Hoax Kesehatan
Apa yang lebih berbahaya daripada hoax politik yang memecah belah? Jawabannya adalah hoax kesehatan yang menyesatkan.
Bayangkan, seseorang yang divonis terkena penyakit yang berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera, bagaimana perasaannya? Sedih, takut, bingung. Apalagi kalau tindakan medis yang harus dijalani mencakup konsumsi sejumlah besar obat, suntik-menyuntik, atau tindakan operasi. Pasti makin takut. Pada kondisi psikologis sedih, takut dan bingung tersebut, seorang temannya menawarkan "produk kesehatan" yang diklaim bisa menyembuhkan tanpa melalui prosedur operasi. Putus asa karena penyakitnya yang parah, orang tersebut juga mengikuti segala saran terkait obat2an herbal dan beragam terapi alternatif. Semua hal itu memang menghabiskan banyak biaya, tapi tidak apa-apa asalkan bisa sembuh tanpa obat kimia yang menimbulkan banyak efek samping dan tanpa operasi.
Bayangkan, pada keadaan putus asa seperti itu seseorang mengharapkan kesembuhan, tapi ternyata "produk kesehatan", "obat herbal tanpa efek samping" dan "terapi alternatif" tersebut semua hanya hoax. Efek "lebih segar" yang diperoleh di awal "terapi" hanya efek sugesti. Seiring berjalannya waktu, penyakitnya makin parah, kondisi patologisnya tidak dapat lagi diperbaiki bahkan dengan operasi.
Lalu si penjual produk kesehatan dan obat herbal tanpa efek samping tersebut hanya berkata "Namanya juga ikhtiar. Dengan ijin Tuhan bisa sembuh. Jika ternyata tidak bisa sembuh, ini bagian dari cobaan Tuhan yang harus diterima dengan tabah."
Lalu beberapa hari kemudian si pasien tersebut menemukan status penjual produk kesehatan tersebut jalan-jalan ke luar negeri karena berhasil menjual banyak produknya.
Bagaimana perasaan si pasien?
* * *
Lalu bayangkan seorang guru TK yang sedang hamil. Ketika melahirkan, ternyata bayinya mengalami kecacatan. Setelah ditelusuri, saat guru tersebut hamil, ia sempat demam seperti flu, saat beberapa muridnya juga mengalami demam-flu. Barangkali saat itu sang guru bukan hanya tertular virus influenza, tapi rubella, yang menyebabkan janinnya tumbuh tidak sempurna.
Seumur hidup sang guru tsb harus membesarkan anak yang mengalami cacat karena tertular virus anak lain (Itupun kalau si bayi mampu bertahan hidup lama), padahal sebenarnya sang guru TK tsb dapat terhindar dari penularan virus rubella kalau semua anak2 TK di sekolahnya sudah divaksin MR/MMR.
Sayangnya, masih banyak orangtua yang enggan memvaksin anaknya karena khawatir dengan halal/haram vaksin. Banyak juga yang berkata "vaksin menyebabkan autisme". Ada lagi yg lebih tega berkata "ini kan anak saya, terserah saya dong dia divaksin atau ga, kan ga akan merugikan orang lain", padahal keputusannya untuk tidak memvaksin anaknnya berdampak signifikan bagi herd immunity, yang justru sangat bisa merugikan orang lain.
* * *
Masih banyak hoax2 kesehatan, mulai dari yang dampaknya serius, sampai bisa bikin ketawa sampai nangis. Itu mengapa saya menulis ini. Harapan saya, minimal follower saya bisa lebih aware dengan info2 kesehatan yang sebenarnya hoax sehingga tidak mudah tertipu.
Saya tahu wattpad ini bukan platform yang cocok buat bahas hal serius kayak gini. However, i will try to write it at its simplest way, sehingga Kakak2 pembaca nggak capek bacanya. Hehehe.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top