˖࣭̣᪽̇🧪 ๋୭̣Chapter I୭̣ ๋.˖
Beberapa hari telah berlalu sejak pertemuan di perpustakaan dan entah kenapa Chifuyu jadi sering mendatangi kelas (Y/N), katanya sih karena Baji memintanya mengajak makan siang bersama atau karena Baji memintanya membantu pemuda duta sampo yang gagal jadi limbad itu mengerjakan PR. Yah ... semua alasannya karena diperintah Baji. Chifuyu jadi terlihat seperti babunya Baji, iya kan?
Dibayar berapa kau, Chifuyu?
"(Y/N)-chan!" Lihat? Orangnya langsung datang. Panjang umur ... ngga jadi mati ditembak Kisaki, iya kan:>
Pemuda itu langsung saja memasuki kelas (Y/N) dan menghampiri si gadis yang masih terduduk di kursinya.
"Ayo makan siang bersama! Baji-san sudah menunggu di rooftop," ucap Chifuyu.
"Tapi aku—"
"Tachibana-san, kau mau menenui Takemichi ya?" Chifuyu memotong ucapan (Y/N).
"Ha'i, katanya ada sesuatu mau dibicarakan. Gomen na (Y/N)-chan, padahal tadi aku bilang kita akan makan bersama," kata Tachibana Hinata, teman sebangku (Y/N), kekasihnya Hanagaki Takemichi yang merupakan sahabatnya Chifuyu.
Sial! Padahal (Y/N) ingin menggunakan Hina sebagai alasan menghindari Baji dan Chifuyu.
"Sampai ketemu setelah jam istirahat, (Y/N)-chan!" pamit Hina, kemudian ia pergi keluar kelas.
"Ayo, (Y/N)-chan! Kau tidak mau membuat Baji-san menunggu lama, kan? Bisa-bisa aku yang dihajar ...." Chifuyu menarik tangan (Y/N) dan membawanya paksa menuju rooftop.
"T-tunggu sebentar, Matsuno-san!" jeda (Y/N), kemudian mereka menghentikan langkahnya.
"Hm? Ada apa? Apa ada barang yang tertinggal di kelas?" tanya Chifuyu.
(Y/N) menggeleng pelan seraya berkata, "B-bukan! Bukan! Aku mau ke toilet dulu sebentar, kau duluan saja, nanti aku menyusul."
"Souka ... baiklah kalau begitu aku akan menunggu."
"Ha?"
...
Chifuyu benar-benar menunggu (Y/N), tidak di depan toilet siswi langsung sih tapi tetap saja memalukan. Hei, (Y/N) itu sudah besar, tidak perlu ditungguin pipis seperti ini.
"Oi!"
Seseorang menyerukan entah pada siapa, merasa seruan itu untuknya, Chifuyu pun beranjak dari tempatnya.
"Tunggu sebentar ya, (Y/N)-chan," ucapnya sebelum menghampiri orang itu.
Sementara di toilet, (Y/N) sudah selesai buang air kecil. Merasa lega tentunya. Tapi mau tidak mau ia tidak bisa menghindar karena Chifuyu benar-benar menunggunya di luar toilet.
Ia pun keluar dan hei Chifuyu tidak ada. Ditengoknya ke kanan dan ke kiri, lihat becakku lari, wait! Kok malah nyanyi? Oke kembali ke cerita.
Satu lagi rasa lega, akhirnya ia bisa lepas dari dua pemuda cerewet itu, lebih tepatnya Baji sih yang ia maksud. Postif thinking aja, mungkin Baji begitu gara-gara gagal jadi limbad dan malah jadi duta sampo. Oke oke... ini bukan cerita komedi.
"(Y/N)-chan!" Astaga baru saja ia bersyukur karena Chifuyu tidak ada ia jadi bisa kembali ke kelas, sekarang malah Baji yang datang.
"Kenapa kalian lama sekali? Di mana Chifuyu?" tanya Baji.
"Eh? Memangnya Matsuno-san tidak bersamamu? Kukira dia pergi menemuimu," jawab (Y/N).
"Hah? Menemuiku? Aku kan menyuruhnya menjemputmu, memangnya dia pergi ke mana?" tanya Baji lagi.
(Y/N) menggelengkan kepala, lalu berkata, "Tidak tau, tadi aku ke toilet sebentar, katanya dia mau menungguku tapi saat aku keluar dia tidak ada. Mm ... mungkin Matsuno-san sudah ke atap duluan."
"Kalau begitu ayo ke sana sebelum jam istirahat habis." Ohhh ... kali ini Baji yang menyeretnya.
Sesampainya di rooftop, mereka langsung menuju tempat biasa mereka nongkrong, tapi tidak ada Chifuyu.
"Ke mana anak itu?" kata Baji.
"Oi!" Serunya pada siswa lain yang kebetulan menghabiskan waktu istirahatnya di rooftop juga. "Kau lihat Chifuyu tidak? Laki-laki berambut pirang yang sering bersamaku itu, kau tau kan?"
"Oh, Chifuyu teman sekelasku, Senpai. Dia keluar kelas sejak bel istirahat berbunyi, tapi aku tidak tau dia pergi ke mana," jawab anak yang ditanya Baji.
