Chapter 7: Sweet Poison

Tachibana Midori memasuki mansion besar itu bersama seorang gadis berambut cokelat dengan bola mata yang senada dengan warna rambutnya.

Gadis itu bernama Murakame Sayaka.
Sayaka adalah teman dari SMP-nya Midori, Gil, dan Toma. Banyak desas-desus jika ada hubungan di antara gadis itu dengan Midori, namun keduanya juga membantahnya dengan lembut. Mereka hanya teman biasa.

"Yo, kalian sudah datang?" Sambut seorang gadis tomboy yang mengenakan pakaian serba hitam. Perlahan gadis itu membuka hoodie-nya dan menampilkan wajah yang sangat cantik tanpa polesan make up.

"Erika-chan! Tumben tidak pakai make up." Sayaka mengatakan hal itu sambil tersenyum lembut yang di balas wajah cemberut gadis itu yang ternyata adalah Erika.

"Ada apa kamu manggil kita, Rika?" tanya Midori yang langsung melenyapkan wajah cemberut Erika berganti dengan tatapan serius.

"Ya, aku punya firasat jika ini akan menjadi masalah yang serius."

***

-Flashback-

Erika POV

Aku menerima pesan dari klien-ku yang ternyata adalah Tateishi Toshio. Dia menyuruhku mengumpulkan data tentang seorang wanita bernama Louise Von Einzbern.

Bagi yang belum tahu, aku adalah seorang hacker terkenal dengan code name : Realize. Identitasku sebagai hacker hanya Di ketahui oleh Ayah dan Ibuku, sepupuku Midori, dan Sayaka, orang yang sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri (berhubung aku anak tunggal).

Setelah mencari tahu tentang Louise aku menemukan hal yang sangat mencengangkan.

Louise Von Einzbern, putri kedua dari Nicola Von Einzbern dan Mary Von Einzbern. Ia memiliki saudara kembar bernama Irina Von Einzbern.

Sejak kecil, Louise selalu dinomorsatukan oleh keluarganya. Dia sangat dimanja dan diperlakukan bak seorang ratu. Sementara kakaknya, Irina selalu di pandang sebelah mata.

Alasannya adalah karena Irina memiliki kemampuan unik yang tidak dimiliki oleh semua orang, dia adalah seorang indigo dan hal itulah yang membuatnya dianggap aneh.

Hal itu di tambah saat Irina hamil di luar nikah, membuatnya semakin dibenci. Lalu Irina menikah dengan Tateishi Tougo.

Louise memang di kenal sebagai playgirl dan saat ia hamil di luar nikah, Louise pun diusir dari rumah.

Saat itu, aku menerka-nerka apa yang terjadi di keluarga Tateishi, tentang putri satu-satunya yang malah di benci, kecelakaan pesawat yang menewaskan ibunya, tentang Tateishi Ryuu yang malah di suruh menangani perusahaan di Paris padahal dia adalah pewaris utama.

Hmm, membingungkan.

Tak lama kemudian, Toshio mengirimiku foto yang membuatku tercengang, itu ada Louise, Tateishi Tougo, dan seorang anak cewek yang kira-kira seumuran denganku!

Shit! Jangan-jangan.... Holy Crap

Saat itu aku langsung menutup laptopku begitu merasakan tatapan Raika tertuju padaku. Dan aku menghampirinya sambil menatap luka-luka yang berada di tangan, kaki, leher, dan beberapa bagian lainnya. Aku pun tergerak untuk membantu mengobati lukanya.

Oh God, apa yang sebenarnya di alami  cewek ini?

***

Midori POV

Aku benar-benar tak bisa percaya dengan apa yang baru saja Erika jelaskan, aku tak menyangka dengan kehidupan yang dialami oleh salah satu sahabatku.

Oh Tuhan, aku benar-benar sahabat yang buruk....

"Lalu siapa nama gadis yang bersama mereka?" tanya Sayaka

"Ya, namanya Kobato Makiri atau Kobato Von Einzbern. Dia selama ini tinggal di Australia dan entah kenapa aku dapat info kalau dia akan segera pindah ke Jepang dan bersekolah di Shikou Gakuen," jawab Erika serius.

"Apa kamu bisa mencegah dia masuk?" Tanyaku.

Erika menggeleng. "Sayangnya tidak. Dia sudah diterima seminggu yang lalu."

Aku menghela nafas. "Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Akan kita biarkan hal ini mengalir seperti air," jawaban Erika itu makin membuatku bingung.

"Kita belum punya bukti jika Tateishi Tougo memiliki affair dengan adik iparnya, jadi kita lihat saja ke depannya. Aku terlalu banyak ikut campur, tapi melihat  Raika...." Mata Erika terlihat menyendu.

"Aku ingin menolongnya."

***

Raika POV

Aku pulang keesokan harinya diantar oleh Erika dan Midori nii-san. Aku baru tahu jika Erika memiliki sepupu yang begitu indah. 

Jujur aku kaget mendengar jika Midori nii-san itu adalah seorang laki-laki. Dia cantik sekali!

Setelah sampai, mereka pamit pergi karena ada urusan. Dengan perasaan takut aku menekan tombol bel mansion.

Tak lama pintu terbuka dan yang membuatku kaget adalah seorang wanita yang membuka pintu.

"Siapa kau?" Tanya wanita itu.

"Aku Ra, permisi." Tanpa mendengar apa yang ia katakan aku menyelinap masuk.
Saat masuk, terdengar suara desahan banyak wanita di segala penjuru mansion.

Mendadak aku merasa mual, dan dengan cepat menuju kamarku sambil menutup telingaku.

Brugghh!!

Tanpa disengaja, aku menabrak seseorang.

"Maaf...." Aku membungkukkan badan berkali-kali.

"Huh, dasar anjing kampung!"

Suara laki-laki yang kutabrak terdengar sangat merendahkan.

Aku menatap laki-laki itu dan sedikit terpana.

Wajah yang tampan, rambut berwarna pirang yang indah, mata merah ruby.... di tambah dia topless...

Cepat-cepat aku tersadar dan berlari pergi ke kamarku.

***

Gadis berambut soft pink itu tampak menyeringai.

"Benarkah, Papa?"

"Ya, kau boleh ikut menyiksanya sepuas yang kau mau."

"Yeyyy!!! I Love you, Papa!"

Siapa sangka jika seorang gadis yang terlihat polos itu ternyata memiliki racun di setiap kata-katanya?
Racun dengan rasa manis yang membuat orang-orang melakukan apa yang ia katakan....

°°°

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top