3 : Ayaru in 12 Years

Photo : Ummm anggap saja foto di atas itu Isogai Ayaru (cakep ga?? Nyuehehehe, matanya aku sengaja miripin dikit sama Isogai Yuuma, yaitu kuning!)

Isogai's Family

By fallyndanella04


Normal Point of View (PoV)

Di saat Ayaru-chan berumur 12 tahun ...

"Kami pulang duluan, Aya-chan! Hiyuro!"

"Jaa na, Ayaru-chan! Hiyuro!"

Mendengar lambaian tangan dari Yuto dan Kairi, Ayaru tersenyum dan ikut melambaikan tangannya.

Ah, sungguh berbeda dengan Hiyuro yang hanya memasang wajah datar.

Chiba Hiyuro.

Putra tunggal dari Chiba Ryunosuke dan Hayami Rinka. Memiliki ekspresi yang lebih datar dari mereka berdua. Pendiam dan sangat cuek.

Namun, jika berhubungan dengan Ayaru, sifat tsundere keturunan ibunya akan kambuh.

Ayaru menghela nafas melihat Hiyuro. "Wajahmu jangan terlalu datar, Hiyuro!"

Hiyuro menatap aneh Ayaru sebelum kembali fokus ke jalan raya di depannya. "Wajahku selalu begini dari dulu, Ayaru," balasnya.

Ayaru berpikir sejenak. "Padahal seingatku Ryunosuke Jii-san dan Rinka Baa-san wajahnya tidak sedatarmu ... meski kedua orang tuamu juga berwajah datar, sih.

Ah! Apa mungkin kau mendapatkan gen wajah datar dari mereka berdua karena itu wajahmu jauh lebih datar dibanding orang tuamu?"

Mendengar Ayaru mengoceh sendirian, Hiyuro mendengus kesal. 'Tidak bisakah aku mendapat ketenangan saat bersamanya ...,' batin Hiyuro.

... meski tidak dipungkiri, Hiyuro cukup senang mendengar celotehan dan senyum Ayaru.

"Urusai na, Ayaru." Hiyuro mendengus. "Dan wajah Otou-san tidak sedatar Okaa-san."

(Urusai na : Berisik ah. Kata lainnya Urusse)

"Ah sudahlah." Gadis itu melambaikan tangannya. "Apa kau akan pindah sekolah setelah lulus nanti, Hiyuro?" Tanya Ayaru.

Hiyuro berpikir sejenak sebelum mengangkat bahunya. "Aku belum benar-benar memastikannya," jawab Hiyuro. "Tapi mungkin aku tidak akan pindah ke sekolah lain."

Ayaru menatapnya bingung. "Memangnya kenapa?"

"Ah! Jangan-jangan ... kau mengincar Kairi-chan, ya!?" Tebaknya semangat.

Entah reflek atau bukan, yang jelas Hiyuro lansung menyentil kening Ayaru dan berujar dengan kesal,

"Cih, jangan berkata seenaknya, Bakayaru." Hiyuro berdecih kesal.

(Bakayaru : Baka Ayaru = Ayaru bodoh)

Ayaru meringis. "I-ittai. Hiyuro hidoii na. Memangnya aku salah?"

Lelaki bersurai hitam dan memiliki iris mata berwarna hijau zamrud itu mendengus. "Jangan berkata sebelum berpikir, bodoh. Bisa-bisa orang-orang akan malas berbicara denganmu."

Walau karena itu beberapa orang menyukai keceriaanmu. Hiyuro melanjutkan perkataannya dalam pikiran.

"Lagi pula, dari mana kau berpikir aku mengincar Kairi? Huh. Lebih baik aku mengincarmu dari pada gadis freak pecinta pudding itu." Hiyuro tidak habis pikir dengan otak temannya itu.

(Di nun jauh di sana, Kairi bersin mendadak tepat di samping Yuto. Ia merutuk siapa saja yang sedang mengejeknya)

Ayaru memberengut.

"Habisnya, aku jarang--atau mungkin malah tidak pernah melihatmu bersama gadis lain!" Ujar Ayaru.

Oh, ayolah Ayaru. Itu kode keras! Kode keras dari Hiyuro!!

Hiyuro mengerang kesal. Kesabarannya benar-benar diuji saat ia bersama gadis bersurai biru kusam di sampingnya itu.

Lalu kau sebut dirimu perempuan atau bukan!?!? Teriak Hiyuro, tentu dalam pikirannya saja.

Nee ... reader-san, pertama kalinya ada gadis yang bahkan mungkin tidak menyadari gendernya sendiri :) *padahal saya yang bikin :p*

"Terserah." Hiyuro menjawab singkat lalu berjalan lebih cepat.

"Oh--hei! Jangan tinggalkan aku!" Ayaru mengejar langkah Hiyuro.

"Oke. Kita bahas topik lain. Kau tahu, kenapa Yuto-kun pindah?" Tanya Ayaru.

Yap. Maehara Yuto memang pindah sekolah.

Berbeda dengan Kairi, Ayaru, dan Hiyuro yang tetap berada di SMP yang sama.

