Bab 23
"Maafkan aku yang baru menyadarinya."
- oOo -
Kembali Valerie menunggu Ray hari ini datang. Dia kini berada di halaman rumah, sedang menyirami bunga. Termasuk bunga matahari pemberian Ray dalam usaha mengembalikan ingatannya. Pipi Valerie merona tipis. Namun, dapat terlihat di siang hari karena kulitnya berwarna putih cerah dan terkena cahaya matahari.
Ray begitu memberi warna dalam hidup yang awalnya flat atau biasa-biasa saja. Valerie terkikik pelan mengingat hal tersebut. tentu saja masih berkutat dengan aktivitasnya. Kemarin seharian Ray tidak datang, membuat hawa yang biasanya ceria menjadi sedikit suram.
Benak Valerie kembali bertanya-tanya. Kemanakah perginya Ray? Valerie rasa dia membutuhkan lelaki itu agar dapat terus tertawa. Soalnya, saat ini terasa sangat sepi tanpa kehadirannya.
Setelah selesai dengan aktivitas menyiram bunga, dia merapikan perlatan dan berjalan masuk ke dalam rumah. Rambutnya digerai bebas. Spesial untuk hari ini menurutnya.
Gadis itu berjalan-jalan didepan beberapa bingkai foto dekat teras. Kemarin ray berada di ruangan yang sama dengan Valerie walau hanya sesaat. Jemarinnya mengelus pelan foto sepasang anak kembar, yaitu Valerie Nao dan Valerina Nao.
Disebelahnya juga ada foto mamanya, Hanami Nao bersama suami baru. Benar seperti yang dikatakan kemarin. Mama Hana berpisah dengan papa lalu menikah lagi karena ingin kami berdua mendapatkan hidup lebih baik dari sebelumnya yang terlalu keras dan penuh permainan fisik.
Bahkan dia pun tidak sempat melihat jenis kelamin adiknya yang dikandung pada waktu itu. Sungguh malang, tapi sekarang mama sedang mengandung lagi anak dari papa baru adalah hal yang membuat Valerie bersyukur karena mamanya tidak terus terpuruk dalam masalah masa lalu.
Valerie tersenyum tipis.
"Aku senang. Mama sekarang gak sedih lagi seperti yang mama ceritakan kemarin," syukurnya penuh rasa lega.
Sekarang ia malah teringat sosok Ray kembali. Lelaki itu tersenyum menampilkan lesung pipinya yang imut. Rasanya pengin Valerie cubit terus setiap hari lalu menariknya supaya menjadi mie yang siap dimakan.
Manis, satu kata yang dapat Valerie ekspresikan kepada Ray. Jahil, perlakuannya lembut dan sangat membuat orang diabetes. Kalau di manga dan anime, pasti sudah mimisan berat hingga akhirnya pergi ke angkasa.
Valerie juga teringat kotak pemberian Ray. Selama ini dia hanya membaca yang miliknya saja, namun belum baca milik Ray. Valerie berlari kekamarnya. Langsung terlihat boneka pemberian Ray, little teddy bear katanya.
Valerie membuka lemari kaca dan membawanya ke atas ranjang empuk agar enak bacanya. Valerie pun membuka kotak tersebut, mengambil salah satu surat yang tampak masih baru. Dia mengeluarkan surat itu dan membuka isinya. Ternyata, ada bunga daisy berwarna orange!
Lantas ia menjadi penasaran akan isinya. Perlahan tapi pasti, Valerie membuka isinya. Dia terkekeh pelan membaca tentang definisi bunga daisy yang diberikan Ray.
Gadis itu mengambil beberapa surat lainnya yang terlihat baru, kemudian membacanya lagi. Valerie sedang merasa ingin terbang bebas. Hatinya berdebar tidak karuan. Ada apakah gerangan?
Sisa terakhir satu surat. Kusam, serta sedikit lecek. Mungkin sudah lama sekali umurnya, bertahun-tahun. Valerie merobek ujung surat itu karena memakai perekat. Secara hati-hati mengeluarkan kertas yang terdapat didalam amplop.
"Hai Valerie, Ini adalah kotak yang akan kita kuburkan dibawah pohon. Biarlah ini nanti kamu baca sendiri atau bahkan tidak sama sekali. Ah, bisa saja hanya aku yang akan tahu isi surat ini sampai tua nanti! Hehe.
Tahu gak? Kamu itu gadis pertama yang menurut aku imut banget. Soalnya bisa dijahilin sih apalagi pas tembem tembem kayak panda. Oh ya, semoga hubungan kita ini bisa beranjak sampai dewasa. Soalnya aku pengin jadi hemmm- pasangan kamu.
Ehhh bercanda kok, bercanda. Jangan marah ya?
28 Februari 2010
Tebak siapa :P"
Valerie sangat senang mendengarkan penuturan Ray dalam surat itu. Dia dilambungkan tinggi oleh seorang lelaki. Apa ini pertanda? Atau hanya sementara. Entahlah, Valerie masih ragu dengan yang hatinya katakan, maka dia memanggil mamanya dan meminjam laptop kecil.
Langsung saja Valerie mencari arti dari debaran dari dalam dirinya yang tidak kunjung berhenti ini.
"Cinta, suka heh?" tanya Valerie. Gadis tersebut memicingkan matanya. Apakah benar ini adalah pertanda suka atau cinta layaknya yang dikatakan website di internet?
Valerie kembali berlari untuk melontarkan pertanyaan yang mengganjal ini.
"Mama, apa arti dari rasa berdebar?" Valerie memiringkan kepala bagaikan anak polos yang tak tahu apa-apa soal dunia.
"Debaran? Tentang apa dulu? Habis melihat sesuatu yang manis atau horror?" Mamanya alias Hana pun menyahut.
"Habis melihat hal manis mah," jelas Valerie lagi tanpa ragu-ragu.
Mamanya langsung bisa menangkap jalan pikiran Ray. Wanita itu pun menyunggingkan senyum setipis benang. "Mungkin sedang jatuh cinta atau suka," jelas hana singkat, padat dan jelas. Berharap saja Valerie bisa mengetahui maksudnya.
Valerie pun tersentak pelan. Benar saja, ini perasaan suka. Berarti perasaan Ray terbalaskan. Tunggu, Valerie mulai menyatukan puing-puing beberapa hari ini dari perubahan sikap Ray.
Astaga karena ucapannya waktu itu?! Menganggap Ray sebagai teman. Pasti itu, Valerie yakin sekali! Tentu sakit bila hanya dianggap teman. Valerie pun tersenyum kecut. Valerie mengucapkan terima kasih kepada mamanya, bergegas ke kamar.
Gadis itu bertekad untuk menemui Ray nanti, tapi bagaimana caranya? Mendadak Valerie mendapatkan ide. Dia baru mengingta bila Valerina kenal dengan Ray. Begitupun sebaliknya. Kuncinya itu, dia harus menghubungi Valerina besok. Dia harus mendapatkan informasi tentang Ray. Itulah tekadnya.
13 Januari 2018
Salam,
GL
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top