Special Chapter - Player's Diary [1]

Malam ini, semuanya sibuk dalam kamar masing-masing. Sampai seseorang mengetuk pintu kamar [Name].

[Name] yang sedang sibuk dengan diary nya terkejut. Dia berjalan kearah pintu dan membuka pintunya.

"Oh, Pony.. Ada apa?" Tanya [Name] begitu mengetahui Pony telah mengetuk pintunya.

"Mimi memanggilmu, dia minta tolong untuk membantunya membuat makan malam." Jawab Pony dan menjelaskan.

"Owalah.. Okelah!" Balas [Name] dan langsung berlari ke lantai bawah.

Pony yang masih diam di depan kamar [Name] lantas penasaran dengan buku bersampul coklat diatas tempat tidurnya. Entah kenapa dia tertarik untuk membaca buku tersebut.

Pony duduk di atas tempat tidur [Name], dan mengambil buku tersebut untuk dibaca.

Day 0
Aku dan Rey masuk ke game piggy ini, ternyata seseram itu yang namanya game horror. Aku berharap bisa keluar dari sini untuk menamatkan game ini.

Pony mengangkat satu alisnya, sambil bergumam. "Ini beda dengan diary yang pernah kucolong dari tas [Name].."

Day 1
Di chapter 1 ini, seingatku aku ditugaskan untuk menyelidiki laporan tentang seorang anak hilang bernama "George" Eh, George apa Georgie sih? Lupa. Aku dan Rey muncul disebuah kamar di Piggy, aku merasa kepalaku sedikit sakit, dan kami harus mencari cara untuk keluar dari rumah menyeramkan ini, aku mulai melihat ada yang tidak beres. Luar biasa sepi dan aneh. Angin kegelisahan menyelimuti saat aku melangkah keluar dari kamar itu. Tanpa bereaksi sejenak, seseorang muncul dibelakangku dengan aura menyeramkan. Aku bertemu dengan seekor pig yang aneh dengan mata yang berbeda dan lapar akan hal ini. Ia tidak berbicara, ia hanya mengejarku. Mengerikan. Segera setelah aku dan Rey melarikan diri dari rumah tersebut, aku memutuskan untuk pergi ke stasiun dan mencari bantuan. Tapi Rey mengingatkanku, aku tidak hafal jalan daerah sini. Kenapa ingatan diriku saat menjadi detective di dunia ini tidak ada?

Pony bergidik ngeri. Rasanya sedih melihat [Name] harus mengalami hal seperti itu.

Day 2
Ketika aku dan Rey 'akhirnya' sampai di stasiun, aku merasa tempat ini luar biasa sepi. Tidak ada petugas yang menjaga didepan, jadi kriminal menggedor pintu sel mereka... Tapi... Tidak ada, mereka tidak ada. Kemudian, mic diatas pintu depan bersuara, itu peringatan untuk pergi ke garasi. Aku dan Rey pergi mengelilingi stasiun ini, Rey menemukan bahan bakar. Aku menyuruh nya untuk menyimpan nya saja. Saat aku pergi hendak membuka kunci garasi, aku bertemu lagi dengan pig yang tampak aneh. Tampaknya memiliki mata hitam dan sikap kekerasan, Sama seperti yang terakhir. Ada apa dengan hewan-hewan ini? Apa yang terjadi pada mereka, dan apa yang membuat mereka seperti ini? Begitu aku membuka pintu garasi, dan berbicara dengan petugas di mobil merah itu sebentar. Rey mendadak hilang dari sampingku. Ternyata dia mengambil buku tebal dari atas meja. Katanya itu data tentang para polisi dan narapidana. Aku sedikit memarahinya, mengisi bahan bakar mobil dan pergi bersama polisi itu, aku merasa ketakutan menguasai ku. Aku keluar, tetapi tidak merasa aman. Aku perlu mencari tahu apa yang sedang terjadi di game ini. Di tengah jalan, petugas polisi ini memberi tau bahwa dia sedang mendapat jatah libur, aku merasa tidak enak. Eh, tapi dia mengenalku. Aku jadi bingung, tapi Rey memberi tau bahwa dia petugas Doggy. Partner lamaku, untung saja dia membawa buku itu, aku tarik kata kataku saat memarahi Rey tadi.

