Insomnia - 3

".....bukan apa-apa. Oh iya, ini sudah larut dan sebaiknya Tenn-nii tidur" Riku tersenyum kecil.

Tenn menghela napasnya dan tidur di sebelah Riku.

"Kamu juga tidur, Riku. Kalau begitu, selamat malam"

"Selamat malam, Tenn-nii"

Riku terus memperhatikan Kakaknya yang kini telah berpindah ke dimensi mimpi, sedangkan dirinya sudah tidak mengantuk lagi.

".....aku akan mencoba untuk tidur"

. . .

2:37 AM

Dia terbangun karena suara hujan yang deras.

"Hujan? Pantas saja suhu kamar menjadi lebih dingin dari biasanya..." Gumam Riku.

Lalu, Riku menatap Tenn yang tertidur dengan lelap dan dia merapihkan poni Tenn yang menutupi wajah tidurnya.

"Kau beruntung ya, Tenn-nii. Dikelilingi oleh teman-teman yang sangat peduli terhadap satu sama lain"

Tangan Riku berhenti bergerak ketika Tenn tiba-tiba menggeliat dan kemudian kembali tidur. "Hihihihi....kawaii~" Riku terkekeh kecil.

Setelah itu, dia mengambil HP dan juga Headphone.

Riku memutar musik dari salah satu playlist yang bernama 'Hear it on 2 AM', lalu kembali berbaring di sebelah Tenn.

Dia pun memejamkan matanya.

. . .

7:58 AM

Tenn bangun dari tidurnya.

Dia meregangkan kedua tangannya dan menatap ke arah jendela yang kini mulai terang, dan menatap Riku yang tertidur sambil meringkuk dengan Headphone yang masih tertempel disana.

"Kenapa kamu tertidur seperti itu, Riku?"

Tenn pun melepaskan Headphone nya dengan hati-hati, lalu menyimpannya di meja dekat tempat tidur.

Lagi-lagi, Ia menatap obat yang dilihatnya semalam.

"Hanya melihat tidak salah kan?" Gumam Tenn yang penasaran.

Ia pun mengambil obat itu dan membacanya.

Obat tidur
Gunakan setiap malam sebelum tidur
Jangan gunakan dosis yang berlebihan!

"Obat....tidur? Apakah Riku memiliki masalah tidur?" Heran Tenn.

Ia pun menyimpan kembali obat itu hati-hati, dan berniat menanyakan ini kepada leader IDOLiSH7.

Saat akan membuka pintu, tiba-tiba Tenn mendengar rintihan kecil yang datang dari Riku.

"Maafkan aku......... benar-benar maafkan aku......." Rintih Riku.

Tenn benar-benar marah, dia berpikir bahwa ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin. Langsung saja dia keluar dari kamar Riku dan menemui Yamato untuk meminta penjelasan.

'Sudah kuduga ada hal aneh! Ini pasti perbuatan mereka! Aku tidak akan menerima perlakuan mereka terhadap Riku!'

Wah.....kalau sudah begini, tunggu saja nasi kotak ke rumah kalian ya~ akan ada banyak kok, tidak hanya 1:D

"Oh Tenn! Kau sudah bangun?"

"Ayo sini turun dan sarapan" ajak Yamato.

Tenn menarik tangan Yamato.

"Sebelum itu, aku ingin bicara dulu.....berdua" Ucap Tenn dengan menekankan kata berdua.

Suasana ruang makan pun menjadi berat, semuanya menatap Tenn yang terlihat marah dan auranya sangat menusuk.

"B-Baiklah...."

Yamato dan Tenn pun pergi ke tempat sunyi dan jauh dari yang lainnya.

"Nikaido Yamato"

"I-Iya!"

Tenn memicingkan matanya pada Yamato, "Katakan padaku, apa yang terjadi pada Riku"

Yamato bahkan tidak berani menatap Tenn secara langsung.

