Part 4
Ada tidak orang yang lebih menyedihkan daripada dirinya? Claire akan memberikan semua simpanan yang ia miliki hanya untuk bertaruh bahwa tidak ada yang lebih menyedihkan daripadanya. Pertama, ia kehilangan bayi-nya dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Kedua, Claire kehilangan Sam, pria yang selama ini berada disisinya—kekasihnya.
Dan sekarang ia terjebak dalam permainan Dave, sahabatnya sendiri hanya untuk memenangkan hati Clara, saudara kembarnya. Sial. Claire bersumpah tidak ada yang lebih bodoh, gila, dan menyedihkan dibanding dirinya.
Jasad Sam ditemukan di New York. Itu yang disampaikan Luke. Awalnya Claire berpikir tidak mungkin itu adalah Samuel. Mungkin pria lain yang sialnya berada ditempat kejadian. Tapi siapa? Seingat Claire, tidak ada pria lain yang berada dimobil Samuel kecuali pria itu sendiri.
Dan sekarang telah ditemukan jasad didalam mobil pria itu.
Jadi apa yang harus ia lakukan memangnya? Claire menggenggam kedua tangannya yang berada dipangkuannya. Jantungnya berdebar dan ia merasa ingin berteriak. "..Kamu bilang kamu akan kembali padaku. Dasar pembohong.." gumamnya seperti berbisik.
Ini sudah kesepuluh kalinya ia bergumam seperti itu dan kini ia merasa seperti orang bodoh yang berbicara pada dirinya sendiri. Kamu bodoh, Claire. Dasar idiot! Tiga bulan. Sudah tiga bulan Samuel menghilang dan ia masih berharap pria itu berada diluar sana dalam keadaan sehat.
Mungkin seperti difilm percintaan yang sering ditontonnya ketika bosan. Sang pria kehilangan ingatan atau terluka dan tidak sadarkan diri. Tapi tiga bulan?
Kalau ini adalah film, mungkin sang pria sudah datang tertatih-tatih kearahnya dan mendadak memeluknya. Tapi tidak ada, berapa kalipun Claire terjaga dimalam hari, Samuel tidak kembali. Tidak mendadak memeluknya, tidak mendadak datang dihadapannya. Tidak ada..
Ya Tuhan, Claire sangat merindukan pria itu. Seharusnya waktu pria itu memutuskan untuk berpergian jauh, ia menemaninya. Walaupun kedua orangtuanya menghalanginya, seharusnya ia tetap mati-matian menemani pria itu.
Kamu bodoh, Claire. Dasar gadis idiot. Sekarang Samuel sudah tidak ada. Apa yang mau kamu lakukan?Bahkan kamu sudah kehilangan anakmu sejak tiga bulan yang lalu. Claire mendesah dan menangis secara bersamaan, karena ia bahkan tidak bisa memutuskan apa yang ingin dilakukannya. Ia tidak ingin menangis, sama seperti Clara yang menangis diam-diam pada malam hari, berharap tidak ada yang mendengarnya.
Tapi Claire selalu mendengarnya. Dan kini dia-lah yang melakukannya.
Claire benci menangis karena ia tidak pernah menangis sebelumnya. Ia tidak pernah merasakan kekurangan, dan Claire dilimpahi begitu banyak kasih sayang. Sangat berbeda dengan Clara. Tapi sekarang ia juga menemukan alasan yang bagus untuk menangis.
"..Kamu pembohong.." bisik Claire disela-sela tangisnya, "...Dasar kamu pembohong, Sam.."
Beberapa orang yang lalu lalang di dekat toko bahan pangan itu sesekali melirik kearahnya. Claire seperti orang gila, mungkin seperti wanita depresi yang habis ditinggal kekasihnya. Tapi ia tidak gila atau depresi, atau mungkin sekarang ia berada ditahap itu?
Mendadak seseorang menepuk bahunya dan membuatnya sadar dari lamunannya. "Phillip?"
"Hei, Cla. Kamu sedang apa disini?" Phillip tersenyum dan duduk disebelah Claire. "Ada yang sedang kamu pikirkan?"
Claire menggeleng lembut, "Tidak juga. Hanya menikmati kesendirian saja. Kamu sendiri? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Claire berusaha mengubah topik pembicaraan
"Aku sedang mendaftar di Grande Ecole, aplikasi sudah dibuka dan aku tidak ingin ketinggalan"
"Kamu mendaftar di universitas ternama itu?" Tanya Claire terkejut. Itu universitas yang sama dengan yang diinginkan oleh saudara kembarnya, walaupun pada akhirnya Clara tidak bisa masuk karena gagal saat ujian seleksi terakhir.
Phillip tersenyum lebar dan mengangguk. "Tidak ada salahnya kita mencoba. Lagipula aku ingin mengikuti latihan advertising disana. Jadi, apa yang kamu lakukan disini? Menikmati kesendirian?" Phillip mengejek Claire sambil tersenyum
Kalau saja dulu Phillip bukan homosexual dan kalau saja pria itu mendekatinya lebih dulu daripada Samuel, pasti Claire akan memilih Phillip dibanding pria itu. Pria bodoh yang kini meninggalkannya sendiri dan bahkan membuatnya sedih.
Tidak, Kalau Samuel tidak mendekatinya, mungkin saja Claire akan jatuh cinta dengan Dave—sahabatnya sendiri. Semua kemungkinan bisa saja terjadi, tapi kenyataannya yang bisa membuatnya jatuh cinta hanyalah pria bodoh itu. "Kamu tidak bersama Clara, Phil?"
"Ah, dia pasti sedang asik berlatih di kelas dan tidak mau diganggu" jawaban itu mengundang tawa dari Claire dan Phillip tersenyum lebar, "Akhirnya kamu tertawa"
Claire terdiam dan menutupi mulutnya dengan sebelah tangannya. Ia berdeham sedikit, "Memangnya biasanya aku tidak tertawa?"
"Kamu terlihat begitu sedih dari tiga bulan yang lalu" Phillip menatap Claire dengan serius, "Apakah ini karena Lawson?" ketika Claire tidak menjawab, Phillip menghela nafas panjang lalu menepuk kepala gadis itu dengan lembut, "Semuanya akan baik-baik saja, Cla. Kamu harus percaya itu"
Tidak. Semuanya tidak baik-baik saja Phil. Segalanya berubah ketika informasi itu sampai ditelingaku.. Alih-alih mengatakan hal itu, yang dilakukan Claire adalah mengangguk. "Kamu benar. Segalanya akan baik-baik saja"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top