"Doggy.. Officer Doggy.." Pony mengatakan itu dengan lirih. Dia membuka halaman selanjutnya.

Day 3
Ternyata bahan bakar yang Rey ambil hampir kosong, karena kami berpikir bahwa bahan bakar akan segera habis. Lebih buruk lagi, kami berhenti di tengah kota. Beberapa "terinfeksi" (seperti yang disebut Doggy) mengepung mobil kami. Kami bergegas ke gedung terdekat, Galeri. Kami belum pernah ke sini sejak kami mulai menyelidiki perampokan yang dilaporkan bulan lalu, Kata Doggy.  Tampaknya menjadi sedikit rusak, juga. Kami dengan cepat menyegel gedung, hanya untuk segera menyadari bahwa yang terinfeksi juga masuk. Sangat aneh melihat suatu tempat yang dulu begitu tenang, menjadi sangat kacau. Doggy mengatakan kepada ku bahwa dia tidak pernah menyukai galeri. Aku dan Rey tertawa, padahal gambar gambar disini bagus, lho.

Pony sedikit tertawa karena mengetahui bahwa dia tidak menyukai hal seperti ini. Meskipun dirinya sama saja, dia tidak pernah mendatangi tempat seperti galeri ini.

Zizzy membuka pintu kamar [Name], Pony terkejut karena Zizzy tidak mengetuk terlebih dahulu. "Astaga, Zizzy! Kau mengejutkan ku, apa yang kamu lakukan disini?"

Zizzy menatap Pony. "Harusnya aku yang bertanya." Jawabnya dan menatap Pony datar.

"Nyolong diary [Name]." Balas Pony tanpa rasa bersalah

"Bukannya waktu itu udah? Dia sampe nangis loh gegara rahasia tentang dia dari dunia lain kebuka." Ujar Zizzy lagi.

"Beda lagi nih, lebih lengkap, keknya.."

"Yowes, aku ikutan deh." Balas Zizzy dan duduk disebelah Pony, Pony menatap Zizzy datar.

Day 4
Doggy, aku dan Rey telah aman dan sehat di hutan ini selama berminggu-minggu sekarang. Kami telah diam-diam mengunjungi kota-kota kecil dan mengambil persediaan dari mereka. Kami juga memasang beberapa teka teki agar yang terinfeksi tidak kesini. Kami berbicara selama berhari-hari tentang apa yang akan kami lakukan setelah ini selesai. Doggy mengatakan dia ingin pergi ke selatan suatu hari nanti dan mengunjungi monumen dan reruntuhan tua. Rey? Pengen jadi tinggi katanya. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan. Aku tidak bisa mengalihkan pikiranku dari keadaan dunia. Suatu malam, aku bangun untuk menemukan botol ramuan yang pecah, kosong. Rey dan Doggy yang menghilang. Aku melihat sekeliling dan menemukan Rey, dia tertembak di kakinya. Dia mengatakan ada orang yang membuat Doggy terinfeksi, yang berarti dia sekarang adalah salah satu dari mereka. Rasanya tenggelam, dan aku merasa lemah. Dari mana ramuan ini berasal, dan mengapa dia meminumnya! Dia memiliki mata merah, tidak seperti yang lain. Suatu hari, aku akan sampai ke dasar ini. ketika aku dan Rey ingin meninggalkan hutan untuk tidak lagi dihadapkan dengan yang terinfeksi, aku menemukan radio dengan suara yang memerintahkan ku untuk pergi ke sekolah. Berpegang teguh pada apa pun untuk mengalihkan perhatianku, aku mengikuti Instruksinya.

Air mata menetes, tanpa pemiliknya sadari ia menangis. Meminta maaf berkali kali dalam hati. Dia merasa bersalah pada [Name] karena telah membuat Doggy terinfeksi dan melukai adiknya (Rey). Yah, meskipun yang menembak Rey itu Willow.

"Ini bukan salahmu.."