"A-Apa maksudmu...? Riku baik-baik sa-"

Brak!

"Baik-baik darimana?! Dia memiliki obat tidur dan merintih dalam tidurnya! Bahkan kemarin.....dia bersikap sangat aneh!" Seru Tenn dengan amarah yang meluap-luap.

"....."

Yamato tidak tahu apa yang harus dia lakukan, jika dia mengatakan yang sebenarnya.....maka member IDOLiSH7 dalam bahaya.

Tapi Yamato tahu, perbuatan member yang lainnya memang tidak akan bisa ia maafkan, namun setidaknya ia ingin semuanya sadar akan perbuatan mereka.

"Aku akan mengatakannya, tapi setelah itu berjanjilah bahwa kau akan menangani masalah ini tanpa adu kekerasan dengan yang lainnya", ucap Yamato sambil menghela napas.

"Baiklah, tapi aku tidak bisa berjanji karena tergantung dengan sejauh mana perbuatan mereka terhadap Riku" ucap Tenn sambil berkacak pinggang.

Yamato menatap ke arah lain dan mulai mengatakan yang sebenarnya.

"Riku kini dianggap sebagai beban oleh yang lainnya. Mereka yang kini rakus akan popularitas, tidak suka melihat Riku yang selalu menghalangi menuju posisi top dan menambah pekerjaan mereka. Mereka selalu memperlakukan Riku dengan buruk semenjak BoW kemarin"

"Aku tidak bermaksud untuk memperlakukan Riku sama seperti yang lainnya, karena aku adalah seorang leader! Sudah menjadi tugas leader untuk menjaga member-membernya untuk tetap kompak dan saling peduli satu-sama lain. Tapi...."

Yamato mengepalkan tangannya.

"..... ucapan ku sama sekali tidak memberi mereka efek, mereka terus berbuat seperti itu"

Tenn menggigit bibirnya dan memukul tembok di sebelahnya dengan kuat, badannya bergetar karena ia menahan tangis sedari tadi.

"Beraninya......beraninya mereka berbuat seperti itu pada Riku.....! Dia hanyalah seorang laki-laki dengan kondisi yang tidak sama seperti yang lainnya! Aku.....aku tidak akan memaafkan mereka!" Seru Tenn.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Yamato.

"Aku tahu, tapi aku akan membutuhkan bantuan mu" jawab Tenn serius.

. . .

Kediaman Kujou

"Ah baiklah...."

Takamasa mematikan teleponnya dan duduk di sofa sambil termenung.

"Kujou-san, ada apa?" Tanya Aya.

"Tenn menelpon, dia bilang ingin mengeluarkan Riku dari IDOLiSH7" jawab Takamasa sambil meminum es teh yang dibawa Aya sebelumnya.

Aya terkejut, "Hah?! Kenapa Tenn Onii-san ingin melakukan itu??"

"Entahlah, tapi satu hal yang pasti.....sesuatu terjadi pada Riku dan itu membuat Tenn marah besar"

Aya khawatir sesuatu terjadi pada Tenn dan Riku, apalagi dia mendengar jika Riku terlibat sebuah rumor.

"Aya, tolong suruh para pembantu untuk membereskan kamar tidur yang kosong. Kita akan siapkan satu kamar kosong khusus untuk tamu penting kita"

"Baik, Kujou-san!"

Aya pun pergi untuk melaksanakan perintah Takamasa, meninggalkan Kepala Keluarga Kujou sendirian di ruang TV.

"Nanase Riku....keadaanmu sekarang mengingatkan ku pada saat aku masih menjadi manajer Zero...."

Takamasa tersenyum kecil.

"Kalau begitu, haruskah aku membesarkannya sama seperti Tenn? Jika begitu, aku harus meminta izin kepada orang tuanya"

Di satu sisi...

Kini Yamato dan Tenn tengah berada di kamar Riku, menatap sang pemilik kamar yang kini masih tertidur dengan lelap.

