˖࣭̣᪽̇🧪 ๋୭̣Chapter III୭̣ ๋.˖
Hari berikutnya.
Pagi ini Chifuyu pergi ke rumah Baji, alasannya karena ingin berangkat sekolah bersama, sekalian bersama (Y/N) juga tentunya.
Ting Tong!
Chifuyu menekan bel pintu rumah Baji.
"Kei-kun, aku bilang tidak usah! Aku bisa sendiri!"
Terdengar suara (Y/N) dari dalam rumah Baji, membuat Chifuyu penasaran dan mendekatkan telinganya ke permukaan pintu.
"Tidak apa, (Y/N)-chan, biar sekalian. Kau duduk saja, oke? Atau kau bukakan pintu, sepertinya tadi ada yang menekan bel."
"Kau yang tuan rumah, jadi kau saja yang buka! Sini, biar aku yang bersihkan!"
"Tidak, biar a—"
Prang!
Chifuyu tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi di dalam? Perlahan tangannya mulai bergerak meraih gagang pintu dan membukanya.
"Chifuyu?"
"Matsuno-san?"
Chifuyu terbelalak karena terkejut melihat posisi Baji dan (Y/N) yang ambigu. Mereka terjatuh dengan posisi Baji di atas dan (Y/N) di bawah.
"Ne, Baji-san. Menurutmu (Y/N)-chan itu orang yang seperti apa? Bagaimana jika aku menyukai orang sepertinya?"
Sekilas terlintas ucapan yang Chifuyu lontarkan kepada Baji beberapa hari yang lalu. Jelas dari perkataannya itu bahwa si pirang menyukai gadis yang kini berada di bawahnya. Pasti sekarang anak itu tengah berpikir yang macam-macam
"D-dengar, Chifuyu! I-ini tidak seperti yang kau kira! Sungguh, aku—"
"Maaf sudah mengganggu kalian!" potongnya dengan nada yang agak tinggi. Padahal biasanya Chifuyu tidak berani menyela omongan Baji. "A-aku berangkat duluan saja deh, kalian jangan sampai terlambat ya."
Chifuyu kembali menutup pintu, kemudian berangkat ke sekolah duluan, tanpa Baji dan (Y/N).
"Aiss ... anak itu pasti salah paham," ucap Baji sambil mengacak-acak rambutnya.
"Ini salahmu, Kei-kun."
卍
Pemuda berambut pirang itu berjalan cepat menuju kelasnya, seketika pikirannya kacau dikarenakan memikirkan kejadian tadi pagi.
"Yo, Chifuyu! Ohayou," sapa salah satu teman sekelasnya.
"Ohayou," sapa balik Chifuyu, kemudian ia meletakan tasnya dan dudukan di kursi.
"Woi!" Terdengar teriakan yang familier di telinga Chifuyu dari luar kelas, ya suara Baji tentunya. "Chifuyu sudah datang belum?" tanya Baji pada salah satu teman sekelas Chifuyu yang ada di luar kelas.
Aah! Pasti Baji-san mau membahas soal yang tadi! ucap Chifuyu dalam hati.
"Hei, kau! Bilang pada Baji-san kalau aku tidak ada di kelas, kep toilet atau ke kantin, ya ... terserahlah. Intinya jangan bilang aku ada di sini, oke? Atau kau akan kuhajar!" Lihat? Sekarang Chifuyu juga suka mengancam seperti Baji.
Setelahnya Chifuyu bersembunyi di kolong meja dan—
"Minggir! Aku mau masuk!" Baji menerobos teman-teman Chifuyu yang ada di pintu. "Di mana Chifuyu? Aku tau dia sudah datang. Katakan padaku atau kuhajar kalian!" Ya ampun sekarang mereka diancam kiri-kanan.
"Chifuyu memang sudah datang, tapi dia pergi lagi, mungkin ke toilet," jawab siswa yang diminta Chifuyu untuk berbohong. Sedikit berkeringat dingin, bagaimana jika Baji tahu dirinya berbohong, ia pasti akan dihajar lebih sadis daripada dihajar Chifuyu.
Baji memelototi anak itu, ingin memastikan apa anak itu berbohong atau tidak. Kemudian ia melirik tempat duduk Chifuyu. Hanya ada tasnya, tapi tidak dengan pemiliknya.
"Kalau begitu sampaikan padanya, temui aku saat jam istirahat! Kalau dia tidak datang, kaulah yang akan kuhajar!" ancam Baji lagi. Kemudian ia pergi, kembali ke kelasnya.
Setelah dipastikan aman, Chifuyu kembali memunculkan diri dan langsung menerima tatapan protes dari temannya.
"Awas ya, kalau Baji-senpai sampai menghajarku, aku akan ... akan ... tidak tau akan apa, tapi awas saja!" Ia bingung mau mengancam Chifuyu dengan apa, maj gelud juga masih leboh jago Chifuyu, bisa-bisa ia K.O duluan sebelum menghajar.
Waktu istirahat pun tiba.
Ahh ... Chifuyu ingin sekali menghindar, ia tidak mau bertemu Baji karena yang akan dibahas nanti pasti tentang kejadian tadi pagi.
"Chifuyu."
"Huwaa! Baji-san?!" Chifuyu masih merapikan buku, tapi Baju sudah lebih dulu menghampirinya. Kalau begini sih ia tidak bisa melarikan diri.
"Ikut aku," titah Baji. Kemudian ia berjalan lebih dulu. Chifuyu pun mempercepat gerakannya, ia memasukkan buku dan pulpennya ke kolong meja, lalu mengikuti Baji.