Day 5
Masih belum pulih dari kehilangan Doggy, aku merasa kehilangan kontak dengan kenyataan, seperti aku kabur hanya mengambang melalui waktu. Namun, aku terus memaksa. Radio yang aku temukan di hutan menginstruksikan ku untuk membantu nya dan menemukan teman nya yang terjebak di sekolah. Mungkin jika aku tidak bisa menyelamatkan teman ku, aku bisa membantu menyelamatkan nya. Aku masuk sambil menggendong Rey di punggung ku. Tapi dia memintaku untuk menurunkannya, dia memaksa agar aku bisa pergi kemanapun tanpa repot menggendong dirinya. Aku dengan berat hati mengangguk. Saat itulah aku bertemu kelinci. Kelinci penembak jitu dengan penutup mata. Dia telah membarikade(?) dirinya di ruang pengawasan sekolah. Dia sangat baik, apalagi berterima kasih. Antusiasmenya menginspirasiku untuk menjadi kuat dan menguasai diri. Kami ber 2 menjemput Rey di salah satu ruangan kelas. Kami terkejut begitu guru disana mati karena tembakan Rey. Aku maklum, dia memang 'agak' sering kehilangan kontrol. Saat kami pergi ke gorong² untuk bertemu dengan suara radio misterius, kepalaku mulai sakit. Aku tidak merasa terlalu baik sama sekali. Aku mengabaikannya dan terus bergerak maju. Kami akhirnya bertemu dengan Mr. P, seorang selebriti yang sangat kaya. Sungguh aneh menemukan seseorang dengan statusnya tinggi seperti ini berjalan-jalan di gorong². Dia mengucapkan terima kasih atas bantuanku, tetapi semakin dia berbicara, semakin sulit bagiku untuk memperhatikan. Kepalaku semakin sakit sampai aku pingsan disana. Hal terakhir yang aku ingat adalah didorong di rumah sakit dan melihat bayangan Doggy.

"Halusinasi.. Pasti.. Dia..."

Day 6
Aku terbangun di rumah sakit dengan Bunny di sisiku. Dia tampak lega ketika dia melihat mataku terbuka. Bunny menjelaskan bahwa Mr. P dan para peneliti tidak berpikir aku akan berhasil, karena aku menunjukkan gejala infeksi yang minimal. Dia tidak menyerah pada ku, meskipun. Aku menyelamatkannya, jadi dia percaya itu adalah tugasnya untuk melindungi aku dari dilempar keluar dan dianggap sia-sia, Bunny juga memberi tahu ku bahwa aku bangun di waktu yang tepat, dan tempat itu sedang dievakuasi. Seorang dokter terinfeksi dan menyebabkan kepanikan yang parah. Aku melompat dari tempat tidur, menanyakan dimana Rey. Bunny menjawab dia ada di sebuah ruangan, dia mengunci pintunya agar dokter terinfeksi itu tidak masuk. Tapi, dia memberi tau ku bahwa Rey mungkin tidak bisa berjalan normal lagi. Begitu sampai di ruangan Rey, Bunny menggendong Rey yang tertidur untuk menggantikanku yang masih agak pusing. Dan kami pun pergi ke atap, di mana sebuah helikopter seharusnya menunggu kami. Itu tidak ada. Mereka pergi tanpa kami, entah kemana. Bunny, aku dan Rey perlu menemukan cara untuk keluar dari rumah sakit sendiri, dan cepat.

"Berarti.. [Name] memang.."

"Jangan berfikir aneh aneh." Potong Zizzy dan membuka halaman selanjutnya.

