Chapter 2: The Reason
"Semenjak hari itu, perlakuan semua orang kepadaku berubah. Termasuk 3 kakakku...."
***
-Flashback-
2 tahun yang lalu....
Raika PoV
"EHH?! Kamu menyukai Ryouta nii-san?!" seruku heboh (untung kamarku kedap suara) tak percaya dengan apa yang aku dengar dari bibir sahabatku satu-satunya.
Sawaguchi Arisu, nama sahabat manisku itu kini terlihat tersipu malu, ugh... Kawaii~~ >_<
"Uh.... Iya...," jawabnya dengan wajah ranum seperti tomat.
Aku langsung memegang kedua tangannya.
"Aku akan mendukungmu, Arisu! Kan, seru kalau dirimu menjadi kakak iparku, lagipula aku yakin Ryouta nii-san juga suka pada kamu!" Seruku.
"Benarkah?" Mata violet Arisu terlihat berbinar.
"Umu!" Anggukku yakin.
Sawaguchi Arisu, meski masih kelas satu sudah dinobatkan sebagai gadis paling cantik se-sekolah lho! Dengan wajah cantik, kulit putih bagaikan porcelain china, mata violet yang indah, juga rambut soft violetnya yang panjang.
Belum lagi sifatnya yang ramah, pintar, dan lembut membuat laki-laki mana pun takluk olehnya. Aku yakin Ryouta nii-san juga akan membalas perasaannya!
Arisu tiba-tiba memelukku. "Terima kasih, ya, Ra-chan."
"Sama-sama Arisu, aku akan membantumu." Aku balas memeluk sahabatku ini.
***
"Ohayou, nii-san tachi!" seruku pada kelima kakakku yang sudah berkumpul di meja makan.
"Ohayou mou, Ra-chan!" Balas Kou nii-san, ceria seperti biasa.
"Raika, kenapa rambutmu selalu dikepang begitu, dan apa-apaan kacamata botol itu?" Protes Toma nii-san.
"Iya, kau mau di cap cupu?" Setuju Kou nii-san.
"Aku nggak mau tampil mencolok," balasku acuh sambil menggigit ebi furaiku.
"Kamu adalah seorang Tateishi, wajar kalo kamu mencolok," kata Ryouta nii-san.
Hahhh nama keluarga lagi....
Namaku Tateishi Raika, anak bungsu sekaligus putri satu-satunya dari Tateishi Tougo dan Tateishi Irina. Aku memiliki 5 orang kakak laki-laki.
Yang pertama adalah Tateishi Ryuunosuke, lalu kakakku yang kedua adalah Tateishi Ryouta, ketiga adalah Tateishi Kou dan kakak keempat serta kelimaku adalah Tateishi Toma dan Tateishi Toshio. Dari kelima kakakku, aku paling menyukai kak Toshio, soalnya dia paling baik :)
"Sudahlah Ryouta, terserah dia mau gimana juga," ucap Ryuu nii-san tenang.
"Aku setuju," angguk Toshio-nii.
Aku melihat Ryouta nii-san cemberut, ia pasti kesal, hehe.
***
2 hari lagi~ Ulang Tahunku! Yippie!!!
Sekarang aku tengah menggunduli leher kokoh Ryuu nii-san.
"Nii-san akan beri hadiah apa padaku~?" Tanyaku manja.
"Rahasia...," jawab Ryuu nii-san sambil tersenyum tipis.
"Aihh~manjanya~," ejek Kou nii-san.
"Hump! Biarin!"
Suasana pun menghangat dengan tawa kami bersaudara, seandainya Tou-san dan Kaa-san ada di sini pasti akan lebih menyenangkan. Sayangnya mereka sedang ada di Amerika untuk urusan bisnis.
***
Besoknya aku dan Arisu sedang menyusun rencana untuk Arisu mengungkapkan cintanya pada Ryouta nii-san.
"Baiklah. Besok, kan, ulang tahunku yang ke enam belas, yahh meski hanya pesta kecil-kecilan, sih. Aku nanti akan mencari kesempatan agar kau dapat berduaan bersama Ryouta nii-san," ucapku panjang lebar.
Arisu hanya mengangguk-angguk antusias mendengarnya.
