Data Log 14 - Ouros Facility Debacle
Usai pertempuran dengan armada Tenebrae Imperium di Saturn Proxima, SS Bima Sakti dan NGS Yozora memutuskan untuk berpisah dengan Armada Regu Penyerang 141 Genestella Federation agar dapat menyelidiki sebuah informasi terbaru yang sempat disampaikan oleh GFN Ginka. Kedua kapal tersebut bergegas melaju menuju ke dekat wilayah cincin Saturnus guna menemukan tempat yang dimaksudkan.
"Apakah kamu yakin dengan informasi yang diberikan oleh GFN Ginka adalah informasi yang valid?" Lutfie sedikit bertanya-tanya sembari memperhatikan tampilan layar sensor kapal.
[Meski terdengar ambigu, tetapi aku yakin sepenuhnya apa yang disampaikan oleh kapten kapal GFN Ginka bisa dipercaya.] Nada suara yang cukup menyakinkan dapat terdengar dari ucapan Attara yang sudah mengenal betul sosok kapten tersebut.
[Bahkan, Letkol Ferdinand juga sempat meminta diriku untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut.]
"Ouros Facility ya? Kalau aku tidak salah dengar, tempat tersebut berada di salah satu titik lagrange dan titik tersebut tidak jauh dari cincin Saturnus." Ravi tampak berusaha mengingat-ingat kembali informasi yang pernah dia dengar soal Ouros Facility.
"Riska, aku yakin dirimu paham penuh soal Ouros Facility yang menjadi tempat tujuan kita berikutnya. Apakah dirimu bisa membagikan sedikit apa yang kamu ketahui?"
Riska langsung mengaktifkan kendali otomastis sebelum berbalik menghadap kearah Ravi yang duduk di kursi komando sembari menampilkan sebuah hologram kecil, "Ouros Facility merupakan sebuah stasiun luar angkasa milik sebuah faksi bernama Invicta Corona, yang mana tempat tersebut diperuntukan untuk penelitian dan pengembangan sebuah sumber energi yang tak terbatas dengan mengolah deuterium."
"Tapi sayangnya, usaha yang dilakukan berakhir tragis setelah salah satu tabung penahanan yang berisi cairan hasil pengolahan deuterium mengalami kebocoran dan memicu sebuah ledakan yang cukup kuat hingga melubangi salah satu bagian dari stasiun tersebut.
Raut wajah Ravi mulai terlihat sedikit serius ketika dirinya sedang mencerna informasi soal Ouros Facility dari Riska dan sesekali menghubungkannya dengan apa yang diingatnya. Nama Invicta Corona terdengar tidak terlalu asing bagi dirinya meski tidak mengetahui penuh soal faksi tersebut.
"Invicta Corona? Attara, bukankah Invicta Corona adalah nama dari salah satu faksi yang bernaung di bawah Gran Babel Alliance?" tanya Ravi kepada Attara yang masih mendengarkan pembicaraan yang ada di ruang anjungan SS Bima Sakti melalui saluran komunikasi.
[Ingatanmu tepat sekali, Ravi. Invicta Corona merupakan salah satu dari lima faksi yang bernaung di bawah Gran Babel Alliance sebelum pada akhirnya aliansi tersebut runtuh akibat sebuah usaha coup d'etat dari salah satu faksi yang mungkin dirimu sudah ketahui.]
"Mungkin lebih tepatnya, kita sudah pernah berhadapan langsung dengan mereka sebanyak dua kali."
Dengan adanya pembicaraan tersebut membuat waktu berlalu dengan cepat sehingga wajah dari Ouros Facility sudah tampak dekat dari balik jendela anjungan kapal. Kondisi stasiun luar angkasa tersebut tampak begitu menyedihkan dengan puing-puing yang masih melayang di dekat tempat tersebut yang mengharuskan kapal bermanuver dengan hati-hati.
Kapal SS Bima Sakti dan NGS Yozora mulai mendekat kearah salah satu dermaga yang masih tersedia agar dapat menurunkan beberapa orang untuk bisa melakukan proses penyelidikan di dalam area bangunan Ouros Facility. Keduanya berhasil merapat dengan cukup baik dimana sistem pengaman masih berfungsi dengan baik meskipun sudah ditinggalkan cukup lama.
