Data 04 - Road to Inter-Middle High Final
Babak penyisihan pun berakhir dengan menyisakan 16 peserta yang berhasil melangkah maju menuju babak perdelapan final dimana masing-masing akan berhadapan satu sama lain untuk memperebutkan kesempatan masuk ke babak perempat final. Hanya 8 peserta terbaik dari babak ini yang akan berhak bertanding di babak selanjutnya yang mana persaingan akan semakin panas. Babak kali ini akan dibagi menjadi dua sesi pertandingan dengan jumlah waktu yang sama seperti babak sebelumnya.
Aku bersama Kureha-shishou sudah kembali ke tribun penonton semenjak sesi ketiga babak penyisihan berakhir demi menyaksikan peserta pada sesi keempat serta beristirahat untuk sesaat sembari menunggu mulainya babak perdelapan final.
"Sekarang babak perdelapan final sudah dimulai. Hanya tersisa 16 peserta terbaik dari babak penyisihan. Salah satunya adalah dirimu, Yuu-chi."
"Meski begitu, aku benar-benar berjuang sekuat tenaga di babak penyisihan tadi. Kurahashi-san memang sangat kuat dan lincah ketika aku berhadapannya dengan dirinya." Aku menghela nafas cukup berat karena pertandinganku tadi berjalan cukup intens.
Kureha-shishou menoleh kearahku setelah memeriksa kembali bagan pertandingan, "Sebaiknya jangan membuat dirimu lengah terlebih dahulu, Yuu-chi. Lawanmu berikutnya merupakan peserta turnamen tahun lalu yang berhasil masuk ke peringkat 10 besar terbaik."
"Siapa yang akan aku hadapi berikutnya?" tanyaku sambil menatap Kureha-shishou yang duduk disampingku seperti sebelumnya.
"Hanamiya Aoba. Itu adalah nama lawan yang akan kamu hadapi berikutnya di babak ini."
Ketika mendengar nama itu, aku langsung teringat bagaimana bentuk fisik serta kemampuannya yang pernah diceritakan Kureha-shishou sebelumnya. Dia sama-sama atlit kendo perempuan sepertiku yang sudah berlatih kendo semenjak usia muda. Aku juga dengar dari salah satu kakak seniorku kalau dia hampir seumuran dengan diriku atau mungkin bisa dibilang lebih tua sedikit dibandingan denganku.
"Lagi-lagi lawan aku akan berhadapan dengan lawan yang kuat. Mungkin lebih tepatnya, lebih kuat daripada Kurahashi-san yang aku lawan sebelumnya."
"Aku yakin kamu pasti bisa mengalahkannya. Percayalah akan kemampuanmu sendiri dan tunjukkan semuanya ketika melawannya. Apapun pasti bisa dilalui jika berusaha keras."
"Baiklah, aku akan melakukan semua itu semaksimal mungkin." Semangatku mulai berkobar kembali setelah Kureha-shishou memberikan sedikit motivasi.
"Aku senang mendengarnya."
Sesi pertama babak perdelapan final hampir berakhir, aku bersama Kureha-shihou berinisiatif untuk segera kembali turun dari tribun penonton menuju ke ruang persiapan untuk segera mempersiapkan diri dan peralatan yang diperlukan hingga sesi pertama selesai.
Semua peserta yang bertanding pada sesi pertama sudah meninggalkan arena dan beberapa diantaranya terlihat memasuki ruang persiapan dimana peserta sesi kedua termasuk diriku tengah bersiap. Aku melihat sebagian tampak cukup kelelahan karena stamina mereka terkuras cukup banyak dan keringat mengucur cukup banyak pada tubuh mereka sebagai hasilnya.
"Tampaknya stamina mereka sudah terkuras cukup banyak kalau dilihat dari banyaknya keringat yang membasahi tubuh mereka."
"Meski begitu, raut wajah mereka tidak menunjukkan sesesuatu yang membuat kesedihan maupun kepuasan atas pertandingan tadi. Justru mereka terlihat menikmati pengalaman saaat pertandingan itu." Kureha-shihou memperhatikan beberapa peserta sesi pertama yang menampakan ekspresi cukup senang dengan tawa dan senyuman kecil.
Sesi kedua langsung dimulai setelah waktu jeda istirahat habis. Aku bersama lawanku kali ini, Hanamiya Aoba, bergegas memasuki arena yang sudah ditentukan. Kureha-shihou serta pelatih dari Hanamiya-san mengikuti kami dari belakang dan memperhatikan dari tepi arena.
"Kedua pihak, mohon berikan hormat satu sama lain," ucap wasit arena setelah melihat diriku dan lawan yang aku hadapi sudah berada di dalam arena.
""Mohon kerjasamanya!!"" Kami berdua langsung membungkukkan badan sebentar untuk saling memberikan hormat.
"Bersiaplah pada posisi masing-masing!!"
