Akhirnya, aku memutuskan untuk mengikuti sang sopir dan pemburu itu. Di lain pihak, tampaknya sang dokter sedikit kecewa padaku.

"Sekaligus melihat-lihat kota ini, kan?" Aku berusaha untuk membela diri. Memang, ini kali pertama aku mengunjungi kota Arkham. Selain itu, sang pengemudi pun membawa mobilnya sendiri. Tentu saja, memangnya bagaimana cara menyebutnya sang pengemudi tanpa kendaraan?

Akhirnya, kami bertiga memutuskan untuk pergi ke alamat itu, meninggalkan sang dokter sendirian di depan sebuah universitas tempat titik temu yang disebutkan oleh sang penelepon.

Seluruhnya baik-baik saja, hingga akhirnya kami menemukan alamat yang dituju. Namun, pemandangan yang berbeda dalam benakku tampak di hadapanku. Sebuah rumah tua yang bahkan lebih sepi dibanding perumahanku di malam hari. Tampak tak ada kehidupan.

Pintu depan pun terkunci.

Apa yang harus kulakukan?

Jika Anda memilih untuk mendobrak pintu, pindah ke halaman 5

Jika Anda memilih untuk diam dan menunggu, pindah ke halaman 6