Day 7
Kami berjalan melewati rumah sakit dan turun ke metro bawah tanah. Bunny dan aku berbicara tentang Mr. P. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku tidak percaya lagi padanya. Aku tidak mengerti mengapa dia tidak menunggu lebih lama untuk kami. Dia menjelaskan bahwa akhir-akhir ini, dia menjadi semakin delusi dan terobsesi dengan pencarian obatnya. Setelah akhirnya mencapai metro, aku mulai mengerjakan perbaikan kereta. Bunny dan Rey duduk bersebelahan, Bunny bilang dia tidak enak badan. Kami perlu istirahat sebentar sebelum pergi, dan Bunny meminjamkan crossbow-nya. Kemudian aku selesai memperbaiki kereta, begini-begini, aku jago dalam hal seperti ini, lho. Lalu Bunny memberi tahu ku bahwa dia terinfeksi. Aku sangat enggan untuk mempercayainya. Dia menjelaskan bahwa dia adalah salah satu subjek uji kesembuhan Mr. P di rumah sakit. Tapi hal tersebut tidak berjalan dengan baik. Aku mengatakan kepadanya bahwa kami dapat menemukan obatnya, dan dia dapat bertahan cukup lama untuk menemukannya. Bunny tidak mau melanjutkan karena dia takut menempatkan ku dan Rey dalam bahaya. Aku menarik Rey untuk naik kereta. Pada awalnya dia menolak, Bunny membisikkan sesuatu padanya dan akhirnya Rey menaiki kereta, sampai sekarang..aku penasaran apa yang dikatakan Bunny pada Rey. Aku mengembalikan crossbow Bunny, dan menaiki kereta. Melihat kembali ke arahnya sebagai yang berada di belakang untuk melawan infeksi yang mungkin masih ada di sana. Hatiku sakit, dan tinjuku terkepal, aku akan menemukan Mr. P.

"Dia kehilangan banyak orang.." Ucap Zizzy lirih.

"Ya, kita juga tidak pernah tau tentang keluarganya, bukan?"

Day 8
Kami tiba di karnaval Mr. P untuk mencari petunjuk di mana dia berada. Sayangnya, tidak banyak yang bisa ditemukan selain rubah yang nyaris terinfeksi, terperangkap di dalam sangkar. Aku menggigil memikirkan bagaimana dia bisa berakhir seperti itu. Tapi, dia mengobrol bersama Rey saat aku berkeliling sebentar. Rey bilang di depan pintu sangkar yang terkunci itu dia menemukan kertas bertuliskan..

DO NOT OPEN, MONSTER INSIDE.
-T.S.P.

Apa seseorang menjebaknya? Aku memutuskan untuk memikirkannya nanti. Lalu aku bertemu dua orang yang selamat di sana, Zizzy dan Pony. Zizzy terlihat seperti pemain anggar terampil yang licik, dan Pony adalah temannya yang canggung namun menghibur. Mereka cukup baik untuk mengizinkan aku dan Rey bergabung dengan mereka. Mereka memberi tahu ku bahwa mereka sedang mencari survivor, dan menemukan ku di jalan dan cukup mempercayai ku. Ketika aku dan Rey dibawa kembali ke rumah persembunyian mereka, mereka berbicara banyak tentang orang-orang yang tidak dapat dipercaya, dan bagaimana aku harus menjaga mereka. Tampaknya seluruh situasi ini benar-benar memunculkan yang terburuk dalam beberapa hal.

"Rubah.. Terinfeksi? Mereka bertemu dengannya..?" Tanya Pony yang agak terkejut.

"T.S.P. singkatan itu kan, Silver Paw? Kamu tau tentang rubah itu?" Balas Zizzy bertanya.

"Ga, kayaknya.." Pony menjawab sambil membalik halamannya, dia heran bagaimana [Name] bisa kuat menulis hal sebanyak ini.

Day 9
Kami tiba di kota, berantakan. Mereka mendirikan rumah persembunyian mereka di sebuah hotel, karena memiliki banyak tempat tidur dan persediaan. Baru-baru ini, perbedaan mereka mulai menipis. Sementara aku dan Zizzy mencari kunci. Rey dan Pony lari sana sini karena dikejar gajah terinfeksi yang membawa tombak(?), serta Granny Pig yang membawa tongkat baseball. Aku dan Zizzy menatap datar mereka. Lalu, di sanalah aku belajar beberapa hal tentang dua sekutu baru ku. Zizzy mengajari adik perempuannya, Zee dan Zuzy, cara bertarung memakai anggar. Pony belajar optometri seperti ayahnya. Aku menceritakan kisah ku kepada mereka, dan bagaimana saya mencari Mr. P. Kecuali tentang aku dan Rey yang masuk ke dunia ini. Disaat kami berbicara, kami menemukan sosok misterius mengawasi kami. Tampaknya tidak terinfeksi, karena melarikan diri ketika kami menyadarinya. Zizzy dan aku berlari mengejarnya.

