Tidak Akan Melihat Ke Belakang!!


5 bulan kemudian,

"ohayou!" sapa Mitsuki memasuki kelas,dia terlihat semangat sekali.
"ohayou Mitsuki!" balas Boruto dkk sementara Shikadai cuek saja yang sedang membaca buku novel 'Fantastic Beasts and Where to Find Them'

(nb: authornya kebetulan membaca novel itu jadi masukan saja kesini.
di cerita 'genius girl but blind love' shikamaru juga membaca buku novel buatan J.K.Rowling jadi diartikan ayah dan anak memiliki sedikit sifat yang sama)

"hei Mitsuki! apa kau sudah menyiapkan pr matematika dari Shino-sensei?" tanya Chouchou memakan keripik kentang rasa kalbi spesial.

"sudah, kenapa? apa kau mau minjam?" tanya Mitsuki dengan wajah yang seolah sudah terbiasa dengan sikap gadis Akimichi ini.

"tidak, aku hanya bertanya saja" balas Chouhou.

"hah~kalau kau belum siap pasti akan meminta pr orang lain kan, gendut.." gumam Inojin menghela nafas lalu menggambar lagi di sketsa kecilnya.

Mitsuki meletakan tasnya, tiba tiba Shino-sensei memasuki kelas.
"bersiap" ujar Sumire, "beri salam!"
"ohayou Shino-sensei.."

"hm..baiklah.. mari kita lanjutkan pelajarannya.."jelas shino sensei.

skip time..
suara lonceng berbunyi menandakan waktu pelajaran selesai.
Shino-sensei meletakan kapur tulisnya di meja.

"kali ini.. kami akan mengadakan pertemuan yang kedua orangtua murid dengan guru di sekolah dikarenakan nilai dan sikap kalian masing masing." ujar Shino-sensei menjelaskan perinciannya.

"jadi tolong kalian semua memberitahukan pada orangtua kalian agar datang kemari. tepat pada lusa dan selesai pelajaran. kalian mengerti?" lanjut Shino-sensei.

"haì!" balas murid muridnya.

Shikadai terdiam, ibunya sudah tidak ada lagi di sampingnya bahkan ayahnya gila kerja di kantor. mana bisa dia meminta ayahnya itu?

'apa aku harus telepon baa-chan atau jiji? ahh~ tapi mereka mana mungkin lusa datang kemari..' pikir Shikadai menghela nafas kasar.

Mitsuki sedang asyik menulis catatan untuk ibu angkatnya.
'hm..kaa-chan akan datang ke pertemuan sekolah yang pertama kali kualami!'

Boruto, Sarada, Inojin dan Chouchou pusing mendengar perkataan Shino-sensei.
disebabkan hari pertemuan orangtua dan guru adalah hal yang paling dibenci oleh Shikadai.

Shikadai pernah memukul teman sebayanya saat hari pertemuan itu yang ditemani oleh neneknya, Yoshino.

Flashback
"mama.. Shikadai tak punya mama!" ujar anak gemuk, Yokohori Kuwa membuat anak anak dan orangtua yang lain kaget.
"tak punya kaa-chan?ihh.." ejek anak yang lain kecuali 4 sahabatnya.

"Yoshino-san.. maafkan anakku ini ya..dia masih kecil.."ujar ibunya Kuwa mencoba menenangkan putranya yang cari masalah.

Shikadai marah dan langsung meninjunya tepat dihadapan beberapa orangtua.

"Shikadai!!"
"tolong pisahkan mereka!"
"astaga!"

sejak itu, Shikadai diskors selama sebulan di sekolahnya.

Flashback end.

Di Taman Konoha

sepulang sekolah, Mitsuki berjalan santai sambil membaca buku cerita yang baru dipinjamnya di perpustakaan.

hari ini ibu angkatnya tidak menjemputnya karena mau ke kyoto ada tugas yang diberikan oleh Tsunade.

jadi dia diminta untuk menunggu nenek angkatnya di taman Konoha yang kebetulan dekat dengan sekolah.

Tsunade tidak mau repot berbicara dengan orang lain terutama pada para guru.

' baa-chan ini! harusnya baa-chan cepat menjemputku!' pikir Mitsuki kesal dan tetap berjalan kearah bangku coklat yang berada disana untuk menunggu tsunade.

tetapi langkahnya berhenti saat melihat seorang anak yang dikenalnya. Shikadai sedang duduk di bawah pohon, dia sedang menulis pekerjaan rumahnya yang diberikan Shino-sensei.

Mitsuki memberanikan diri untuk mendekati bocah berambut nanas itu.
"hei!" sapanya berdiri di depan Shikadai.

"..." Shikadai hanya terdiam begitu saja, lalu dia tanpa peduli merespon sapaan Mitsuki.

Mitsuki menghela nafas, "boleh aku duduk disini? disini pemandangannya bagus untuk membaca buku cerita" Mitsuki membuat alasan yang jelas.

memang lokasi tempatnya sangat sepi dari keramaian, bahkan ada sungai buatan yang sangat jernih.

"terserah.." balas Shikadai membuka mulutnya dan berbicara dengan singkat dan melanjutkan pekerjaan rumah dengan baik.

Mitsuki tersenyum, "arigato!" kemudian dia duduk di bawah pohon disamping Shikadai.
dia langsung membaca buku ceritanya.

"ne..jadi setiap hari kau disini?" tanya Mitsuki membuka pembicaraan tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"..."
'aku selalu pulang sendiri..tou-san saja tak mau menjemputku..kau masih ada orangtua yang mau menjemputmu..' batinnya.