"Oh ya sudah, tidak arigatou karena kau tidak tau. Pergi sana." Nabok orang kayak gini enak kali ya?
Kemudian siswa itu pun pergi.
"Hahaha!" Samar-samar terdengar suara beberapa orang tertawa, sepertinya tawa mereka keras sekali ya sampai bisa terdengar ke atap 3 lantai.
Merasa penasaran, Baji pun mencari sumber suara, ia melihat ke bawah. Tak perlu waktu lama lama, ia langsung menemukan sumbernya. Sekelompok berandal sama sepertinya namun dari geng yang berbeda tengah menghajar targetnya.
Ia membelalak, terkejut melihat siapa yang menjadi target para berandal itu. Chifuyu.
"Tunggu sebentar di sini, (Y/N)-chan! Ada sesuatu yang harus kuurus," ucapnya kemudian ia langsung saja berlari meninggalkan (Y/N).
"Kei—" (Y/N) bahkan belum menyelesaikan perkataannya, tapi pemuda itu sudah lebih dulu menghilang dari penglihatannya.
Merasa ada yang janggal, ia pun melihat ke bawah tempat Baji memantau keadaan tadi. "Matsuno-san?"
卍
Bugh!
Duakh!
Kini beberapa orang tengah menghajar Chifuyu. Yap, orang yang tadi memanggilnya saat menunggu (Y/N) di toilet ya mereka ini.
Oh tentu ini bukan masalah bagi wakil kapten divisi 1 Touman. Chifuyu bisa dengan mudah menghajar balik mereka, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa Chifuyu juga kena bogem karena kalah jumlah.
Kedua belah pihak sama-sama babak belur.
"Sialan ...," keluh Chifuyu sambil mengusap bibir manisnya yang berdarah.
"Oi!" Seseorang memanggilnya dari belakang, Chifuyu pun menoleh dan
Bugh!
Ahh .. mereka curang! Mereka menggunakan senjata dan memukul kepala Chifuyu dengan tongkat kayu yang mereka temukan di sekitar gudang sekolah.
Tentu cairan merah langsung menghiasi kepalanya, denyut nyeri pun mulai dirasakannya.
"Itulah akibatnya karena kau berani menantang kami!" ucap salah satu dari mereka, Osanai Nobutaka, pemimpin geng Moebius.
Sebenarnya sepulang sekolah kemarin Chifuyu melihat salah satu bawahan Osanai tengah menggangu salah satu siswi sekolahnya, malak lebih tepatnya. Hei, ini siswi loh. Mainnya sama perempuan. Chifuyu pun tidak tinggal diam dan menghajar bawahan Osanai itu. Dan beginilah jadinya ....
"Chifuyu!"
"Baji-san? (Y/N)-chan?" Dengan cepat Baji berjalan menuju Chifuyu, disusul (Y/N) yang mengekor tak jauh di belakang Baji.
Beberapa anak buah Osanai ada yang gemetar melihat Baji, tapi sebagiannya lagi terlihat menantang, mungkin karena mereka menang jumlah.
"Matsuno-san, kep—"
"Daijoubu, (Y/N)-chan, cuma sakit sedikit kok. Kau di belakang saja, biar aku dan Baji-san yang—"
"(Y/N)-chan, aku titip Chifuyu."
"Hah?" Chifuyu yang berucap. Hei apa-apaan ini? Dititipkan pada perempuan? Luka seperti ini tidak akan membuatku lemah, aku masih bisa gelut, Baji-san! Begitu pikirnya.
"Sudahlah, diam dan lihat saja!" titah Baji. "Ini jadi seperti saat pertama kau mengenalku, kan?" Sekilas mereka—Baji dan Chifuyu—teringat saat pertama mereka berkenalan, tentu kalian tahu episodenya, bukan?
Duakh!
Bugh!
"Akh!"
"Uhuk!"
Jangan tanya siapa yang menang, ya Baji lah yang menang. Tongkat kayu tadi? Sudah Baji lempar, untungnya tidak kena orang. Kayu itu masuk ke tempat sampah yang tentu saja menyebabkan isinya tumpah.
Tenang, tidak ada guru yang melihat kok. Mungkin ada beberapa siswa-siswi yang melihatnya, tapi siapa yang berani melaporkannya? Bisa-bisa kena bogem, kan mampus. Oke, kembali ke cerita.
"Itu akibatnya karena berani macam-macam dengan anggota Touman!" ketus Baji.
"Kh! Sialan! Urusan kita belum selesai!" Osanai berucap, setelahnya ia pergi diikuti anak buahnya.
"Matsuno-san!" Tiba-tiba (Y/N) berteriak. Baji pun menoleh dan terkejut melihat (Y/N) yang tengah berusaha membangunkan Chifuyu yang tidak sadarkan diri.
"(Y/N)-chan, bantu aku menggendong Chifuyu!" titah Baji dan (Y/N) segera melakukannya. Kemudian mereka pergi ruang kesehatan.
卍
Fuhhh....
Tadinya ku mau buat sampe 2k but.... dahlah 1k aja
Oke arigatou buat semua yang udah mampir meramaikan:>
Lop yuh
Gomen bgt ku lama update, ada sedikit problem but daijoubu..
Ja mata ne~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top