"Bisa bisanya [Name] menuliskan tentang aku dan Rey yang lari terbirit-birit saat itu." Ujar Pony dengan agak kesal.

"Haha, harus detail dong!"

Day 10
Kami mengejar sosok itu ke mall, dan menemukan bahwa itu adalah George, anak yang hilang. Ada ketakutan yang mendalam di matanya ketika kami menemukannya di benteng kecilnya. Aku bertanya kepadanya mengapa dia pergi dan menghilang, dia memberi tahu ku tentang keluarganya. Mereka mengunjungi rumah sakit tanpa dia dan kembali dengan bertingkah aneh, dia lari mencari neneknya di kota dengan harapan bisa membantunya. Sial baginya, kota itu tampaknya semua diatur dengan cara yang sama seperti yang dia lakukan pada saat dia tiba di sini. Jadi, bersembunyilah. Dunia kejam yang malang ini mengambil keluarganya darinya. Aku tidak bisa membayangkan seperti apa yang masalah yang ia alami di usianya. Jadi, kami membawanya kembali ke rumah persembunyian bersama kami. Di sanalah aki bertemu dengan orang² di Safe Place. Adik perempuan Zizzy yang kembar, Mimi dan Giraffy, Mimi adalah seorang insinyur yang cerdas, dia tahu teknologi dengan cukup baik. Giraffy adalah pria tangguh dengan hasrat yang kuat. Untuk alam dan ekologi, dia menyukai tanaman. Namun pertemuan itu berumur pendek, karena Mimi berhasil menemukan sinyal helikopter yang berfungsi di pos militer terdekat. Pony memberi tahu kami tentang berita itu. Kami meninggalkan George dan Rey dalam perawatan yang lain. Lalu Pony, Zizzy, dan aku melakukan perjalanan ke outpost.

Tidak ada komen.

Day 11
Outpost itu penuh dengan tentara yang terinfeksi. Kami bertiga membuka pintu plant yang tertutup, tempat Mr. P mungkin ada. Saat aku bersiap untuk masuk, George dan Rey muncul. Rey tersenyum kecil padaku, dia dirangkul oleh George untuk membantunya berjalan. Ternyata mereka menyelinap keluar dari safe place dan mengikuti kami. Aku sama sekali tidak senang melihatnya, karena dia bisa dengan mudah ditipu. Namun, itu melegakan melihat mereka tanpa cedera. Aku tidak bisa mengatakan aku terkejut setelah mengetahui seberapa baik mereka ber 2 berhasil. George ingin melihat Mr. P, orang yang bertanggung jawab untuk membuat keluarganya bertindak seperti yang mereka lakukan. Dengan enggan Ki setuju untuk membawanya selama dia tetap dekat dan keluar dari masalah lagi. Tapi kali ini, aku menyuruh Rey untuk tetap diluar bersama Zizzy dan Pony. George dan aku memasuki pabrik, meninggalkan Zizzy, Pony dan Rey untuk melawan para tentara. Di sanalah kami menemukan Mr. P, berbicara dengan aneh. Dia terlihat sangat menyesali tindakannya, dan sepertinya tidak bisa mengatasinya saat itu. Kemudian dia menyadari bahwa kami ada di sana, dia percaya bahwa kami hanyalah hantu yang datang untuk menghantuinya. Mr. P tidak dapat menerima kenyataan(kayak kalian.g) dan melarikan diri. Kami mengikutinya untuk konfrontasi terakhir.

"Aku jadi teringat bagaimana Rey menembak waktu itu."

"2"