"K-kita mau ke mana, Baji-san?" tanya Chifuyu.
Baji tidak menjawab, ia terus berjalan dengan Chifuyu yang mengikuti di belakang. Tak lama kemudian mereka sampai di kelas (Y/N).
"Panggil (Y/N)-chan. Katakan padanya, ada yang ingin kubicarakan," titah Baji.
"A-aku?!"
"Ya iyalah, biasanya juga begitu, kan? Cepat panggil sana!" Baji mendorong Chifuyu masuk ke kelas (Y/N). Sungguh, Chifuyu masih belum siap bertemu (Y/N), rasanya aneh.
"Ano ... (Y/N)-ch—maksudku (Y/N)-san, kau dipanggil Baji-san," ucap Chifuyu. Entah kenapa tiba-tiba ia merubah panggilannya yang sebelumnya 'chan' menjadi 'san'.
(Y/an) menoleh dan melihat di pintu kelasnya ada Baji yang berdiri sambil menggerakkan tangannya seolah memanggilnya dan menyuruhnya ke sana.
"Hahh ... baiklah. Tunggu sebentar, aku mau membereskan ini dulu," kata (Y/N)) kemudian ia membereskan buku dan pulpen di mejanya.
Grekk ....
(Y/N) berdiri dari duduknya, membuat kursinya bergeser dan menimbulkan bunyi. "Ayo, kau tidak mau dihajar Kei-kun, kan?" (Y/N) berjalan lebih dulu menghampiri Baji, diikuti Chifuyu yang mengekor di belakang.
"Apa?" tanya (Y/N).
"Kau masih bertanya 'apa'? Kita harus menjelaskan kejadian tadi pagi, bakal (Y/N)!"
"A-ah ... soal itu ya, maaf tadi a—"
"Dengarkan dulu, Chifuyu!" Baji memotong ucapan Chifuyu. "Sebenarnya aku dan (Y/N)-chan itu bersaudara, kami sepupuan."
"Hah?" Chifuyu terdiam sejenak, agak terkejut. Jadi maksudnya mereka melakukan hubungan sesama saudara? pikir chifuyu.
"Jadi mm ... sebenarnya tadi pagi itu begini ...."
Flashback
Pagi ini ibunya Baji meminta (Y/N) berkunjung ke rumahnya, agar mereka bisa sarapan bersama. Setelah sarapan, ibunya Baji harus pergi ke luar sebentar. Jadi (Y/N) berinisiatif untuk mencuci piring dan merapikan meja makan setelahnya.
(Y/N) baru mau mengambil piring kotor, tapi Baji lebih dulu mengambilnya. "Biar aku saja yang bersihkan. Kepalaku selamat kejedot, makanya hari ini jadi rajin."
"Kalau begitu aku saja yang cuci piring," kata (Y/N)
"Tidak. Aku saja, (Y/N)-chan. Toh sekalian mencuci piringku," tolak Baji.
Ting Tong!
Bel pintu rumah Baji berbunyi, karena Chifuyu tentunya.
"Kei-kun, aku bilang tidak usah! Aku bisa sendiri!"
"Tidak apa, (Y/N)-chan, biar sekalian. Kau duduk saja, oke? Atau kau bukakan pintu, sepertinya tadi ada yang menekan bel."
"Kau yang tuan rumah, jadi kau saja yang buka! Sini, biar aku yang bersihkan!"
"Tidak, biar a—"
Tuk.
Prang!
Mereka berebut piring dan Baji tersandung kaki meja, piring-piring itu pun jatuh bersama Baji yang menimpa (Y/N). Untung hanya satu yang pecah, sisanya piring plastik.
Kriet ...
Entah terlalu lama menunggu dibukakan pintu atau karena penasaran dengan bunyi 'prang' tadi, Chifuyu masuk dan melihat posisi Baji dan (Y/N) yang ambigu.
"Chifuyu?"
"Matsuno-san?"
Pikirannya mulai melayang ke sana ke mari. Merasa tidak enak karena mengganggu momen uwu, perlahan tangannya mulai bergerak meraih gagang pintu dan membukanya.
"D-dengar, Chifuyu! I-ini tidak seperti yang kau kira! Sungguh, aku—"
"Maaf sudah mengganggu kalian!" potongnya dengan nada yang agak tinggi. Padahal biasanya Chifuyu tidak berani menyela omongan Baji. "A-aku berangkat duluan saja deh, kalian jangan sampai terlambat ya."
Chifuyu kembali menutup pintu, kemudian berangkat ke sekolah duluan, tanpa Baji dan (Y/N).
"Aiss ... anak itu pasti salah paham," ucap Baji sambil mengacak-acak rambutnya.
"Ini salahmu, Kei-kun."
Flashback End
"Nah, begitulah yang terjadi. Jadi mm ... kau jangan salah paham, oke?" ucap Baji, tapi Chifuyu masih bergeming. Ia senang ternyata Baji dan (Y/N) bukan melakukan itu, sekaligus juga malu karena berpikir yang macam-macam.
Tapi siapa yang pikirannya tidak traveling ketika melihat posisi seperti itu coba? Hmm ... kita posting saja, oke? Posting, positip tingking.
卍
Yosh! Segini dulu dah ...
Arigatou yang dah mampir, jan lupa tinggalin voment👍
A— dan gomen kalo ada typo, nanti kuperiksa lagi
Ja, matta👋🏻
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top