Lapis 11 (Bag. 2)
When you no longer want to love each other, it's that you're still in love.
When you still want to love each other, it's that you've fallen out of love.
-How to be Parisian-
---
Entah sudah berapa lama Ela duduk di depan meja riasnya sambil memandangi gelang berlapis berliannya yang berkilau. Ujung kukunya mengikuti lekuk tiap permata yang terpasang. Gelangnya bergemerincing ketika dia membuka laci dan mengeluarkan sebuah kotak perhiasan. Dua belas kantong beludu merah berjajar di dalamnya. Jika Ela ingin menjualnya, dia sudah bisa memiliki rumah dua lantai di pinggiran Jakarta lengkap dengan isinya. Namun, bukan ini yang dia butuhkan. Bukan benda-benda mahal ini yang dia inginkan.
Bukan dengan semua kemewahan ini Ela ingin diikat.
Wanita itu meraih obeng emas yang disimpan di antara kantong beludu. Membuka pengait yang dipasang Damien beberapa jam lalu. Membebaskan diri dari belenggu pertama. Obeng berputar di jarinya, apakah dia akan melepas gelang yang sudah tiga belas tahun berada di pergelangannya? Ia bukan hanya pengingat untuk tidak menjadi gadis lugu, tapi juga pengikat harapannya. Apakah dia akan melepaskannya sekarang?
Obeng terlepas dari tangan, berderik di atas permukaan kaca. Kedua siku Ela bertumpu di meja, jari-jari memijat pelipis. Kepalanya penat, perasaannya lebih nyeri lagi. Muncul bayangan Damien yang menolak janji.
Jari-jarinya menelisik di antara rambut, melepas gelungan di atas kepala. Rambutnya terurai. Sesuatu jatuh di pangkuannya. Bunga aster yang tadi Aidan sematkan. Perasaan hangat mengalir dari ujung jarinya yang memegang tangkai. Seiring rasa bersalah yang menghangatkan matanya.
"Kali ini aku memikirkan orang lain."
Untuk pertama kalinya, Ela mengkhianati seorang pria yang tidak bisa berjanji setia.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top