambilkan ini cukup kok, saya baru ingat saya datang dengan motor, jadi kayaknya nggak bisa bawa buku terlalu banyak," ucap Rizky yang hanya dibalas anggukan Ayu.

"Kalau gitu pulang, Lembayung," perintah Juang. Mati-matian dia menahan diri agar tidak membuat drama di tempat kerja Ayu.

Baca lanjutan part ini hanya di KaryaKarsa ya. Harga kembali 2k karena adegan 21+nya minim hehehe.

***

Surabaya, 2 Februari 2022

Terima sudah membaca dan menunggu kisah ini yaaa. Love you semuaaa. Kalau ada apa-apa bisa langsung DM wp/ig ya.

Love,

Desy Miladiana

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top