Chap 5 - School
"Apakah jalan yang kupilih ini benar?"
---
Warning!!
-Ooc
-Typo bertebaran.
-Alur sedikit berubah
Chapter 5 - School
---
"Namaku Mr. P, dan saya ingin kau menyelamatkan temanku dari sekolah ***." Ujar orang yang ada di radio itu, Mr. P, a.k.a. kentang ungu.
"Oke, sepertinya aku akan masuk..." Balas [Name] ragu, dan melihat kearah sekolah yang dimaksud.
"Kamu yakin?" Tanya Rey yang ada di punggung [Name].
Begitulah.. Rey kakinya tertembak dan mau tidak mau dia harus digendong oleh [Name].
Dan luka bekas tembakan di kakinya hanya dibalut oleh perban yang Rey bawa dikantungnya.
"Ya.. Aku yakin.."
--
"Temui aku di gorong-gorong (selokan) saat kau menemukannya!" Ucap Mr. P, setelah itu radionya dimatikan sepihak olehnya
"Er- kok harus selokan sih.." Kesal [Name].
"Agar kamu tidak susah.. Mungkin aku bisa menunggu disalah satu ruangan sampai kamu menyelamatkan orang yang Mr. P maksud" Usul Rey.
"... Aku... Aku ga yakin- aku gamau kehilangan orang lagi, aku takut ada orang terinfeksi disini" Jawab [Name] sambil jalan berkeliling
"Sudahlah, aku akan baik baik saja" Balas Rey lagi.
"Baiklah, tapi kalau kau sampai mati- aku akan dendam padamu."
[Name] Pov On
Ck, tu anak bener bener dah.
Aku berjalan menuju lantai 2, dan menemukan ruangan yang tertutup rapat. Dan memerlukan buku untuk membukanya.
Sekolah ini bisa juga..
Aku mengantungi kunci yang sudah kupakai, saat aku membuka sebuah ruangan.. Aku melihat buku yang tergeletak di sebuah meja.
Bukunya kosong, mungkin aku bisa mencoba untuk menaruh di rak sebelah pintu terkunci itu agar terbuka.
Di lantai 2, aku menaruh buku tersebut ke rak kecil, dan benar! Pintu tersebut terbuka. Aku menengok ke dalam..
Aku melihat seekor kelinci yang menggunakan gaun berwarna biru langit.
Dia tertidur, aku mendekatinya, alhasil dia terbangun.
"Er.. Maaf aku membangunkan mu.. Aku diminta Mr. P untuk menyelamatkanmu, dan perkenalkan namaku [Fullname], kau bisa memanggilku [Name]." Ujarku memperkenalkan diri. Aku takut dia mengira aku orang jahat-
Dia tersenyum, lucu sekali.
"Terima kasih telah membebaskanku! Aku Bunny. Ayo pergi dari sini!" Jawabnya dan mengajakku pergi.
"Oh ya, Mr. P bilang kita harus pergi ke selokan, tapi aku bingung cara masuknya bagaimana" Ujarku pada Bunny yang sedang memegang crossbow nya.
"Kamu bisa membukanya menggunakan redgear dan greengear, aku ada greengear kok, kamu tinggal mencari satunya." Jelas Bunny dan tidak lupa dengan senyumannya.
"Redgear.. Oh ya, di ruangan tempat Rey bersembunyi ada!" Ucapku setelah berpikir sesaat
"Rey? Siapa dia? Pacarmu?" Tanya Bunny penasaran
"Dia adikku, dan dia perempuan-" Jawabku dan tertawa karena Bunny mengira Rey pacarku.gg
"Ahahaha, maaf maaf." Bunny pun ikut tertawa
"Oh ya, lebih baik kita menuju keruangan tempat adikmu sekarang, karena ada satu guru yang terinfeksi sedang berada di sekolah ini" Potong Bunny.
"Guru MTK?!"
"Bukan-"
[Name] Pov Off
[Name] membuka pintu ruangan tempat Rey menunggu. Dia melihat pemandangan yang bisa dibilang.. Tidak mengenakkan..
[Name] & Bunny melihat Rey yang terkena cipratan darah dengan guru terinfeksi (yang dimaksud bunny tadi) telah mati tertembak tepat dikepalanya.
"Apa yang terjadi..?" Tanya [Name] menghampiri Rey langsung.
"Guru itu.. Dia nyaris membunuhku.. Dengan.. Dengan.. Penggaris aneh itu" Jawab Rey, agak terbata bata.
"Ah benar.. Disekolah Rey ada gurunya yang selalu memukul muridnya dengan penggaris" Gumam [Name] dan terdengar oleh Bunny yang disebelahnya.