Hiyuro mengangguk singkat (dan ia sempat menghela nafas lega karena topiknya normal).

"Yuto mendapat beasiswa ke sekolah swasta paling terkenal di Jepang. Yah, dia memang sangat pintar, sih," ujar Hiyuro.

Ayaru tertawa bangga. "Haha! Yuki Okaa-san memang pintar mengajar! Okaa-san-ku gitu, lho!"

Hiyuro memandang datar Ayaru.

"Dari kita berempat, yang berhasil dapat beasiswa dan terpintar hanya Yuto. Disusul aku, lalu Kairi, dan terakhir itu kau, Ayaru," ujar Hiyuro dengan tajam.

Wah, Reader-san, Ayaru sudah mengeluarkan keringat dingin dari keningnya, nih.

"Padahal Yuki Obaa-san paling sering mengajarimu, tapi kau bahkan hanya peringkat 15 dari 32 murid di kelas. Apa yang kau lakukan memangnya?"

Sejujurnya, Hiyuro, Yuto, dan Kairi benar-benar bingung dengan Ayaru.

Well, yang mengajari mereka adalah Okaa-san dari Ayaru, dan Ayaru sebagai anaknya paling sering diajar oleh ibunya, lalu kenapa hasilnya jauh dari bayangan?

Malah Yuto-lah yang paling jarang mendapat pelajaran dari Yuki.

Semua itu karena sering diajak olah raga oleh ayahnya, yaitu Maehara Hiroto dan berakhir disemprot omelan sang nyonya rumah, yaitu Maehara Hinata.

Namun dia yang berhasil mendapatkan beasiswa.

Hanya Tuhan dan Ayaru yang tahu.

Oh, dan mungkin ditambah Hiyuro.

"Yah ... um ... kau tahu ... ingatanku ini sedikit ... payah."

Woah. Ayaru gugup, pemirsa!

"Dasar banyak ngeles," gerutu Hiyuro dingin.

Lha? Sejak kapan Hiyuro tahu dan pakai Bahasa gaul kayak gini? *siapa sih orang yang nulis ya hehehe*

Ayaru memberengut. "Uh, aku serius!"

"Ya ya ya. Kau pelupa. Aku tidak heran alasanmu hanya itu." Hiyuro membalas dengan cuek.

Selanjutnya, hanya keheningan yang menyelimuti selama perjalanan pulang mereka.

Yah, itu sebelum Hiyuro memecahkan keheningan dengan pertanyaan--

"Lalu, um ... kau akan pindah, Ayaru?"

--yang menurut Ayaru adalah pertanyaan terajaib dari Hiyuro.

Hm. Menurut pengamatan Ayaru dan Kairi (dan mungkin anak-anak lain yang mengenal Hiyuro selain Yuto) :

Seorang Chiba Hiyuro adalah manusia bergender laki-laki tercuek yang pernah mereka temui--

--yah, mungkin akan berbeda jika ditambahi pendapat dari Yuto selaku sahabat paling dekatnya Hiyuro--

--dan hampir tidak mungkin menanyakan pertanyaan dengan nada malu-malu.

Oke. Jika Hiyuro bertanya dengan nada datar khasnya, Ayaru tidak akan seterkejut ini.

Yang jadi masalah adalah, Hiyuro bertanya dengan nada gugup dan rona merah yang menghiasi wajahnya.

Sudah sewajarnya Ayaru kaget. Ini reaksi normal.

"Er ... Ayaru?" Hiyuro memanggil Ayaru yang mematung dengan tatapan shock.

"...apa kau sakit?" Ayaru bertanya dengan pelan dan penuh kehati-hatian.

"...hah? Tidak." Hiyuro menjawab dengan bingung.

"...oh..."

"Aku sarankan kau tutup mulutmu yang menganga seperti habis melihat hantu itu," saran Hiyuro kembali ke nada datarnya.

Aku bahkan melihat sesuatu yang lebih menyeramkan dari hantu!

Seorang Chiba Hiyuro yang malu-malu adalah pemandangan teraneh di Jepang!

Apa yang terjadi!? Jangan-jangan di sekolah tadi kepalanya terbentur pintu toilet!?

Oh! Atau seperti kata Yuto-kun, bahwa Hiyuro tadi sempat menabrak tiang listrik saat menuju sekolah tadi!?

Jadi apa gara-gara itu!?

Ayaru berteriak-teriak dalam hatinya.

"Apa kau tidak mau menjawab pertanyaanku?"

Kesadaran Ayaru kembali saat mendengar suara Hiyuro yang terlihat jengah dan kesal.

"Apa pertanyaanku seaneh itu ...?" Tanya Hiyuro bingung melihat reaksi tidak normal dari Ayaru.

"Eh, ya." Ayaru gugup. "Kau tahu? Kau jarang merona seperti itu, Hiyuro," ujar Ayaru memutuskan jujur.

Lalu keadaan hening, sampai-sampai jangkrik khayalan pun berbunyi nyaring.

Krik

Krik

Krik

Blush!

Wajah Hiyuro pun lansung merona hebat. Memerah sempurna.