Kimi to isshou ga ichiban
Suki yo tte motto gyuu to ne
Kimi o atarashi basho e to
Hippatenchau runranra oku renai de nee~~
Tiba-tiba musik ceria itu terdengar nyaring di seluruh penjuru kamar, ada telepon! Segera ku ambil ponselku dan melihat, Kaa-san menelponku! Asyiikk~~
"Halo, Kaa-san!" Seruku langsung, aku sangat rindu Ibuku. Kami bahkan sudah tidak bertemu hampir 1 bulan.
"Hiks... Maaf Ra-chan, Ibu bukan Ibu yang baik." Suara isakan terdengar, membuat senyumku seketika luntur.
"Ehh, Kaa-san?"
"Kaa-san besok akan pulang, sayang. Tunggu Kaa-san, ya, nak."
Setelah mengucapkan itu, Kaa-san menutup teleponnya.
Entah kenapa aku merasakan firasat tidak enak. Namun aku tetap memberitahu Ryouta nii-san kalau Kaa-san besok akan pulang.
***
Kini kami ada di ruang utama. Ruang utama terlihat dihiasi dengan pernak-pernik ulang tahun. Meski sederhana aku tetap bahagia. Di sini ada ke empat kakakku dan Arisu, sayang sekali Kou nii-san datang terlambat karena ada jadwal pemotretan.
Aku mengkode Arisu, Arisu mengangguk lalu pergi ke taman.
Aku pun menyuruh Ryouta nii-san untuk ke taman.
Yes! Rencana sukses!!
***
Tiba-tiba saja aku mendengar bentakan Kou nii-san yang menggelegar dari arah taman, segera aku dan ketiga kakakku lainnya menghampiri mereka.
"Jadi selama ini kau menolakku karena menyukai kakakku, Arisu!" Bentak Kou nii-san.
Ini pertama kalinya aku melihat Kou nii-san marah, sangat menyeramkan....
"A-Aku menyukai Ryouta nii-sama.... Maaf Kou nii-sama...," cicit Arisu takut-takut.
"Hooh, jadi ternyata kau suka memilih-milih, ya, Arisu," ucap Toma nii-san tajam, dia juga menakutkan....
"Bu-bukan begitu!"
Tangan Arisu ditarik paksa oleh Ryouta nii-san, dan sekarang Arisu berada di pelukan Ryouta nii-san.
Ryouta nii-san tidak mengatakan apapun, namun terlihat dia menyeringai, membuat mata Kou nii-san dan Toma nii-san memicing semakin tajam.
"Gawat..... " Aku bisa mendengar gumaman itu dari bibir Ryuu nii-san. Sementara Toshio nii san hanya diam sambil memegang tanganku erat.
"Cih, SIALAN!" Teriak Kou nii-san sambil melangkah pergi.
"Tu-tunggu Kou nii-sama!" Seru Arisu sambil berlari menyusul Kou nii-san.
Aku bisa mendengar ponsel Ryuu nii-san berbunyi, namun aku tidak mempedulikannya dan berlari menyusul mereka berdua.
Ternyata mereka berhenti di perempatan jalan kompleks.
"Kou nii-sama, maafkan aku," ucap Arisu sambil menangis.
"Cih, sana pergi!" Bentak Kou nii-san lalu berlari ke seberang jalan tanpa peduli kendaraan yang melintas.
"Tunggu Kou nii-sam-"
Arisu berniat mengejarnya, namun ada truk besar yang melaju cepat.
Dunia terasa menjerit, aku hanya bisa mendengar jeritan keras yang berasal dari diriku sendiri....
Dan saat itu aku melihat salju putih yang ternodai noda merah.....
***
Seakan tidak cukup, berita yang di sampaikan Ryuu nii-san langsung menghantamku dengan keras.
"Kaa-san.... Kecelakaan pesawat.... Pesawat hancur, semua penumpang tewas termasuk Kaa-san... "
***
"Ini salahmu karena membuat Arisu menyatakan perasaannya padaku dan juga kau menyuruh Kaa-san untuk pulang!" Ini pertama kalinya Ryouta nii-san membentakku
"Seandainya kau tidak melakukannya mereka tidak akan mati!!" Ini pertama kalinya Toma nii-san membentakku.
"Dasar pembawa SIAL!!!" Ini pertama kalinya Kou nii-san membentakku.
Seketika tanggal 14 Desember, hari ulang tahunku sekarang berubah menjadi hari kematian Ibu dan sahabatku.
TBC
•••
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top