Bumi tempat tinggal kita ini nyimpan banyak keindahaan alam. Dan bumi kita ini juga menyimpan banyak misteri yang masih belum terpecahkan. Beberapa fenomena alam yang terjadi bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Sebagian lagi masih berupa misteri besar bagi manusia.

Jika kamu sudah mendengar tentang fenomena Super Moon yaitu fenomena langit yang terjadi ketika bulan diterangi sepenuhnya oleh cahaya Matahari. Namun, kita tidak akan membahas itu. Pernahkah mendengar tentang Super Bloom? Jika belum, di bab ini akan kita bahas tentang itu. Sedikitnya bisa memberikan informasi tentang fenomena alam tersebut.

Mengutip dari Wikipedia, Super Bloom adalah fenomena botani padang pasir yang langka di mana proporsi bunga liar yang luar biasa tinggi yang benihnya tertidur di tanah gurun berkecambah dan berkembang pada waktu yang hampir bersamaan. Fenomena ini dikaitkan dengan musim hujan yang luar biasa basah.

Super Bloom hanya terjadi di California, Amerika Serikat. Dan pada tahun 2017 kemarin, fenomena Super Bloom terjadi kembali di California, sebelumnya terjadi di tahun 2005. Tempatnya di beberapa sudut gurun di California. Death Valley (lembah kematian) yang berupa gurun tandus, ngarai curam dan bukit pasir ini membentang antara California dan Nevada. Gurun tandus tersebut tiba-tiba dipenuhi dengan dengan hamparan bunga-bunga liar pada musim semi.

Death Alley yang senyap nan tandus berubah menjadi hamparan bunga. Bunga yang tumbuh pun bunga yang tidak biasa. Merupakan bunga-bunga liar. Di antaranya ada mawar gurun atau Geraea canescens, Phacelia (Phacelia crenulata), Golden Evening Primrose (Camissonia brevipes), Dandelion gurun (Atrichoseris platyphylia), dan Bigelow Monkeyflower (Mimulus bigelovi).

Wilayah Death Valley terkenal dengan perubahan suhu yang sangat ekstrem. Iklimnya dari dingin bisa berubah menjadi panas dan kering. Bisa mencapai suhu 60 derajat Celcius. Tempat ini seperti gurun pada umunnya yang hanya terdapat pasir dan kerikil. Inilah sebabnya dinamakan Death Valley.

Namun, Death Valley tidak baner-benar menjadi lembah kematian. Karena di dalamnya bersemayam bibit-bibit bunga liar yang sedang menunggu untuk mekar.

Gurun pasir yang tandus biasanya tidak ditumbuhi tanaman. Namun tiba-tiba dipenuhi hamparan bunga warna-warni. Ini terjadi karena pengaruh curah hujan tinggi dan berbeda dari biasanya serta musim dingin. Sehingga menyebabkan kadar air tersimpan di dalam tanah.

Fenomena ini biasanya terjadi 10 tahun sekali. Dan biasanya puncaknya pada pertengahan sampai akhir Maret. Biji-biji bunga liar yang memiliki lapisan luar tebal dapat bertahan sampai puluhan tahun. Seperti tertidur sampai saatnya kembali mekar. Dan akhirnya mekar secara bersamaan.

Super Bloom kembali terjadi pada tahun 2019. Gurun Anza-Boreggo Di California kembali dihiasi bunga warna-warni.

Ada pun bunga-bunga yang menghiasinya seperti bunga poppy, verbena pasir ungu, bunga monyet bigeglow merah muda, serta bunga primrose. Gurun Anza-Borrego yang semula gersang mendadak penuh dengan bunga.

Bunga poppy adalah tumbuhan semusim. Memiliki kuntum berwarna merah, kuning, dan putih merupai cangkir. Masih termasuk ke dalam tumbuhan berbunga subfamili Papaveroideae dari keluarga Papaveraceae. Dan bunga poppy sendiri adalah bunga nasionalnya California, Amerika Serikat.

Ketika bunga-bunga bermekaran mengundang banyak kupu-kupu untuk datang. Pemandangan di sana pun menjadi sangat cantik. Dan bunga-bunga itu tidak lagi tumbuh di beberapa titik, tapi memenuhi gurun. Hampir lebih dari 80.000 kilometer luasnya gurun yang ditumbuhi bunga-bunga liar. Menjadikan gurun terlihat berwarna-warni.

Super Bloom kali ini terjadi dalam waktu singkat. Mungkin disebabkan karena hujan yang terjadi di awal dan akhir musim dingin yang terasa lebih hangat.

Fenomena langka ini sangat ditunggu oleh banyak orang. Mereka ingin menyaksikan langsung saat gurun tandus berubah menjadi padang bunga berwarna-warni. Dan ketika Super Bloom terjadi, fenomena unik yang langka ini bisa menyedot ribuan turis untuk berbondong-bondong mengunjunginya. Bahkan katanya mencapai 50.000 orang turis yang datang.

Hal ini menyebabkan kemacetan parah di jalan yang menuju Gurun Anza-Borrego di California. Siapa yang tak ingin melewatkan fenonema langka ini. Mengabadikannya ke dalam jepretan kamera. Hamparan bunga warna-wrni yang menutupi lembah dan bukit gurun tampak begitu indah memesona. Jika anak muda sekarang akan menyebutnya dengan istilah Instagramable. Tempat yang cocok untuk memofoto atau berswafoto. Spot indah dan cantik.

Namun, kedatangan turis-turis ini malah membuat Gurun Anza-Borrego yang indah menjadi rusak. Bagaimana tidak, bunga-bunga liar itu terinjak-injak. Dan membuat Gurun ini pun ditutup untuk sementara. Turis-turis juga meninggalkan tumpukkan sampah yang sangat banyak. Bukan hanya menyebabkan rusaknya bunga-bunga, tapi menyebabkan masalah baru. Kondisi gurun menjadi kotor karena sampah.

Selain bunga-bunga yang rusak karena terijak, kedatangan turis yang sangat banyak menyebabkan bermunculan toilet umum. Ini juga mengurangi keindahan gurun. Dan penduduk setempat pun merasa tidak nyaman karena dampak kemacetan yang timbul. Sangat disayangkan jika fenomena alam langka ini rusak karena turis yang hanya ingin melihatnya.

Sebagai pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam, sebaiknya menjaga ketertiban, patuh peraturan petugas, dan tidak merusak objek wisata.

Seandainya fenomena Super Bloom ini terjadi di Indonesia, sudah barang tentu akan banyak warga juga yang ingin mengunjunginya. Nah, apakah kamu tertarik untuk menyaksikan fenomena langka ini? 

Sumber:

Gambar dari Pinterest

https://www.adventuretravel.co.id/blog/super-bloom-menghidupkan-lembah-kematian

https://bobo.grid.id/amp/081663674/super-bloom-saat-bunga-liar-mekar-beberapa-tahun-sekali-di-gurun?page=all

https://bobo.grid.id/amp/081674215/sedih-superbloom-yang-mekar-di-gurun-california-saat-ini-rusak?page=all

https://m.trubus.id/baca/27111/super-bloom-fenomena-langka-saat-bunga-liar-bermekaran-di-gurun-california

https://jogja.tribunnews.com/2019/03/20/tak-cuma-di-indonesia-taman-bunga-juga-rusak-terinjak-injak-wisatawan-pemburu-selfie