"kenapa kau bersikap seperti ini? padahal Boruto dan yang lain mengkhawatirkan dirimu yang egois.." jelas Mitsuki mengeluarkan pendapatnya secara lugas.

Shikadai menghela nafas, "kau..apa kau tidak bisa menyakiti orang lain secara mental? tak ada gunanya berbicara padamu karena kau masih kecil"

Shikadai salah besar, Mitsuki adalah anak ilmuwan.
"kau pikir aku tidak mengerti perkataanmu itu? kalau kalangan atas seperti Boruto, Sarada, Inojin, Chouchou dan kau pasti diajarkan pendidikan dan etika lebih tinggi dari anak sebaya kalian kan?" mitsuki tersenyum kecil.

memang, kalangan atas yang menjadi marga Shikadai membuatnya harus berpikir dewasa. apalagi keluarga ibunya yang merupakan bangsawan.

sejak kehilangan wanita yang dicintainya, Shikadai memilih diam dan belajar dan belajar saja. tak ada waktu untuk bermain. karena itu juga Boruto dkk mengikuti jejak Shikadai agar tidak ada perbedaan.

masa kecil mereka berlima jadi berubah total karena keegoisaan Shikadai.

(author pov: persahabatan mereka sangat erat banget ya! salut nih minna! kalian sendiri gimana?)

"aku ini anak ilmuwan Nara-san.. jadi kau tak perlu terkejut begitu. aku ini Senju jadi kau pasti tahu Senju itu kan?" ujar Mitsuki santai.

'jadi begitu..Senju itu adalah kalangan atas, salah satunya Senju Tsunade yang dokter terkenal di amerika dengan segala pengetahuannya itu..jadi ini keturunan Senju Tsunade.. tapi yang kutahu dari paman Kankurou, Senju Tsunade belum menikah'

"setahuku kau itu anak angkat dari keluarga Senju.." ujar Shikadai membuat Mitsuki terdiam.
"ya~memang sih.. aku ini anak yang paling beruntung mendapatkan keluarga senju.. Tsunade-baa-chan itu sedikit menyebalkan menurutku..tapi aku sayang kaa-chan! dia baik dan juga sedikit galak.."

'kaa-chan.. kau beruntung sekali.. banyak wanita muda yang ingin mendekatiku karena kekayaan keluargaku' pikir Shikadai.

"mau mendengar ceritaku Nara-san? mungkin bisa membuatmu sedikit berubah" ujar Mitsuki menceritakan kejadian waktu dia berumur 4 tahun.

Shikadai terkejut, 'dia kehilangan banyak orang yang dicintainya dan aku? aku cuma kehilangan kaa-chan yang sangat kucintai..'

"jadi aku bersumpah..aku akan menjaga baa-chan dan kaa-chan seumur hidupku! bahkan aku tak akan melihat ke belakang!" jelas Mitsuki.

"ti-tidak akan melihat ke belakang?" kaget Shikadai.

"bahkan kalau aku sudah dewasa dan menikah! aku akan menjaga mereka berdua! kalau calon istriku menolak! aku akan menceraikannya! itu sumpahku!" tegas Mitsuki berwajah serius.

"Mitsuki!" panggil seorang wanita berambut blonde pucat mencari seseorang.

mendengar panggilan itu, mitsuki menghilangkan wajah seriusnya menjadi wajah polos bagaikan anak kecil.

"baa-chan!!!"teriak Mitsuki dengan polosnya.
wanita itu menoleh sebentar kearah tempat dimana Mitsuki lalu memintanya datang.

'mana wajah seriusnya?' Shikadai sangat terkejut dengan perubahan wajah Mitsuki yang tiba tiba berubah.

Mitsuki menggendong ranselnya lalu menoleh kearah Shikadai.
"jadi kau tak perlu melihat masa lalu lagi Nara-san.. banyak hal hal yang tidak bisa kita lihat.. mungkin saja ada sebuah keajaiban di masa depan.."

'keajaiban..?? kaa-chan selalu berkata seperti itu..' shikadai tersenyum mengingatnya.

'Dai-kun..jika kau terjadi kemalangan.. suatu saat kau pasti mendapatkan keajaiban dari kamisama.. kau tak perlu percaya perkataan orang lain..tapi kau bisa percaya pada kaa-chan kan?' ingatan indah itu membuat Shikadai mengerti.

"yap! sampai jumpa besok Nara..!"
"panggil aku Shikadai.." ujar Shikadai cepat.

"okay! Shikadai! sampai jumpa esok!" ujar Mitsuki berjalan kearah nenek angkatnya dan sedikit berdebat kecil.

Shikadai tersenyum menatap langit yang biru, "kaa-chan..arigato sudah mengirimkanku seorang penasehat sepertinya.. aku berjanji tidak akan melihat ke belakang lagi.. aku tidak akan egois lagi.. dan mungkin bisa berharap kalau keajaiban akan datang padaku.."

tanpa diketahui Shikadai, mungkin keajaiban kehadiran orang yang dikasihi akan datang padanya.

Bersambung..
1205 kata

yap! masih berupaya melanjutkan cerita ini!

'tidak melihat ke belakang' diartikan jangan melihat ke masa lalu yang kelam dan terus maju ke depan.

itu yang diajarkan jiji untukku..hehe..

berikan saya sebuah semangat!
give me a spirit!

arigato!
thank you!
merci!
xiexie!

see you in next chapter!

😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top