Bunny ooc: miris
"... Sekarang kamu tenang saja, Rey. Kita akan meninggalkan tempat ini." Hibur Bunny dan mengambil redgear yang ada diatas meja guru.
"Apa.. Kamu orang yang dimaksud Mr. P?" Tanya Rey.
"Kamu benar! Aku Bunny" Jawab Bunny dengan senyum khasnya.
"... Aku Azreyn, panggil saja aku Rey" Balas Rey.
"Kupikir lebih cocok jika orang orang memanggilmu Ren" Ucap Bunny.
"Terserahmu mau panggil aku apa.." Jawab Rey.
"Ayo kita pergi dari sini" Ajak [Name] dan kembali meminta Rey naik ke punggungnya.
Rey diam tidak menjawab, dan naik ke punggung [Name].
"Aku ga berat kan?" Tanya Rey kepo.
"Ga, kamu terlalu ringan" Jawab [Name].
"Ada apa dengan kakimu?" Tanya Bunny penasaran.
"Ah.. Panjang ceritanya" Jawab [Name].
"Aku tertembak oleh seseorang karena aku melihatnya melakukan hal buruk" Jelas Rey.
"Ternyata tidak terlalu panjang, ahaha-" Gumam [Name].
"Ouh- mungkin aku bisa membantu setelah kita keluar dari sini^^" Jawab Bunny.
"Ah- mana redgear tadi ya?" Tanya [Name] melihat sekeliling.
"Aku memegangnya, lebih baik kamu mencari tang ataupun palu untuk mendobrak pintu." Jawab Bunny mengusulkan.
"Tang ada denganku" Potong Rey.
"Sepertinya kita harus berpencar.. Lagipula ada ruangan yang terhalang oleh laser, dan harus menggunakan tang yang dibawa Rey" Usul [Name]
--
"Ada palu disini." Sahut Rey dan menunjuk kursi panjang (bangku) yang ada dilapangan basket*
*lapangan basket itu ruangan yang ditutup ama laser
"Sekarang, kita susul Bunny."
/tp all Bunny 🗿🗿
Kok emot batu ngakak ya klo miring
"Kalian kembali! Bagaimana?" Tanya Bunny
"Kami menemukan palu- dan ya.. Kunci putih juga" Jawab [Name]
"Baguslah, kita tidak perlu dobrak pintunya" Balas Bunny
Segera mereka membuka pintu yang ada di selokan tersebut, pintu itu terkunci dengan gembok putih, tertutup oleh potongan kayu, dan.. Konduktor?
"Terbuka!"
Mereka berjalan melewati air air yang uh- meresahkan. [Name] menutup hidupnya, jujur saja dia tidak tahan dengan bau selokan..
Dan akhirnya mereka bertemu dengan orang yang menyuruh dua kakak beradik ini menyelamatkan Bunny..
"Mr. P"
Begitu masuk kesini, [Name] merasakan bahwa kepalanya sakit kembali, tapi dia menahannya.
Mr. P menengok kearah mereka ber 3.
"Sepertinya kalian berhasil!" Ucapnya.
"Bukan sepertinya lagi, Mr. P" Jawab Rey.
"Haha- iya juga."
"Pffft-" -Bunny nahan tawa:(
"Aku merasa tidak enak badan.." Ujar [Name] yang membuat mereka menengok kearah [Name].
Kesadaran [Name] pudar..
--
"Ada apa dengannya?" Tanya Bunny menghampiri [Name] yang jatuh terduduk + bersandar di dinding
"Dia.." Jawab Rey bingung.
"Baiklah, kita akan membawanya ke rumah sakit, sekalian untuk mengobati kakimu, Ren." Balas Bunny dan mengangkat [Name] ke punggungnya.
"Ada apa dengan kakinya?" Tanya Mr. P.
"Aku tidak percaya harus menjelaskannya lagi.." Pikir Rey.
"Kakinya tertembak oleh seseorang" Jawab Bunny seolah tau batinnya Rey.
"Lalu.. Bagaimana dia jalan?" Tanya Mr. P lagi.
"Eum.."
"Aku bisa jalan sendiri kok" Potong Rey.
"Tapi.. Kakimu kan-"
"Aku cuman kena tembak, bukan cacat"
...
[Name] sadar sesaat, dia hanya tau kalau dia ada di Koridor rumah sakit.
"Bertahanlah, [Name]!" -Bunny
Di saat setengah sadar itu, [Name] seolah melihat bayangan Doggy. Dia tersenyum kecil saat itu.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top