Day 12
Pikiran delusi Mr. P semakin menjadi jadi ketika dia mulai menyerang kami dalam upaya untuk membuat kami meninggalkannya sendirian. Kami terus berusaha untuk mendapatkan perhatiannya, tetapi dia tidak mau mendengarkan. Dia berada di dunianya sendiri, dibutakan oleh penyesalannya sendiri. Tidak lama kemudian aku juga mulai menderita pikiran yang tidak diinginkan. Aku seperti melihat ingatanku sendiri, diserang oleh masa lalu. Aku mencari sesuatu -apa saja- yang intinya bisa membawa ku kembali ke dunia nyata. Itu sampai aku menemukan foto istri Mr. P. Aku menunjukkannya padanya, dan saat itulah semuanya kembali padanya. Dia akhirnya menerima tindakannya, melihat kami tidak lagi sebagai kenangan yang menyedihkan. Dia menceritakan kisahnya kepada kami. Dia melakukan semua yang dia bisa untuk menyelamatkan istrinya yang menderita penyakit, dan menyebabkan dunia menjadi seperti ini dalam prosesnya. Tidak ada yang lebih menyakitinya di dunia ini selain dirinya sendiri, dan dia takut akan tindakannya. Dia menjadi semakin putus asa untuk mencari solusi, mengorbankan orang-orang terdekatnya dalam prosesnya. George lalu kesal dan ingin membalas dendam, tapi aku meyakinkannya untuk tidak melakukan apa pun padanya. Jika dia menyakiti Mr. P, dia akan sama saja dengan Mr. P. Dia terlalu dibutakan oleh emosinya untuk menyadari apa yang dia lakukan, dan jika George melakukannya, dia juga akan menderita Sama seperti dia. Kami segera meninggalkan plant, meninggalkan Mr. P.. Rasanya berat untuk melakukannya. Lalu saat kami keluar, Zizzy dan Pony menyambut kami dengan sangat gembira. Lalu Rey yang memelukku. Dengan begini pencarian Mr. P akhirnya berakhir, kami tidak yakin apa yang harus dilakukan setelah ini. Kami semua berhenti sejenak untuk berpikir. Kemudian, wajah George berseri-seri saat dia mendapat ide. Bagaimana jika kita mencari obatnya? Mungkin itu bukan ide yang konyol. Kita hidup di dunia yang penuh dengan segala macam orang, jadi mungkin tidak terlalu mengada-ada untuk menemukan seseorang yang mengerjakan sesuatu yang dapat membantu kita.

Ketika Pony ingin membalik halamannya lagi.. Dia menyadari, buku itu penuh.

"Lah? Penuh?"

"Eh, ada pesan di halaman ini.."

Yah, bukunya penuh. Pas banget yak, kata Kai Chapter House sampai Plant itu ada di Piggy Book 1. Jadi ingatanku tentang Alleys sampai Lab itu ada di Book 2, hehehe. Untung saja dia pernah memainkan game itu.

"Dibagi 2 ternyata, dimana ya kira kira?" Tanya Zizzy penasaran.

Pony menaruh kembali buku diary 1 [Name] ke meja. Lalu ikutan berfikir. Acara berfikir panjang mereka berhenti ketika pintu kamar itu terbuka.

"Pony? Kau masih disini? Eh, Zizzy? Kenapa kalian disini?" Tanya [Name], dia agak berkeringat dan kecapekan-. Sepertinya tadi Mimi juga menyuruhnya keluar mencari persediaan.

"Tidak, hanya mengobrol singkat." Jawab Pony gugup, untung saja [Name] bukan orang yang mudah curiga. Padahal dia Detective.g

Pony mendorong Zizzy pelan agar keluar dari kamar [Name]. Lalu diluar mereka membicarakan sesuatu.

"Hm, gimana ya? Aku jadi penasaran sama diary [Name] yang ke 2." Ujar Zizzy.

"Kita cari aja, kan besok jadwal [Name], Rey dan Kai buat bersih bersih tuh. Kita ajak aja yang lain. Aku, juga ingin menghibur nya dengan mengetahui jalan hidupnya."

"Mau nyebar rahasia orang, gitu?" Tanya Zizzy menatap Pony datar.

"Ga lah, kita selama disini dah saling memberi tau jalan hidup masing masing kan. Nah, tapi [Name], Rey dan Kai belum. Kan, bisa tuh.. Buat ngehibur [Name] juga." Jawab Pony dan menjelaskan.

"Ide bagus tuh."

TBC

Oke, jadi isi diary [Name] itu kuambil dari pages yang ada di main menu piggy. Coba deh kalian para player piggy, di main menu ada bagian "pages" kan? Dibawah bagian "play". Tapi untuk membacanya, kalian harus mengumpulkan beberapa kertas kecil didalam chapternya.

Oke, tunggu aja Player's Diary 2!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top