Ravi bersama Riska, Attara dan Thulium bergegas turun dari kapal dan masuk kedalam bangunan Ouros Facility setelah mengenakan setelan pakaian khusus luar angkasa agar dapat menjaga tekanan dan temperatur tubuh tetap stabil layaknya dalam tekanan atmosfir bumi serta sebuah topeng masker khusus yang mampu mensirkulasi oksigen pemakainya. Keempatnya langsung mendapati sebagaimana mengerikannya kondisi tempat tersebut setelah insiden yang diberitakan.
"Uwaa~ ternyata dampak setelah ledakan tersebut benar-benar berimbas cukup besar di tempat ini." Riska tampak masih tidak bisa percaya ketika melihat banyaknya jasad-jasad orang dan barang-barang yang melayang tempat tersebut.
"Sepertinya ledakan itu merusak sistem gravitasi buatan dan generator oksigen di Ouros Facility." Attara terus bergerak perlahan untuk menjelajahi setiap area sambari memperhatikan sekelilingnya, "Untungnya sistem penanganan dini berhasil menjalankan tugasnya dengan mengisolasi bagian yang rusak dengan pintu palka."
"Meskipun begitu, aku tidak menyangka tempat ini masih memiliki cadangan energi untuk bisa mengoperasikan sistem pengaman di dermaga tadi."
Dengan sebuah tatapan sejenak, keempatnya dapat melihat seberapa rapatnya pintu palka besar yang berada dibelakang mereka untuk memisahkan area terdampak ledakan. Pintu palka baja tersebut tampak dapat menahan tekanan yang cukup besar untuk waktu yang cukup lama.
Perlahan tapi pasti, Ravi bersama Attara, Thulium dan Riska terus bergerak menyusuri setiap bagian dari Ouros Facility guna mengumpulkan informasi sebanyak mungkin soal hal-hal yang belum terungkap mengenai insiden yang terjadi pada tempat tersebut. Setiap informasi yang didapatkan langsung dicatat kedalam sebuah tablet khusus yang selalu Riska bawa setiap saat.
Penyusuran berakhir di sebuah tempat yang tampak seperti ruangan laboratorium untuk melakukan percobaan dan pengujian kualitas. Attara dan Thulium bergegas menyelidiki bagian terdalam ruangan tersebut sementara Ravi dan Riska berusaha menggali informasi dari salah satu unit komputer yang masih dapat dioperasikan.
"Tampaknya unit komputer ini masih dapat beroperasi, semoga saja ada informasi yang bisa digali dari sini." Riska berusaha mengutak-atik komputer tersebut untuk bisa mengakses database tempat tersebut.
Ravi secara inisiatif bergegas mengambil sebuah kartu identitas yang masih melingkar pada leher di salah satu jasad di tempat tersebut dan memberikannya kepada Riska untuk dapat membantu dirinya dalam mengakses database jika diperlukan nantinya.
Tidak memakan waktu lama setelah Riska berhasil mengoperasikan komputer tersebut dan menembus lapisan keamanan, sebuah lautan data langsung muncul di layar menandakan bahwa database berhasil diakses. Riska bersama Ravi sesegera mungkin mencari rekaman data terakhir sebelum insiden ledakan itu terjadi.
"Kalau aku tidak salah ingat, insiden ledakan pada Ouros Facility ini terjadi pada bulan September dua tahun yang lalu." Riska terus berkonsentrasi menelusuri lautan data untuk menemukan informasi yang dicari.
Hanya dalam waktu sekitar 15 menit, Riska berhasil menemukan sebuah arsip dimana data yang dicari berada setelah melalui proses yang cukup rumit. Dia dengan cepat membuka arsip tersebut dan mendapati sebuah file data dengan kode nama Valkyrie.
"Valkyrie? Nama yang cukup membingungkan untuk sebuah file data." Ravi tampak masih kebingungan dengan alasan kenapa file tersebut dinamakan seperti itu.
"Justru itu yang akan menjadi pecahan awal dari teka-teki tersembunyi yang perlu kita ungkapkan," ucap Riska sembari mencoba membuka file data tersebut.
Ketika file tersebut tersebut terbuka dan isinya mulai ditampilkan pada layar komputer tersebut, raut wajah tidak percaya sekaligus kaget terlihat pada ekspresi Riska karena tidak menduga dengan apa yang akan dijumpainya. Sebuah informasi baru yang belum sama sekali terungkap dan isi file tersebut merupakan hasil penelitian yang terdengar cukup familiar berhasil membuat dirinya diam membeku untuk sejenak
"Valkyrie Reactor Engine?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top