"Apa....kau yakin, Kujou? Sebentar lagi adalah konser gabungan kedua di Zero Arena, Riku tidak bisa keluar begitu saja" ucap Yamato.

"Mau bagaimana lagi, Nikaido-san? Kondisi Riku menjadi seperti ini, jika dibiarkan begitu saja akan menjadi berbahaya" Tenn mengelus pipi adik kembarnya dengan lembut.

"Itu benar, setidaknya tunda saja dulu hingga konser gabungan itu selesai. Dan kita tidak tahu apakah Sachou akan memperbolehkan atau tidak"

Tenn menatap pada Yamato.

"Untuk masalah diperbolehkan atau tidak, aku sudah menyerahkannya pada seseorang. Dan kita juga butuh persetujuan dari Riku"

"Benar, pendapat Riku berperan penting dalam diskusi ini"

Tak lama kemudian, Riku pun bangun.

"Eh...? Yamato-san dan Tenn-nii? Kenapa kalian ada di kamarku?" Heran Riku.

"Nikaido-san hanya ingin mengecek keadaanmu, dan aku baru saja bangun hehe" bohong Tenn.

Riku tersenyum kecil.

"Aku akan mengambilkan sarapan untukmu Riku, tunggu disini" ucap Yamato sambil mengacak-acak rambut Riku.

Yamato pun keluar dari kamar Riku.

"Nee Riku, bagaimana jika kau tinggal denganku?"

"Eh? Tiba-tiba? Kenapa?"

Tenn menatap Riku tepat di matanya.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Nikaido-san, tentang apa yang terjadi padamu" ucap Tenn.

"....."

"Aku tidak bisa membiarkan mereka untuk merusakmu lebih dalam, Riku! Kau tidak pantas diperlakukan seperti itu!" Tenn kembali meneteskan air mata.

"Sebagai seorang Kakak, aku merasa gagal untuk melindungimu dan bahkan terlambat menyadari kondisimu saat ini...."

Riku menghampiri Tenn dan memeluknya dengan erat.

"Ini bukan masalah yang besar, Tenn-nii. Aku hanya sedikit tertekan karena konser gabungan akan datang, dan aku memiliki masalah tidur tapi itu bukan hal serius. Selama aku dalam pengobatan, semua itu akan hilang begitu saja" ucap Riku.

Tenn melepas pelukannya dan memegang kedua pundak Riku.

"Itu adalah hal serius, Riku! Kau tidak bisa menganggapnya enteng, aku sangat khawatir...." Ucap Tenn sendu.

"Aku juga sudah mengabari Kujou-san! Setelah konser gabungan nanti, kau akan tinggal denganku dan Hiatus sementara dari dunia idol"

"Tapi-"

"Ssshh....tidak ada tapi-tapian, Riku. Ini demi dirimu sendiri, berada disini lebih lama akan semakin membuatmu tertekan. Jika kau sudah sangat siap, kau bisa kembali kesini" Tenn tersenyum.

Riku yang sedari tadi terdiam, kini menangis tersedu-sedu.

Benar ya.....masih banyak orang yang peduli di luar sana meskipun itu orang yang belum kita kenal lama, dan Riku benar-benar beruntung memiliki seorang Kakak seperti Tenn.

"Arigatou Tenn-nii, aku.... memang sudah tidak bisa menahan semuanya lebih lama lagi....." Isak Riku.

Tenn menepuk-nepuk punggung Riku, "Kau sudah melakukan yang terbaik untuk menahannya, Riku. Kau benar-benar anak yang kuat"

Dan di hari itu juga, setelah pergi meminta izin pada orang tua Nanase, Takamasa pergi ke Takanashi Pro untuk menemui Otoharu.

Apa yang akan dikatakan Takamasa pada Otoharu?

TBC

Maaf menunggu lama~

Semoga kalian suka dengan chapter ini( ◜‿◝ )

See you next update!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top