Mendengar aba-aba itu, diriku dan lawanku langsung memakai pelindung kepala kami lalu segera memasang kuda-kuda pada posisi masing-masing. Aku berusaha untuk tidak menyia-nyiakan pengalaman ini berhadapan dengan salah satu peserta turnamen tahun lalu yang berhasil masuk ke peringkat 10 besar terbaik.
Pertandingan pun akhirnya dimulai setelah semua wasit dari setiap arena sudah memberikan isyarat. Aku dan Hanamiya-san langsung mengerahkan seluruh kemampuan yang kami miliki pada pertandingan ini. Aku dan dirinya saling bertukar serangan dimana masing-masing dari kami menampilkan performa yang saling menakjubkan dalam memanfaatkan kesempatan menyerang lawan serta menghindarinya.
"Benar-benar sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kureha-shishou. Salah satu peraih peringkat 10 besar terbaik di turnamen lalu memang jauh lebih menyulitkan untuk bisa mengimbanginya." Batinku dalam hati sambil terus memperhatikan dan menghadapi pergerakan Hanamiya-san dihadapanku.
Pertempuran kami berjalan cukup lama dan sengit hingga akhir waktu pertandingan dimana diriku berhasil menang dari Hanamiya-san dengan selisih poin yang cukup tipis yaitu 1 poin lebih dibandingkan dirinya. Aku menghela nafas cukup berat karena stamina serta konsentrasiku benar-benar dipacu keras pada pertempuran kami tadi.
"Hah~ selesai juga akhirnya. Aku benar-benar kewalahan."
"Sungguh penampilan yang cukup memukau tadi yang kamu tunjukkan pada saat menghadapi diriku, Ichinose-san. Selamat atas kemenanganmu." Hanamiya-san melemparkan senyumannya setelah merasa puas dengan hasil pertandingan tadi.
"Aku tidak menyangka dirimu mampu melampaui kemampuan diriku ini."
"Terima kasih atas pujiannya. Semua itu merupakan hasil kerja kerasku dan sedikit bimbingan dari mentorku."
Hanamiya-san berjalan kearahku lalu menepuk pundakku, "Tetaplah seperti itu. Semua perjuanganmu itu akan membuahkan hasil kamu inginkan. Aku mendoakanmu semoga berhasil di babak perempat final."
Aku bersama Hanamiya-san tidak lupa untuk berjabat tangan sebelum meninggalkan arena untuk mengistirahatkan diri sembari menikmati waktu jeda menuju dimulainya babak perempat final. Kami segera menemui pelatih masing-masing lalu kembali ke ruang persiapan dimana tampak 4 peserta yang menang di sesi pertama tengah beristirahat.
"Tidak terasa sebentar lagi babak perempat final akan tiba. Sebaiknya istirahatkan tubuhmu sebaik mungkin karena lawanmu berikutnya akan lebih kuat dan lincah dibandingkan tadi, Yuu-chi." Kureha-shishou memberikan sebotol minuman isotonik kepadaku.
"Mungkinkah lawanku berikutnya berada di peringkat yang lebih tinggi pada pertandingan tahun lalu?" Aku langsung meneguk minuman yang diberikan tadi setelah melontarkan pertanyaan itu.
"Tepat sekali. Lawanmu selanjutnya adalah Akasaka Haru, salah satu peserta terbaik pada pertandingan tahun lalu yang berhasil masuk ke peringkat 5 besar. Dia terkenal sangat lincah dalam pergerakan menyerang maupun bertahan serta mampu membaca celah serangan lawan sekecil apapun dan memanfaatkannya."
Kureha-shishou langsung mengeluarkan ponsel miliknya dari balik saku celana dan memperlihatkan cuplikan rekaman yang ia miliki mengenai lawanku selanjutnya. Rekaman itu diambilnya ketika pertandingan kendo antar SMP yang diadakan tahun lalu tepatnya ketika babak perempat final berlangsung.
Aku terus memperhatikan cuplikan rekaman itu dengan sangat teliti untuk memahami pola pergerakan serta tempo serangan yang nanti akan aku hadapi ketika sudah bertemu dengan lawanku tersebut. Dengan begini, aku mampu memanfaatkan celah yang mungkin saja bisa digunakan serta diriku setidaknya sudah memiliki gambaran untuk mengatur taktik di arena nanti.
Momen yang ditunggu pun akhirnya tiba tak lama jeda istirahat selama beberapa menit dinyatakan usai. Seluruh peserta yang berhasil melaju ke perempat final bergegas meninggalkan ruang bersama pelatih mereka menuju arena. Aku bersama mentorku saling melemparkan tatapan sesaat sembari berjalan mengikut mereka.
"Aku sudah berjuang keras hingga sejauh ini. Masih terdapat tantangan didepan mata yang harus dilalui lagi."
"Seluruh perjuangan ini tidak akan aku biarkan berakhir sia-sia di titik ini."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top