"A-apa! Tidak! Aku t-tidak merona! Kau salah lihat! Ya, kau hanya salah lihat, Ayaru. Pastinya salah lihat." Hiyuro membantah sekuat mungkin, meskipun tidak kontras dengan warna wajahnya.

Oh, ternyata Rinka Baa-san mewariskan ke-tsundere-annya ke anaknya sendiri, ya ... Ayaru membatin sambil mengangguk-angguk maklum.

Ayaru menatap jahil ke arah Hiyuro. "Aku yakin mataku belum minus, Hi-Yu-Ro~" lalu terkekeh.

"Dan sekarang kau merona hebat seperti itu. Woah! Keajaiban dunia ke-8!" Ayaru berseru dengan antusias selangit.

Hiyuro berdecih kesal. "Tch! Sudah, ah! Ayo cepat pulang!" Serunya kesal.

"Ya ya ya ~" Ayaru membalas dengan riang dan senyum jahil di bibirnya.

Skippu~

Di depan rumah Ayaru

"Oke. Sampai besok, Hiyuro!"

"Hm."

"Hei! Balasan yang sangat singkat. Jawab dengan ramah, dong~!" Ayaru merengek seperti anak kecil.

Wajah Hiyuro memerah sekilas--sebelum kembali normal lagi. "Kenapa meributkan hal itu, sih? Padahal rumah kita berdekatan seperti ini. Tapi baiklah, sampai besok, Ayaru."

Ayaru tersenyum. "Bukankah tidak apa-apa? Sudah, ya. Aku mau masuk!"

Hiyuro lansung masuk ke rumahnya tanpa membalas perkataan Ayaru lagi.

Kuso gaki! Ternyata kacang itu perih ya! Jerit Ayaru dalam hati dengan kesal.

(Kuso Gaki : Anak Sialan *eh bener ga ya*)

Yah ... Ayaru, kau juga kelewat cerewet, sih. Ya kan, reader-san? Kalau aku jadi Hiyuro, mungkin reaksi aku juga kayak begitu :v

Bagaimana dengan reader-san saat berhadapan dengan manusia semacam Ayaru :v ??

Tak mau berkomentar apa-apa, Ayaru menghela nafas pertanda pasrah dan membuka pintu depan rumahnya lalu masuk.

Skippu again ~

Before Ayaru Sleep

Ayaru sudah mengganti pakaiannya menjadi piyama.

Ia naik ke ranjang lalu berpikir sejenak sebelum mengambil ponselnya dan mengetik pesan ke pada ketiga sahabatnya.

Untuk : Maehara Yuto-kun

Dari : Isogai Ayaru

Oyasumi nasai, kawan! Kuucapkan lagi, selamat telah mendapat beasiswa!

--

Untuk : Shiota Kairi-chan

Dari : Isogai Ayaru

Oyasumi nasai, Kairi-chan! Aku mendoakan hubunganmu dengan Yuto-kun, oke? ^^ hehe!

--

Untuk : Chiba Hiyuro

Dari : Isogai Ayaru

Oyasumi nasai, Hiyuro ~! Aku akan selalu mengingat wajah meronamu tadi selamanya! Haha!

(Oyasumi nasai : Selamat Malam)

Ayaru mengirim semua pesan itu seraya terkekeh.

Ia cukup penasaran dengan balasan dari ketiga sahabatnya itu, namun kantuk yang ia rasakan membuatnya tidak dapat bertahan lagi.

Lalu, Ayaru pun jatuh ke alam mimpi setelah meletakkan ponselnya.

Sementara Yuto, Kairi, dan Hiyuro ...

Yuto terkekeh melihat pesan Ayaru, mengirim ucapan 'terima kasih' lalu beranjak tidur.

Kairi merona hebat sambil berguling-guling di ranjangnya, tidak membalas pesan Ayaru.

Sedangkan Hiyuro ...

Ia merona hebat namun juga berwajah kesal. Mengirim pesan balasan 'Lupakan itu selamanya' lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

... Ayaru-chan adalah anak yang bawel berlebihan dan polos--alias mungkin tidak peka--akut ...

To Be Continued
TBC

***

Selamat malam atau

Selamat pagi atau

Selamat siang atau

Selamat sore

Reader-san!

Sudah lama saya ga update. Mungkin karena efek udah masuk sekolah saya jadi males nulis. Hehe.

/plak/

Oke. Maafkan saya. Serius. Saya menyesal. Makanya saya malam ini ngetik, usaha minimal sampai 1500 words.

Update selanjutnya tidak tentu. Kalian bisa lihat di bio saya bahwa saya juga punya banyak utang request cerita. Haha...

Yang jelas, terima kasih sudah mau membaca cerita abal-abal ini, reader-san!

Dimohon kritik dan sarannya, Reader-tachi~!

Jaa naa, reader-tachi~!

See you in the next chapter, readers-readers-ku~!

Warning! : Slow Update (maybe), No Romance, Update Random, Chapter dikit

(Saya usahakan ga sampe sebulan pasti ada update kok, maaf ya, reader-san)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top