5
"(Name), aku mencintaimu~ "
"Ya ya, aku juga, tapi ku harap kau tahu kalau aku tidak akan kenyang jika hanya memakan cinta"
"Aku tahu, tapi yang bisa ku lakukan hanyalah mencintaimu"
Mungkin, kedatangan Tenn hari itu adalah sebuah kesalahan. Pasalnya sedari tadi ia harus mengamati kebucinan dua orang ini. Hey, apa mereka ingat kalau ada dirinya yang juga duduk satu meja dengan mereka ?
"Nee-san, Yamato nii-san, apa kalian ingat kalau aku masih ada di sini ?"
"Masih, kau lanjut makan saja dan abaikan kami berdua, soalnya aku masih ingin menyerukan lantunan cintaku untuk (Name) !!"
(Name) menahan wajah Yamato yang mencoba mendekatinya, kemudian menatap Tenn dengan wajah memerah menahan malu.
"S-seperti yang Yamato katakan, Tenn, abaikan saja dia"
Tenn terdiam, ia masih menatap Yamato yang tak henti-hentinya mengeluarkan kalimat bucin sembari menyantap telur gulung penuh cintah buatan kakaknya.
Setelah telur gulung itu tertelan, Tenn kembali membuka suara. "Aku bingung kenapa nee-san bisa menikah dengan makhluk hidup sepertinya"
'Sama, Tenn, aku juga bingung !'
"Apa lagi kalau bukan karena cinta !!"
"Ku harap kakakku tidak sakit perut karena harus mendengar kalimat mu yang seperti itu, aku yang baru beberapa kali mendengarnya saja sudah mual"
"Heh, itu karena kau-nya saja yang jomblo !"
Yamato tak mau kalah, ia membalas ucapan Tenn sembari mengacungkan sumpit itu padanya.
"Tidak, aku sudah punya pacar, banyak malahan"
Suara sumpit yang terjatuh membuat keduanya mengalihkan pandang pada perempuan yang duduk di sebelah kanan Yamato.
(Name) menatap Tenn dengan wajah tercengang. Tenn ? Adiknya punya pacar ? Banyak ? Tenn diam-diam punya harem ? Dan adiknya ini tidak memberi tahu dirinya ?!
"...T-tenn, kau diam-diam membuat harem ?"
"Tidak, bukan begitu, nee-san, kau salah paham"
Tenn diam-diam membuat harem, lalu bagaimana dengan Riku ? Apa Riku juga sudah punya pacar ? Oh tidak, (Name) tidak bisa membayangkan seorang Nanase Riku punya pacar.
Saking shock-nya (Name) ia sudah tidak sanggup berkata-kata lagi. Tubuhnya ambruk ke sandaran kursi dengan nyawanya yang sudah diujung tanduk.
Yamato dengan panik kemudian memindahkan (Name) ke dalam dekapannya.
"(Name) bertahanlah ! Jangan pingsan dulu ! Tapi kalau pingsan karena tertembak panah asmara-ku tidak apa-apa !"
Yamato masih sempat-sempatnya menggombal, Tenn sendiri langsung berlari ke kamar mandi dan muntah di sana.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top